Komposisi spesies hutan gambut

tumpu yang rendah karena mempunyai ruang pori besar sehingga kerapatan tanahnya rendah dan bobotnya ringan. Ruang pori total untuk bahan fibrikhemik adalah 86-91 volume dan untuk bahan hemiksaprik 88-92 , atau rata-rata sekitar 90 volume. Sebagai akibatnya, pohon yang tumbuh di atasnya menjadi mudah rebah.

2.3.2 Komposisi spesies hutan gambut

Komposisi floristik hutan gambut tergantung pada sifat fisik gambut Samingan 1980. Pada gambut yang bersifat oligotropik lebih miskin akan spesies daripada hutan gambut yang bersifat eutrofik. Jumlah spesies dalam hutan gambut sangat terbatas mungkin disebabkan oleh pH yang rendah pH= 3,2 serta tumbuhan bersifat steril. Hutan gambut memiliki keanekaragaman spesies tumbuhan yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan tipe vegetasi hutan dataran rendah lainnya di daerah tropika Wibisono Siboro 2005. a b Keterangan : a. Spesies Meranti Shorea sp yang merupakan salah satu spesies kunci penyusun ekosistem gambut. b. Spesies Punak Tetrameristra glabra yang merupakan salah satu spesies asli penyusun ekosistem gambut. Keanekaragaman spesies tumbuhan hutan rawa gambut setara dengan keanekaragaman spesies tumbuhan hutan kerangas dan hutan sub-pegunungan daerah tropika tetapi masih lebih tinggi dari pada keanekaragaman spesies hutan pegunungan dan bakau Simbolon Mirmanto 2000. Anderson 1963 mencatat 376 spesies tumbuhan dari hutan rawa gambut di Sarawak dan Brunai sedangkan Simbolon Mirmanto 2000 mencatat 310 spesies tumbuhan dari berbagai hutan rawa gambut di Kalimantan Tengah. Dari penelitian Mirmanto et al. 2000, Mustaid Sambas 1999, Simbolon 2003 dan Suzuki et al. 2000 diacu dalam Wibisono Siboro 2005, hutan rawa gambut alami di berbagai daerah di Kalimantan mempunyai kerapatan 1300-3200 individu ha, dengan jumlah spesies antara 65-141 spesies dan total basal area batang pohon dengan diemeter lebih dari 5 cm sebesar 23- 47 m2ha. Di Sumatera, lebih dari 300 spesies tumbuhan dijumpai di hutan rawa gambut namun beberapa spesies tertentu telah jarang dijumpai. Di dalam kawasan Taman Nasional Berbak, Jambi baru tercatat sekitar 160 spesies tumbuhan Giesen 2004 akan tetapi jumlah ini diperkirakan masih akan meningkat dengan semakin meningkatnya intensitas eksplorasi spesies tanaman di kawasan ini. Di kawasan lindung PT. BBHA terdapat 38 spesies dari 17 famili, jumlah ini sangat sedikit jika dibandingkan dengan jumlah spesies yang umumnya di jumpai di kawasan gambut. Sedikitnya 13 spesies vegetasi penting penyusun hutan rawa gambut dan 5 diantaranya dalam status dilindungi, masih dijumpai antara lain seperti Meranti Shorea sp, TenamMersawa Anishoptera marginata, Durian burung Durio carinatus, Dara ‐dara Myristica iners, Ramin Gonystylus bancanus, MengrisKempas Koompassia malaccensis, Jelutung, Keranji, KetiauNyatoh, Punak, Pulai rawa, Resak Vatica rassak dan Balam Ganua motleyana Barkah 2005. Dari 13 spesies vegetasi penyusun hutan rawa beberapa diantaranya masih dapat dijumpai di kawasan lindung PT.BBHA, seperti Meranti Shorea sp, Mersawa Anishoptera marginata, Durian burung Durio carinatus, Dara-dara Myristica iners, Ramin Gonystylus bancanus, Kempas Koompassia malaccensis, Punak Tetramerista glabra, Resak Vatica rassak dan Balam Ganua motleyana. Flora hutan gambut meliputi spesies palma, pandanus, podocarpus dan wakil-wakil dari kebanyakan famili yang biasa terdapat di hutan hujan, termasuk famili Dipterocarpaceae. Spesies-spesies pohon yang terdapat di hutan rawa gambut Kalimantan Tengah Istomo 1992 adalah Ramin Gonystylus bancanus, Meranti Shorea sp, Milas Palaquium sp, Tanah-tanah Combretocarpus rotundus, Banitan Polytalthia lateriflora, katiu Ganua motleyana, Mentibu Dactylocladus ochanosiachys, Lamijo Diospyros maingayi, Gronggang Cratoxylon arborescens, Malam-malam Diospyros pendula, Bintangur Calophylum soulatri, dan Asam-asam Baccaurea bracleata.

2.3.3 Keadaan ekologis