Koefisien Determinasi R-Square Uji Secara Serempak

dosen. Bila pendidikan dosen semakin meningkat yang mencakup pengetahuan, kemampuan, hasil kerja, pengalaman dan kelangsungan hidup, maka kinerja akan semakin meningkat. Koefisien regresi senioritas X 2 bernilai positif 0,494, hal ini menunjukkan bahwa pengaruh senioritas adalah tidak signifikan terhadap kinerja dosen Politeknik Negeri Medan. Dengan kata lain senioritas tidak berpengaruh terhadap kinerja dosen walaupun ada hubungan baik dan kerjasama dan saling menghargai dengan para senioritas belum tentu kinerja dosen akan semakin meningkat. Koefisien regresi komitmen kerja X 3 bernilai positif 0,892 artinya bahwa pengaruh variabel ini searah dengan kinerja dosen Politeknik Negeri Medan. Dengan kata lain komitmen kerja berpengaruh positif terhadap kinerja dosen. Bila komitmen dosen semakin kuat dan meningkat dengan memperhatikan kesejahteraan dosen, melibatkan setiap orang dalam kegiatan-kegiatan lembaga, mengikuti pelatihan-pelatihan secara merata maka komitmen dosen akan meningkat yang akhirnya akan berpengaruh terhadap kinerja dosen.

4.1.8. Koefisien Determinasi R-Square

Koefisien determinasi digunakan untuk menunjukkan bagaimana kemampuan variabel pelayanan pendidikan, senioritas dan komitmen dalam menjelaskan pengaruhnya terhadap kinerja dosen. Secara rinci bagaimana hubungan masing-masing variabel secara serempak dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16. Nilai Koefisien Determinasi Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .701 a .492 .471 13.084 a. Predictors: Constant, komitmen, senioritas, pendidikan Sumber : Hasil Penelitian, 2012 Data diolah Mengetahui besarnya R Square dapat dilihat pada Tabel 4.16. Dari Tabel tersebut diketahui bahwa besarnya angka R 2 adalah sebesar 0,492. Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang diteliti oleh peneliti yaitu pendidikan, senioritas, komitmen kerja mampu menjelaskan 49,20 terhadap variabel terikatnya yaitu kinerja dosen. Sedangkan sisanya sebesar 50,80 dijelaskan oleh variabel lainnya misalnya motivasi, disiplin, budaya kerja, kompensasi, produktivitas, dan lain-lain, yang tidak diteliti oleh peneliti yang sifatnya berasal dari faktor-faktor individual dan faktor-faktor yang berasal dari organisasi.

4.1.9. Uji Secara Serempak

Hasil uji hipotesis secara serempak dimaksudkan untuk mewujudkan seberapa besar pengaruh variabel kinerja yang diindikasikan dari variabel pendidikan, senioritas dan komitmen yang berpengaruh terhadap kinerja dosen, Hasil lengkap pengujian secara serempak tersebut disajikan pada Tabel 4.17. berikut ini : Universitas Sumatera Utara Tabel 4.17. Hasil Uji Secara Serempak ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 12260.800 3 4086.933 23.873 .000 a Residual 12668.648 74 171.198 Total 24929.449 77 a. Predictors: Constant, komitmen, senioritas, pendidikan b. Dependent Variable: kinerja Hasil : Data diolah 2012 Dari Tabel 4.17. diperoleh nilai F hitung sebesar 23,873 dengan menggunakan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 0,05 maka dari tabel distribusi F diperoleh nilai 2,32 sesuai dengan hasil yang diperoleh dari perhitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa F hitung 23,873 F tabel 2,32, dengan demikian maka keputusannya adalah menolak Ho dan menerima H1, yang artinya adalah secara serempak variabel pendidikanX 1 , senioritas X 2 dan komitmen kerja X 3 berpengaruh nyata signifikan terhadap kinerja dosen Y. Hal ini juga dapat dilihat dari tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05. Pendidikan, senioritas, komitmen kerja mempunyai pengaruh yang nyata terhadap kinerja dosen. Dengan kata lain jika pendidikan, senioritas dan komitmen kerja jika tidak ditangani atau dikelola dengan baik oleh lembaga maka kinerja dosen akan menurun dan sebaliknya jika ditangani dengan baik maka kinerja dosen akan meningkat.

4.1.10. Uji Secara Parsial