3.3.3 Pembuatan herbarium
Herbarium merupakan koleksi spesimen tumbuhan yang terdiri dari bagian-bagian tumbuhan ranting lengkap dengan daun, kalau ada bunga dan
buahnya. Herbarium dibuat secara kering. Tahapan-tahapan yang dilakukan
dalam pembuatan herbarium ini adalah :
a. Mengambil contoh herbarium yang terdiri dari ranting lengkap dengan daunnya, kalau ada bunga dan buahnya diambil.
b. Contoh herbarium tadi dengan menggunakan gunting daun, dipotong dengan panjang kurang lebih 40 cm.
c. Kemudian contoh herbarium dimasukan ke dalam kertas koran dengan memberikan etiket yang berukuran 3 x 5 cm. Etiket berisi keterangan tentang
nomor spesies, nama lokal, lokasi pengumpulan dan nama pengumpulkolektor. d. Selanjutnya beberapa herbarium disusun diatas sasak yang terbuat dari bambu
dan disemprot dengan alkohol 70 untuk selanjutnya dibawa dan dijemur dalam sinar matahari.
e. Herbarium yang sudah kering lengkap dengan keterangan-keterangan yang diperlukan diidentifikasi untuk mendapatkan nama ilmiahnya.
3.4 Analisis Data
3.4.1 Penghitungan Indeks Nilai Penting INP
Indeks nilai penting menggambarkan kelimpahan dan penguasaan suatu spesies terhadap spesies lainnya dalam suatu lokasi. Data analisis vegetasi diolah
dalam variabel kerapatan K, frekuensi F, dan dominasi D dengan rumus :
Kerapatan =
Jumlah individu suatu spesies Total luas unit contoh
Kerapatan Relatif KR =
Kerapatan suatus pesies Kerapatan seluruh spesies
× 100 Frekuensi
=
Jumlah plot ditemukannya spesies jumlah total plot contoh
Frekuensi Relatif FR =
Frekuensi suatu spesies Total frekuensi seluruh spesies
× 100 Dominansi
=
Luas bidang dasar suatu spesies total luas plot contoh
Dominansi Relatif DF =
Dominansi suatu spesies total dominansi seluruh spesies
x 100
Indeks Nilai Penting INP untuk vegetasi tingkat tiang dan pohon merupakan penjumlahan dari nilai-nilai kerapatan relatif KR, dominansi relatif
DR, dan frekuensi relatif FR atau INP = KR+FR+DR. Sedangkan untuk vegetasi tingkat semai dan pancang, INP = KR+FR.
3.4.2 Penghitungan Indeks Keanekaragaman Spesies H
Keanekaragaman spesies H’ dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keanekaragaman pada suatu komunitas yaitu dengan menggunakan indeks
keanekaragaman Shannon-Wienner Krebs 1978, yaitu :
H = - [
�� ln��] ; dimana pi = ni N
Keterangan : H = Indeks keanekaragaman spesies
ni = INP setiap spesies N = Total INP seluruh spesies
Makin besar H suatu komunitas maka semakin mantap pula komunitas tersebut. Nilai H = 0 dapat terjadi bila hanya satu spesies dalam satu contoh
sampel dan H maksimal bila semua spesies mempunyai jumlah individu yang sama dan ini menunjukkan kelimpahan terdistribusi secara sempurna.
3.4.3 Penghitungan Kemeraatan Spesies E
Kemerataan spesies digunakan untuk mengetahui sebaran individu setiap spesies dalam suatu lokasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai
Evennes Pielou 1969 diacu dalam Magurran 1988 adalah:
� = �′
�� � Keterangan :
E = indeks kemerataan spesies H’ = Indeks Shannon-Wiener
S = Jumlah spesies
3.4.4 Pwnghitungan Indeks Kesamaan Komunitas Indeks of Similarity