3.2.1 Permintaan Realisasi Kredit Usaha Rakyat KUR
Menurut Zeller, 2002 karakteristik permintaan dibedakan menurut umur, gender jenis kelamin, dan tanggung jawab sosial. Dalam suatu rumah tangga,
alokasi tenaga kerja yang kompleks dibedakan menurut gender dan umur yang digunakan dalam mengajukan permintaan dana atau kredit. Dalam ekonomi
rakyat, seorang kepala rumah tangga memiliki tenaga kerja yang merupakan anggota keluarga, serta beberapa harta. Seluruh anggota keluarga bertanggung
jawab penuh pada investasi utama modal seperti barang-barang pertanian, alat- alat perkakas dan juga pada pemenuhan keperluan rumah tangga, seperti makanan
dan minuman, kesehatan, pendidikan dan pakaian. Oleh karena itu untuk pemenuhan kebutuhan hidup serta untuk pertumbuhan, suatu rumah tangga harus
memiliki tabungan, strategi kredit. Selain dari kepala rumah tangga, anggota keluarga yang dewasa memiliki
kriteria yang lebih spesifik dalam permintaan jasa keuangan pinjaman berdasarkan pada kebutuhan mereka dan juga berbagai jenis kegiatan-kegiatan
yang mereka lakukan. Selain itu seorang wanita yang sudah menikah harus tetap memperhatikan pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari walaupun mereka
menerima warisan dari orang tuanya, mayoritas wanita dibatasi oleh ketiadaan modal dalam melakukan kegiatan usaha, sedangkan pria rata-rata memiliki
kapasitas pembiayaan 10 kali lebih besar dari wanita. Secara umum wanita dapat mengembangkan suatu usaha dengan menggunakan input dengan biaya yang
rendah atau dengan mendapatkan bantuan modal dari pihak lain. Wanita biasanya sering terlibat dalam usaha yang berpenghasilan rendah seperti usaha kerajinan
tangan atau usaha pembuat makanan ringan dalam skala kecil. Realisasi terhadap KUR akan diduga dengan beberapa variabel atau
karakteristik. Karakteristik yang digunakan untuk menduga permintaan KUR dalam penelitian ini adalah rumah tangga nasabah, karakteristik usaha,
pengalaman kredit, dan lama pendidikan. Permintaan nasabah terhadap KUR diduga dipengaruhi karakteristik rumah tangga nasabah yaitu :
a. Tingkat pendapatan, maksudnya adalah besarnya pendapatan bersih yang
diperoleh dari omzet usaha-usaha yang dimilikinya maupun upah atau gaji sebagai pegawai. Besarnya pendapatan menjadi salah satu kriteria dalam
permintaan kredit, untuk mengukur kemampuan nasabah dalam membayar kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan pihak
perbankan. b.
Jumlah aset keluarga, yang dimaksud adalah aset yang dimiliki responden dalam rumah tangga, seperti kendaraan, televisi, komputer, kompor, radio,
dan lain-lain, Karakteristik rumah tangga nasabah berpengaruh positif dalam permintaan
KUR sehingga permintaan KUR akan semakin besar, karena nasabah akan merasa memiliki kemampuan membayar kredit yang lebih tinggi, sehingga BRI juga akan
memberikan pinjaman yang lebih besar. Karakteristik yang berpengaruh juga dalam permintaan KUR adalah karakteristik usaha, dalam karakteristik usaha ini
yang dilihat adalah aset usaha, modal usaha dan lama usaha. a.
Aset usaha adalah barang-barang yang dimiliki oleh nasabah untuk menjalankan dan mengembangkan usaha, jenis aset usaha ini tergantung dari
jenis usaha yang dijalankan. Apabila usaha yang dijalankan besar, maka aset usaha yang dimilikinya dalam jumlah banyak, sedangkan apabila usahanya
kecil maka aset usaha yang dimilikinya dalam jumlah kecil. b.
Modal usaha, merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi permintaan KUR, karena besarnya modal usaha akan mempengaruhi aset usaha dan juga
besarnya usaha yang dijalankan. c.
Lama usaha menjadi salah satu variabel yang mempengaruhi realisasi KUR karena lama usaha mempengaruhi perkembangan usaha yang dijalankan.
Karakteristik usaha diduga berpengaruh positif terhadap realisasi KUR karena dalam menjalankan usaha diperlukan modal, dengan modal akan
mempengaruhi perkembangan usaha. Dalam perkembangan usahanya diperlukan tambahan modal sehingga mempengaruhi permintaan KUR. Lama usaha dan aset
usaha pun diduga berpengaruh terhadap permintaan kredit karena dapat menunjukan eksistensi suatu usaha.
Selain karakteristik rumah tangga nasabah, dan karakteristik usaha nasabah, karakteristik yang juga berpengaruh positif dalam permintaan KUR
adalah pengalaman kredit dan besarnya agunan jaminan, akan tetapi khusus untuk KUR tidak menggunakan agunan jaminan. Pengalaman kredit adalah
besarnya frekuensi peminjaman nasabah. Pengalaman kredit berpengaruh positif dalam permintaan KUR, karena nasabah-nasabah ini dianggap sudah lebih mampu
dalam menggunakan KUR yang dipinjamnya atau sudah lebih mampu dalam mengatur keuangan usahanya yang dibiayai oleh KUR. Pihak BRI juga lebih
mengenal keseluruhan lima C dari nasabah, terutama character karena apabila nasabah sering meminjam, maka pihak BRI akan semakin tahu kriteria character
nasabah tersebut, sehingga BRI mampu mempercayakan jumlah kredit yang lebih besar bagi nasabah yang telah lama menjadi nasabahnya.
Faktor-faktor lain yang juga diduga mempengaruhi permintaan KUR adalah pendidikan dan gender. Pendidikan, merupakan faktor yang
mempengaruhi permintaan KUR dimana semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka usaha yang dijalankan dalam volume yang besar sehingga
memerlukan pinjaman untuk perkembangan dan perluasan usahanya.
3.2.2 Penilaian Karakteristik Nasabah Berdasarkan Pada Prinsip Penyaluran Kredit