juta sebesar 30 persen. Besar penghasilan perbulan responden merupakan salah satu kriteria terpenting yang dijadikan landasan perealisasian kredit, karena pihak
BRI sangat mengutamakan faktor keamanan dalam pengembalian kredit. Dapat dilihat dari hasil penelitian, mayoritas responden berpenghasilan
satu juta rupiah sampai dengan lima juta rupiah, sedangkan sedikit responden yang berpenghasilan dibawah satu juta rupiah, sehingga dapat disimpulkan bahwa
masih banyak pengusaha kecil yang berpenghasilan dibawah satu juta rupiah belum dapat menerima bantuan kredit KUR. Besarnya pendapatan pendapatan per
bulan yang diperoleh nasabah dapat menentukan perealisasian KUR karena pihak BRI mempercayai nasabah dapat memenuhi kewajibannya.
6.2.6. Waktu Tempuh Responden ke BRI
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Unit BRI Unit Leuwiliang, yang menjadi nasabah KUR di utamakan masyarakat yang tinggal di ruang
lingkup BRI Unit Leuwiliang yang jarak aksesibilitas tidak perlu jauh dari BRI Unit Leuwiliang. Pada Tabel 12, yang menjadi nasabah KUR BRI Unit
Leuwiliang berada pada ruang lingkup kerja BRI Unit Leuwiliang, nasabah KUR yang menjadi responden mayoritas bertempat tinggal dekat dengan BRI Unit
Leuwiliang, dimana waktu tempuh dari tempat tinggal sampai ke BRI selama satu sampai 15 menit sebesar 81,25 persen. Akan tetapi ada pula nasabah yang waktu
tempuhnya selama lebih dari 30 menit yaitu sebesar 1,25 persen, hal tersebut dikarenakan nasabah tinggal di luar ruang lingkup BRI Unit Leuwiliang serta sulit
mendapatkan kredit di BRI Unit yang berada di dekat domisili nasabah tersebut sehingga mencoba mengajukan permohonan kredit ke BRI Unit Leuwiliang.
Berdasarkan Tabel 12, dapat dinyatakan bahwa BRI Unit Leuwiliang mengutamakan nasabah yang berada pada ruang lingkup kerjanya, tetapi
walaupun ada nasabah yang berada di luar ruang lingkupnya, maka pihak BRI akan tetap melayani apabila persyaratan yang dibutuhkan telah dilengkapi dan
memiliki usaha yang layak.
Tabel 12. Waktu Tempuh Responden Nasabah KUR BRI Unit Leuwiliang
Waktu Tempuh ke Bank Jumlah Responden
Persentase Menit
Orang
1-15 menit 65
81,25 16-30 menit
14 17,50
30 menit 1
1,25
Total 80
100 6.2.7. Frekuensi Pinjaman Responden
Dalam menilai karakter responden dapat dilihat dari frekuensi pinjamannya, dimana dengan frekuensi pinjaman dapat diketahui seberapa besar
loyalitas nasabah BRI dan dapat meningkatkan tingkat kepercayaan BRI sehingga dapat dengan mudah diberikannya kembali pinjaman setelah pinjaman terakhir
dilunasi. Responden di BRI Unit Leuwiliang memiliki frekuensi pinjaman yang relatif kecil Tabel 13, yaitu sebanyak satu sampai tiga kali mengajukan
pinjaman. Hal ini menyatakan bahwa nasabah BRI Unit Leuwiliang yang menjadi responden merupakan nasabah baru. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan
nasabah baru adalah seseorang yang telah lama menjadi nasabah BRI Unit Leuwiliang khusus simpanan, tetapi baru beberapa tahun nasabah tersebut
mengajukan pinjaman dimana pinjaman tersebut digunakan nasabah untuk membuka usaha baru maupun untuk mengembangkan usahanya.
Tabel 13. Frekuensi Pinjaman Responden Nasabah KUR BRI Unit Leuwiliang
Frekuensi Pinjaman Jumlah Responden
Persentase Orang
1-3 kali 50
62,50 4-6 kali
15 18,75
7-10 kali 7
8,75 10 kali
8 10
Total 80
100
Berdasarkan Tabel 13, responden mengajukan pinjaman, mayoritas sebanyak satu sampai tiga kali pengajuan pinjaman sebesar 62,50 persen, dan juga
empat sampai enam kali pengajuan pinjaman sebesar 18,75 persen. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, frekuensi pinjaman sebanyak satu sampai tiga
kali merupakan nasabah baru pinjaman. Responden tersebut baru menjadi nasabah pinjaman KUR BRI dikarenakan usaha yang dijalankannya memerlukan
tambahan dana untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya dikarenakan banyaknya usaha-usaha baru yang sejenis dan memperketat
persaingan.
6.2.8. Waktu Perealisasian KUR Responden