Pembahasan 1. Pengaruh Pendidikan terhadap Kinerja Dosen

Standardized beta coefficient digunakan untuk menentukan variabel bebas yang paling menentukan dominan dalam mempengaruhi variabel terikat dalam suatu model regresi linier. Secara keseluruhan pengaruh variabel bebas yang paling dominan mempengaruhi variabel terikat adalah variabel pendidikan X 1 dapat dilihat dari standardized coefficient sebesar 0,432 kemudian diikuti oleh variabel komitmen kerja X 3 dapat dilihat dari standardized coefficient nya sebesar 0,301 dan yang terakhir adalah senioritas X 2 standardized coefficient nya sebesar 0,158.

4.2. Pembahasan 1. Pengaruh Pendidikan terhadap Kinerja Dosen

Secara umum dapat dikatakan tingkat pendidikan seseorang dapat mencerminkan kemampuan intelektual dan keluasan pengetahuan yang dimiliki oleh dosen. Sudah menjadi kebiasaan dan hal yang umum bahwa pendidikan seseorang dapat dijadikan tolok ukur untuk mengukur kemampuan seseorang. Kemampuan dan pengetahuan seseorang dapat dilihat dari pengetahuan dan potensi yang dimiliki. Pendidikan seseorang dapat digunakan untuk mengukur dan menilai kemampuan seseorang. Dari hasil penelitian ini melalui daftar pertanyaan untuk variabel pendidikan sebanyak 18 butir pertanyaan dan untuk butir pertanyaan No. 11 yang berbunyi “Bagaimana menurut BapakIbu, keinginan BapakIbu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi? Hasilnya terlihat bahwa sebanyak 31 orang 39,7 menjawab sangat setuju sekali. Hal ini menunjukkan besarnya minat dan keinginan dosen Politeknik Negeri Medan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Untuk saat initerlihat bahwa pendidikan dosen sudah baik dan memadai, tetapi Universitas Sumatera Utara sangat perlu lembaga membuat suatu perencanaan yang matang tentang pengembangan pendidikan dosen untuk masa mendatang. Sesuai dengan Undang- Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem PendidikanNasional disebutkan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.” Memperhatikan pengertian pendidikan seperti yang diuraikan tersebut maka dapat dikatakan bahwa peran pendidikan adalah sebagai landasan untuk membentuk, mempersiapkan, membina dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia yang sangat menentukan dalam keberhasilan pembangunan di masa yang akan datang. Diharapkan melalui pendidikan yang semakin tinggi maka kemampuan dan pengetahuan dosen juga semakin meningkat yang akhirnya akan meningkatkan proses belajar mengajar maka mutu pendidikan meningkat dan kwalitas alumni juga akan semakin meningkat dan akhirnya waktu tunggu lulusan akan semakin singkat. Pada variabel pendidikan dipergunakan beberapa indikator diantaranya pengetahuan dan kemampuan, wawasanpola pandang, hasil kerja yang optimal, pengalaman, kepribadian, kelangsungan hidup. Dari hasil penelitian uji secara serempak dan uji secara parsial menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh terhadap kinerja dosen Politeknik Negeri Medan. Hasil uji secara parsial dapat dilihat bahwa variabel pendidikan X 1 memiliki nilai t hitung sebesar 4,143 t tabel 1,667 maka H o ditolak H 1 diterima bahwa pendidikan berpengaruh terhadap kinerja dosen. Pendidikan dosen sudah baik, yang dilihat dari rata-ratanya 274,23 Universitas Sumatera Utara dari total nilai 370. Secara empirik di Politeknik Negeri Medan bahwa pendidikan dapat mempengaruhi kinerja dosen dan berdasarkan urutannya adalah: pengetahuan dan kemampuan, hasil kerja yang optimal, kelangsungan hidup, wawasanpola pandang, pengalaman, kepribadian. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pendidikan yang semakin tinggi akan berpengaruh kepada pengetahuan dan kemampuan. Menurut Edwin B. Flippo dalam Sedarmayanti 2007 bahwa pendidikan adalah berhubungan dengan peningkatan pengetahuan umum, dan pemahaman atas lingkungan secara menyeluruh. Dalam penerimaan karyawan, kwalifikasi pekerja yang dibutuhkan untuk memangku suatu jabatan adalah pendidikan, pengalaman, keterampilan, yang harus dimiliki. Sudarsono 2001:74, dengan semakin tinggi pendidikan seseorang maka ia akan memiliki pengetahuan atau wawasan yang luas dan didukung dengan pengalaman kerja yang dimilikinya, maka seseorang sudah memiliki nilai plus dalam melakukan tanggung jawabnya. Manullang dan Marihot 2001, bahwa kemampuan seseorang ditentukan oleh kualifikasi pendidikan, pengalaman, dan sifat-sifat pribadi. Pendidikan yang dimiliki dosen berkaitan dengan kinerja dosen. Hal ini disebabkan jenis-jenis pekerjaan tertentu membutuhkan spesifikasi kemampuan tertentu yang diperoleh dari pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seseorang diharapkan mampu mengerjakan tugas dan tanggungjawab yang semakin besar pula. Pendidikan juga terkait dengan tingkat kemampuan yang dikuasai, seperti kemampuan analisis, memimpin, mengambil keputusan, dan menguasi teknologi. Keinginan dan minat dosen untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi sangat besar. Hal ini jugalah yang menjadi pertimbangan lembaga untuk Universitas Sumatera Utara mempersiapkan perencanaan peningkatan pendidikan bagi dosen yang mana akhirnya ini semuanya akan mempengaruhi mutu lulusan untuk masa yang akan datang. Pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja dosen Politeknik Negeri Medan.

2. Pengaruh Senioritas terhadap Kinerja Dosen

Senioritas adalah konsep seseorang atau kelompok menjadi berwenang atau berkuasa atas seseorang atau kelompok. Pengawasan sering dijaminkan kepada seseorang yang senior menurut pengalaman dan lamanya bekerja di posisi yang diberikan. Dosen yang dikatakan senior dalam penelitian ini adalah dosen yang pertama sekali diterima sejak berdirinya Politeknik Negeri Medan tahun 1984 dan dosen yang telah mengikuti Methodology ofTeachingdi Bandung sampai tahun 1996 berakhirnya methology of teaching. Jumlah dosen senior sebanyak 208 orang didominasi oleh dosen Jurusan Teknik Elektro. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat bahwa melalui daftar pertanyaan variabel senioritas sebanyak 8 butir pertanyaan. Butir pertanyaan No 2. Berbunyi “Bagaimana menurut BapakIbu, lama bekerja seseorang akan membuat dia lebih berkuasa atas seseorang atau kelompoknya? Sebanyak 30 orang responden 39,7 menjawab kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa masa kerja belum tentu membuat seseorang berkuasa atas seseorang atau kelompoknya. Hal ini bertentangan dengan pendapatRobbins 2003, masa kerja dosen berpengaruh terhadap kinerja dosen. Masa kerja yang dimaksud adalah senioritas dalam menguasai suatu pekerjaan tertentu. Dosen yang memiliki masa kerja lebih lama akan lebih berpengalaman dibandingkan dengan seorang dosen baru tetapi belum tentu dari segi kinerjanya. Dosen dengan pengalaman kerja lebih lama lebih Universitas Sumatera Utara