kawasan lindung PT. BBHA. Dari Tabel 13 dapat dilihat bagian buah adalah bagian yang paling banyak untuk dimanfaatkan, beberapa diantaranya ada yang
dapat langsung dimakan tetapi ada juga yang memerlukan pengolahan terlebih dahulu. Spesies tumbuhan Punak Tetramerista glabra memiliki buah seperti
telur, berwarna merah dan bisa langsung dimakan ketika sudah matang atau jatuh dari batangnya, bisa juga diolah menjadi olahan rujak. Beberapa tumbuhan seperti
Manggis- manggis Garcinia bancana, Serapat Drypetes longifolia, Tengganyun Parartocarpus trianda juga dapat dimanfaatkan secara langsung
ketika sudah matang tanpa memerlukan pengolahan. Beberapa spesies tumbuhan juga memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan, seperti
spesies Suntai Palaquium burckii buahnya harus diolah untuk menghasilkan minyak goreng. Dahulu buahnya diolah untuk mendapatkan kandung lemak yang
berwarna putih dan memiliki rasa manis. Bagian lemak inilah yang digunakan sebagai minyak goreng. Buah dari spesies Mahang Macaranga gigantea dan
Rengas Gluta renghas juga memerlukan pengolahan sebelum dimanfaatkan. Buah Mahang Macaranga gigantea merupakan campuran yang baik untuk
menghasilkan nira yang berkualitas. Buah Mahang Macaranga gigantea didiamkan bersama dengan nira, setelah beberapa jam akan menghasilkan nira
yang baik. Spesies rengas Gluta renghas dikenal dengan tumbuhan yang bersifat racun, tetapi di pedalaman Sulawesi buahnya masih dapat dimanfaatkan setelah
diolah terlebih dahulu. Buahnya dibakar terlebih dahulu kemudian baru bisa dimakan.
5.6.4 Tumbuhan Penghasil Pestisida Nabati
Pestisida nabati secara umum memiliki bahan dasar yang berasal dari tumbuhan yang relatif mudah ditemukan dan mudah untuk dibuat, karena terbuat
dari bahan alaminabati maka pestisida ini akan mudah terurai di alam sehingga tidak mencemari lingkungan dan relatif aman untuk manusia dan ternak. Dari
hasil analisis vegetasi ditemukan 2 spesies yang dapat di gunakan sebagai pestisida nabati yaitu Trengganyun Parartocarpus trianda dan spesies Pelawan
Tristaniopsis mangiayi. Spesies Trengganyun Parartocarpus trianda memiliki getah yang dapat digunakan untuk membunuh hama tikus. Getahnya yang bersifat
racun dapat dicampur dengan makanan, ketika makanan tersebut dimakan oleh tikus, maka racun akan masuk ke dalam tubuh tikus, tikus akan merasa kehausan
terus menerus sehingga dapat mengkibatkan kematian Heyne 1987. Dari hasil penelitian Wardani 2008, diketahui bahwa spesies Pelawan Tristaniopsis
mangiayi dapat digunakan untuk mengusir hama padi di sawah. Bagian kulit batangnya dipisahkan dan dibakar sampai menghasilkan asap. Asap yang
dihasilkan inilah yang berfungsi mengusir hama pada pada malam hari. Fungsinya bisa sebagai penolak, penarik, pemandul, pembunuh dan bentuk-bentuk lainnya.
Pemakaian kedua spesies tumbuhan yang dapat berguna sebagai sumber pestisida nabati ini masih sangat jarang sekali digunakan.
5.6.5 Tumbuhan penghasil damar dan minyak
Hasil analisis vegetasi di plot contoh kawasan lindung PT BBHA ditemukan 7 spesies penghasil damar dan minyak yang dapat dimanfaatkan dan
diperdagangkan. Pada Tabel 14 disajikan spesies penghasil getah, damar dan minyak yang di temukan pada plot contoh kawasan lindung PT BBHA. Damar
adalah sekresi dari pohon shorea, vatica, Dryobalanops dan lain-lain yang termasuk famili Dipterocarpaceae.
Tabel 14 Spesies penghasil damar dan minyak yang di temukan pada plot contoh kawasan lindung PT BBHA.
No Nama Lokal Nama ilmiah
Keterangan
1 Meranti batu
Shorea parvifolia Menghasilkan damar yang dapat
diperdagangkan untuk industry korek api, kembang api, cat dan lain-lain
2 Resak
Vatica rassak Menghasilkan damar yang dapat
diperdagangkan 3
Mersawa Anishoptera marginata
Menghasilkan damar
yang bisa
diperdagangkan 4
Mahang Macaranga gigantea
Getahnya dapat digunakan sebagai perekat barang
–barang yang terbuat dari kayu. 5
Ramin Gonitylus bancanus
Damarnya bisa
di manfaatkan
dan diperdagangkan
6 Balam
Medhuca montleyana Menghasilkan minyak balam dan dapat
untuk dikonsumsi 7
Suntai Palaquim burckii
Menghasilkan minyak suntai berwarna putih dan manis
Sumber : Heyne 1987
Damar banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk menyalakan obor, pewarna batik, dupa, dan pelapis sambungan-sambungan kapal agar tahan air.
Dari hasil identifikasi ditemukan 5 spesies penghasil damar dan 2 spesies penghasil minyak. Damar yang dihasilkan oleh spesies Shorea parvifolia sudah
diperdagangkan sejak dahulu, namun dalam Heyne 1987 tidak dijelaskan hasil damar ini diperdagangkan untuk kegunaan apa. Pada umumnya damar digunakan
sebagai bahan baku korek api, plastik, plester, vernis, lak dan sebagainya. Larutannya dalam chloroform dapat dipakai untuk mengawetkan binatang dan
tumbuhan Heyne 1987. Sementara spesies Mahang Macaranga gigantea getahnya dapat digunakan sebagai perekat barang
–barang yang terbuat dari kayu, dapat juga digunakan untuk penambal lubang-lubang kecil yang ada di kapal
sehingga air tidak masuk ke dalam kapal. Spesies penghasil minyak seperti Balam Medhuca montleyana dan Suntai Palaquim burckii sama-sama
menghasilkan minyak lemak dan dapat untuk dikonsumsi. Dulu minyak tersebut digunakan sebagai minyak goreng untuk keperluan memasak sehari-hari.
5.7 Status Konservasi Spesies Tumbuhan