personil dalam suatu organisasi melalui instrumen kinerja dan hakikatnya merupakan evaluasi terhadap penampilan kerja personil dengan membandingkan
dengan standar baku penampilan. Suprihanto 2000 mengatakan bahwa penilaian kinerja adalah proses yang digunakan organisasi untuk menilai sejauh
mana anggotanya telah melakukan pekerjaannya dengan memuaskan. Penilaian kinerja dapat saja dilakukan terhadap kinerja perorangan dan sekelompok orang
yang bekerja secara terorganisir.
2.4.2. Pengertian Kinerja Dosen
Dosen merupakan salah satu komponen strategis dalam peningkatan mutu pendidikan. Di perguruan tinggi terdapat keberagaman latar belakang
mahasiswa hal ini akan mempengaruhi pola pikir setiap mahasiswa tersebut, untuk itu setiap dosen diharapkan memberikan perhatian yang terfokus kepada
mahasiswa agar tercipta sumber daya manusia yang semakin meningkat. Seorang dosen harus memperhatikan tugas dan tanggung jawabnya sebagai dosen, sebagai
mana tercantum dalam pedoman beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi 2010 Tentang Tugas Utama Dosen pada Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yaitu: 1. Tugas pendidikan dan pengajaran
2. Penelitian 3. Tugas Pengabdian Pada Masyarakat.
Dengan demikian, seorang dosen dalam upaya peningkatan kinerjanya adalah dengan mengimplementasikan tugas-tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Universitas Sumatera Utara
a Kinerja Dosen pada Pendidikan dan Pengajaran
Dalam melaksanakan tugas seseorang dosen harus memenuhi persyaratan yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dan pengajaran, dan di lain
pihak juga mengemban sejumlah tanggung jawab mewariskan nilai-nilai dan norma-norma kepada mahasiswa selaku generasi muda sehingga terjadi konversi
nilai, bahkan terciptanya nilai-nilai baru. Dosen dalam melaksanakan tugasnya, merupakan bagian penting dari
lembaga pendidikan nasional, dan karena itu ia terikat pada rambu-rambu yang telah ditetapkan secara nasional mengenai apa yang mesti dilakukannya. Dalam
konteks profesionalisme, dosen merupakan pekerjaan profesional, sehingga dosen dituntut untuk profesional dalam melaksanakan tugasnya. Makin kuatnya tuntutan
akan profesionalisme dosen bukan hanya berlangsung di Indonesia, melainkan juga di negara-negara maju, dan hal itu masih berlangsung hingga sekarang.
Berdasarkan jurnal
pendidikan, Educational
Leadership 1993
menurunkan laporan utama tentang soal ini Supriadi 1998. Menurut jurnal itu untuk menjadi profesional, seorang dosen dituntut untuk memiliki lima hal:
Pertama: Dosen mempunyai komitmen kepada mahasiswa dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi dosen adalah kepada mahasiswa
dan proses belajarnya. Kedua: Dosen menguasai secara mendalam bahanmata pelajaran yang
diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada para mahasiswa. Bagi dosen, hal ini merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Universitas Sumatera Utara
Ketiga: Dosen bertanggung jawab memantau hasil belajar mahasiswa melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam perilaku
mahasiswa sampai tes hasil belajar. Keempat: Dosen mampu berfikir sistematis tentang hal-hal apa yang akan
dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu ada waktu untuk dosen guna mengadakan refleksi dan koreksi terhadap yang dilakukannya.
Untuk bisa belajar dari pengalaman, ia harus tahu yang benar dan yang salah, serta baik dan buruk dampaknya pada proses belajar mahasiswa.
Kelima: Dosen seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya. Kelima hal di atas terasa amat sederhana, tapi
justru itulah membuat sesuatu lebih mudah dicapai. Hasibuan 2003 mengemukakan bahwa pengajar dosen berurusan
dengan otak dan otot maka dosen harus menembus sampai ke dalam hati. Seorang pengajar dosen profesional adalah dosen sejati, dan dosen profesional
melakukan kegiatan dan pekerjaan dengan keterampilan tinggi yang didasarkan pada pengetahuan teoritis dan sistematis. Dengan demikian, seorang dosen yang
profesional harus tepat menggunakan pertimbangan dalam bertindak dan menjawab tantangan yang dihadapi dalam tugasnya, setiap dosen berkewajiban
menciptakan suasana kinerja yang baik, menjalin suasana harmonis antar sesama, dan memberikan respon mendidik bagi lingkungannya.
Dalam kaitannya dengan mahasiswa, tugas dosen dalam pelaksanaan pendidikan adalah melaksanakan tugas pembelajaran sesuai dengan perencanaan
bahan kuliah, persiapan perkuliahan, hadir di kelas sesuai jadwal, mengemukakan tata aturan perkuliahan secara jelas, melakukan penilaian secara objektif sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan ketentuan lembaga, dan harus menyadari bahwa mahasiswa sebagai individu yang mempunyai latar belakang yang berbeda, harus dihormati dan
mempunyai hak yang harus dilindungi. Supaya pembelajaran dapat diterima oleh mahasiswa maka seorang dosen
harus menguasai materi dan keterampilan teknis dalam proses belajar mengajar, yang merupakan suatu hal yang mutlak harus dimiliki oleh seorang dosen sebagai
pengajar. Kompetensi yang dimiliki seorang dosen, akan dapat meningkatkan kinerja yang profesional. Hal ini tak dapat disangkal karena kompetensi itu
banyak mengandung nilai-nilai yang dapat membuat seseorang melakukan serta menyelesaikan tugas dan tanggungjawab dengan baik.
Hal ini jelas dikemukakan Husein 2003 bahwa kinerja dosen dapat terlihat dari 10 kompetensinya, yakni:
1. Kesetiaan dan komitmen yang tertinggi pada tugas mengajar. 2. Menguasai dan mengembangkan metode pengajaran.
3. Menguasai bahan ajar dan menggunakan sumber belajar. 4. Bertanggung jawab memantau hasil belajar mengajar.
5. Disiplin dalam mengajar dan tugas lainnya. 6. Kreatifitas dalam pelaksanaan pengajaran.
7. Melakukan interaksi dengan mahasiswa untuk menimbulkan motivasi. 8. Memiliki kepribadian yang baik, jujur dan objektif membimbing mahasiswa.
9. Mampu berfikir sistematis tentang apa yang dilakukannya. 10. Paham dalam administrasi pengajaran.
Universitas Sumatera Utara
b Kinerja Dosen pada Karya Ilmiah dan Penelitian.
Dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi setiap dosen diharuskan melakukan penelitian ilmiah sebagai wujud dari pengembangan ilmu yang digelutinya.
Kemajuan perkembangan ilmu dan teknologi bergantung pada usaha-usaha penelitian. Penelitian adalah pendukung kunci pelaksanaan tugas pendidikan
akademis. Pembaharuan materi-materi pendidikan hanya mungkin, jika dosen bersangkutan telah melakukan penelitian-penelitian ilmiah bidang ilmunya.
Tanpa penelitian perkembangan pendidikan akan statis bahkan ketinggalan zaman.
Kegiatan dari sebuah penelitan perlu dijabarkan secara logis dan kronologis dari metode keilmuan. Penelitian merupakan suatu penjabaran dari
kajian teoritis dan empiris, maka memerlukan kriteria tertentu untuk dapat dikatakan karya ilmiah yang bermutu.
Menurut Arikunto 2002 suatu penelitian dikatakan bermutu atau merupakan suatu langkah-langkah sistematik keilmuan atau metode ilmiah
yaitu: 1 Mencari dan merumuskan serta mengindentifikasi masalah, 2 Menyusun kerangka pemikiran, 3 Merumuskan hipotesis, 4 Hipotesis secara
empirik, 5 Melakukan pembahasan 6 Menarik kesimpulan.
c Kinerja Dosen pada Pengabdian Masyarakat
Menurut Pedoman Direktorat Pembinaan dan Pengabdian Masyarakat, yang dikutip Muliana 2002, bahwa pengabdian masyarakat dirumuskan sebagai
pengalaman pengetahuan dan teknologi yang dilakukan oleh perguruan tinggi secara lembaga dan langsung kepada masyarakat untuk mensukseskan
Universitas Sumatera Utara
pembangunan dan pengembangan manusia menuju tercapainya masyarakat Indonesia yang maju, adil dan sejahtera berdasarkan pancasila serta meningkatkan
pelaksanaan visi dan misi perguruan tinggi. Kegiatan pengabdian pada masyarakat menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tugas dosen yang ditunjukkan
untuk menunjang pembangunan diberbagai lapisan masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat pada dasarnya mempunyai arti bagi
perguruan tinggi dapat melihat dan merasakan langsung permasalahan pendidikan yang dihadapi masyarakat. Sedangkan bagi masyarakat dapat merasakan hasil-
hasil penelitian yang diterapkan dalam kegiatan dengan pengembangan daerah. Berkaitan dengan indikator kinerja dosen dalam pengabdian masyarakat, terletak
pada ada tidaknya relevansi kegiatan yang dilaksanakan dengan kebutuhan masyarakat serta makna dari kegiatan dosen atau lembaga sebagai sarana
tanggung jawab terhadap masyarakat. dalam Peraturan Tujuan penyelenggaraan pengabdian masyarakat ditulis Pemerintah No 5
Tahun 1980 adalah pengembangan sumber daya manusia ke arah terciptanya manusia pembangunan, mengembangkan masyarakat ke arah terbinanya
masyarakat belajar, meningkatkan kepekaan sosial para tenaga akademik dan terhadap masalah-masalah yang timbul dalam masyarakat, serta mengembangkan
sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhann masyarakat. Wes 1999, memberikan pendapat tentang aspek-aspek pengukuran
kegiatan pengabdian pada masyarakat sebagai berikut: a. Kegiatan atas nama perguruan tinggi.
b. Usaha bersama antara perguruan tinggi dengan masyarakat tempat kegiatan tersebut dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
c. Seimbang dengan kegiatan pendidikan dan penelitian. d. Atas inisiatif subjek pelaksanaan kegiatan.
e. Bermanfaat bagi masyarakat tempat kegiatan dilakukan. f.
Menunjang pengembangan ilmu di sisi lain. g. Merupakan pengalaman ilmiah dari ilmu yang dikaji.
Dengan demikian kegiatan-kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang efisien dan efektif serta produktif. Sehubungan dengan uraian di atas, bahwa
seorang dosen diwajibkan melakukan tugasnya sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan suatu tugas kewajiban bagi seorang dosen. Dosen
selaku tenaga pengajarpendidik pada perguruan tinggi diharapkan mampu mengaktualisasikan dirinya melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu:
pengajaran dan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.
2.4.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja.