58
BAB VI KONSEP
6.1. Konsep Dasar RTHTaman Rumah Susun
Keberadaan RTHtaman memiliki fungsi sosial yang tinggi, dimana digunakan untuk tempat bersantai dan memanfaatkan waktu luang, seperti untuk
berjalan-jalan, bermain, olahraga, bersepeda, melihat-lihat, duduk-duduk, dan sebagainya. RTHtaman yang berfungsi dengan baik akan menciptakan suatu
hubungan langsung di antara ruang dan orang-orang yang berada di sekelilingnya. RTHtaman rumah susun perlu mempunyai konsep dasar yang
mengakomodasi beberapa fungsi, yaitu : 1 Meningkatkan kualitas lingkungan melalui kenyamanan, kesegaran, dan
keindahan yang berasal dari tatanan elemen-elemen ruang pembentuk RTHtaman soft material dan hard material.
2 Memenuhi kebutuhan akan ruang rekreasi ruang luar out door bagi penghuni rumah susun, melalui ruang-ruang rekreatif, santai, penyaluran
hobi, dan edukatif pada taman-taman tersebut. 3 Menyediakan ruang sosialisasi dan kebersamaan, melalui rancangan
ruang-ruang interaksi sosial, sehingga dapat menciptakan rasa toleransi, kebersamaan, kerukunan, kepedulian sosial antar penghuni rumah susun,
dan rasa memiliki, serta menjamin kelestarian, kebersihan, dan penggunaannya, melalui pemeliharaan dan pengelolaan RTHtaman.
6.2. Peningkatan Kualitas RTHTaman Rumah Susun
Untuk peningkatan kualitas RTHtaman rusuna, konsep dasar RTHtaman rumah susun tersebut dikembangkan secara teknis mencakup acuan luas
minimal, jenis ruang, fasilitas, tata hijau dan jenis tanaman, serta pengelolaannya.
1 Luas Minimal Dalam pembangunan rumah susun, harus diperhitungkan luas
lahan terbangun dan terbuka RTHtaman. Luas RTHtaman rumah susun idealnya mengikuti standar kecukupan RTH di lingkungan
permukiman berdasarkan luas RTH per jiwa yaitu 1,5 m
2
jiwa Dirjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, 2006. Sedangkan, luas
59
RTH berdasarkan Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yaitu 30 dari luas area. Dengan acuan ini, diharapkan
RTHtaman dapat tersedia untuk memenuhi kebutuhan penghuni rusun. Konsepdesain taman harus menarik, sederhana, serta menjamin
keamanan dan kenyamanan. 2 Jenis Ruang
Jenis ruang yang disediakan harus disesuaikan dengan karakter penghuni rumah susun. Idealnya tersedia ruang aktivitas yang dapat
memenuhi kebutuhan penghuni, baik anak-anak maupun dewasa secara umum. Jenis ruang tersebut Gambar 30 dapat dibagi menjadi ruang
aktif, ruang pasif, dan ruang serbaguna.
Gambar 30. Pola Pembagian Ruang a. Ruang aktif digunakan penghuni rumah susun sebagai tempat
rekreasi ruang luar out door yang berupa taman bermain children play ground dan lapangan olahraga Gambar 31. Jenis-jenis
kegiatan yang dapat masuk dalam ruang ini yaitu bermain, dan olahraga. Fasilitas yang ada di ruang ini antara lain taman bermain
anak-anak, gazebo, lapangan olahraga, bangku taman, lampu taman, dan tempat sampah.
Pintu Utama
Ruang Aktif
Ruang Pasif
Bangunan Rusuna
Ruang Serbaguna
Area Parkir Masjid
60
Gambar 31. Bentuk ruang aktif RTHtaman rusun b. Ruang pasif digunakan penghuni rumah susun sebagai tempat untuk
sosialisasi, istirahat dan santai Gambar 32. Jenis-jenis kegiatan yang dapat masuk dalam ruang ini yaitu bersosialisasi, membaca,
istirahat, dan duduk-duduk. Fasilitas yang ada di ruang ini antara lain gazebo, bangku taman, lampu taman, dan tempat sampah.
Gambar 32. Bentuk ruang pasif RTHtaman rusun
61
c. Ruang umumserbaguna digunakan penghuni rumah susun untuk kegiatan bersama Gambar 33. Jenis-jenis kegiatan dalam ruang ini
antara lain acara 17 Agustus-an, upacara, maupun resepsi pernikahan.
Gambar 33. Bentuk ruang umumserbaguna rusun 3 Fasilitas Pendukung RTHTaman Rumah Susun
Sarana atau fasilitas pada RTHtaman dibuat untuk mengakomodasikan berbagai aktivitas penghuni rumah susun yang
berlangsung pada setiap jenis ruangnya ruang bermain, ruang olahraga, dan ruang santai sesuai dengan fungsinya interaksi sosial aktif, interaksi
sosial pasif, kenyamanan lingkungan, dan sebagainya. Utilitas yang tersedia antara lain sumber air dan sarana penyiraman, jaringan listrik,
serta drainase. Desain fasilitas menggunakan bentuk yang sederhana tetapi tetap menarik, kuat dan tahan lama untuk mempermudah dalam
pemeliharaan dan pengelolaannya. Penyediaan fasilitas Gambar 34. pada setiap RTHtaman disesuaikan dengan konsep ruang yang
direncanakan.
62
Gambar 34. Fasilitas pendukung RTHtaman rusun 4 Tata Hijau dan Jenis Tanaman
Tata hijau yang dikembangkan adalah untuk memenuhi fungsinya pada ruang-ruang yang ada, yang terdiri dari :.
a Tata hijau untuk peneduh dikembangkan pada ruang aktif taman bermainchildren play ground dan lapangan olahraga, yang ditujukan
untuk meningkatkan kenyamanan. Tanaman yang digunakan adalah pohon yang memiliki karakteristik berupa tajuk lebar dan berbentuk
bulat, berfungsi sebagai peneduh. b Tata hijau pembatas ditujukan untuk pembatas ruang aktif dan ruang
pasif, serta menghalangi pandangan yang kurang bagus. Tanaman yang digunakan adalah tanaman semak yang ditanam secara masal
dan pohon yang bertajuk kolumnar. c Tata hijau estetis bertujuan untuk memberikan nilai estetika dan
meningkatkan kualitas lingkungan. Tanaman yang digunakan adalah tanaman dengan bunga yang indah, memiliki daun yang khas, dan
disajikan secara masal. d Tata hijau yang berfungsi meningkatkan kualitas ekologis yaitu
menurunkan suhu, pengundang satwa burung, penjerap polutan,
63
menahan air, dan mengurangi erosi. Tata hijau ini dapat dikembangkan dengan penanaman pohon dan tanaman yang
beragam serta berkesinambungan menghubungkan ruang-ruang terbuka yang ada. Pengembangan roof garden dan tanaman pot
planter box pada balkon rumah susun, juga dapat berfungsi untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan estetika, serta dapat menjadi
sarana penyaluran hobi penghuni rumah susun dalam membuat taman pada area yang terbatas.
e Tata hijau produktif ditujukan untuk memenuhi kebutuhan penghuni rumah susun, maupun memberikan nilai ekonomi untuk dijual yaitu
tanaman hias, tanaman buah, tanaman herbal, maupun tanaman sayur. Tanaman yang dikembangkan adalah tanaman dengan bunga
yang indah, memiliki daun yang khas, menghasilkan buah, dapat digunakan sebagai herbal alami, serta dapat dikonsumsi.
RTH dibangun dari kumpulan tumbuhan dan tanaman atau vegetasi yang telah diseleksi dan disesuaikan dengan lokasi serta rencana dan
rancangan peruntukkannya. Untuk keberhasilan rancangan, penanaman dan kelestariannya maka sifat dan ciri serta kriteria arsitektural dan hortikultural
tanaman dan vegetasi penyusun RTH harus menjadi bahan pertimbangan dalam menyeleksi jenis-jenis yang akan ditanam. Jenis tanaman yang
digunakan sebaiknya memiliki fungsi dan kriteria sebagai berikut : a. Dapat meningkatkan kualitas lingkungan ekologis.
b. Memiliki nilai estetika menciptakan estetika. c. Memiliki fungsi fisik sebagai peneduh, pembatas, screen, dan alas
ground cover. d. Memiliki nilai ekonomi produktif.
5 Pengelolaan RTHTaman Rumah Susun Dalam merencanakan RTHtaman juga harus memperhatikan
sistem manajemen atau pengelolaan terhadap keberadaan dan penggunaan RTHtaman tersebut, dimana RTHtaman yang dibuat tidak
akan bertahan lama jika tidak dikelola dengan baik. Pengelolaan RTHtaman merupakan kegiatan melaksanakan dan memelihara fungsi
dan bentuk serta konsep awal yang direncanakan pada RTHtaman
64
tersebut. Dalam kegiatan pemeliharaan RTHtaman ini, selain dilaksanakan oleh pengelola rumah susun PPRS, Dinas Perumahan, dan
Perumnas, sebaiknya juga melibatkan partisipasi penghuni melalui kegiatan gotong royong secara terjadwal dan kontinu. Hal ini dapat
meningkatkan kebersamaan, intensitas bertemu, dan komunikasi para penghuni rumah susun.
65
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN