Sistem ManajemenPengelolaan Rumah Susun

24

4.6. Sistem ManajemenPengelolaan Rumah Susun

Pengelolaan rumah susun sederhana sewa rusunawa milik Dinas Perumahan dilaksanakan oleh Unit Pelaksana Teknis UPT Pengelola Rumah Susun, sedangkan pengelolaan rumah susun sederhana sewa rusunawa milik Perumnas dilaksanakan oleh Kantor Regional Khusus Usaha Rumah Sewa. Pengelola rumah susun mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan program dan rencana kegiatan operasional; 2. Pelaksanaan Inventarisasi dan seleksi para calon penghuni rumah susun; 3. Pelaksanaan tata cara penghunian; 4. Pelaksana penyuluhan tentang penghunian rumah susun kepada penghuni rumah susun; 5. Pemeliharaan satuan rumah susun yang disewakan, fasilitas, utilitas, benda bersama, bagian bersama, dan tanah bersama; 6. Pemeliharaan kebersihan, keindahan, dan keamanan lingkungan rusun; 7. Penjagaan dan pemeliharaan tata-tertib penghunian rumah susun; 8. Pemungutan sewaretribusibiaya lain-lain yang berkaitan dengan rumah susun dan menyetorkannya ke Perbendaharaan dan Kas Daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku; 9. Penyelenggaraan administrasi pengelolaan rumah susun; 10. Pengawasan dan penertiban terhadap penggunaan satuan rumah susun baik dari segi peruntukan maupun dari segi status haknya; 11. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan. Berikut adalah struktur organisasi Unit Pelaksana Teknis UPT Pengelola Rumah Susun : Gambar 5. Struktur Organisasi UPT Pengelola Rumah Susun 25 Berbeda dengan rumah susun sederhana sewa rusunawa, pengelola rumah susun sederhana milik rusunami adalah PPRS Perhimpunan Penghuni Rumah Susun yang merupakan badan independent yang wajib mengelola rumah susun pemerintah maupun swasta berdasarkan peraturan dan undang- undang yang berlaku. PPRS bertugas mengelola keseluruhan lingkungan rumah susun sederhana,milik rusunami, sedangkan bangunanruang yang ditempati penghuni menjadi tanggung jawab penghuni. Prosedur Pembentukan PPRS adalah sebagai berikut : Gambar 6. Prosedur Pembentukan PPRS Proses Pengesahan Perhimpunan Penghuni Rumah Susun PPRS : 1. Pemohon : Mengajukan permohonan 2. Tata Usaha Dinas Perumahan : Menyampaikan permohonan kepada Kepala Dinas 3. Kepala Dinas Perumahan : Memerintahkan Subdin Perizinan untuk diteliti 4. Kasubdin Perizinan : Meneliti dan mengkaji dan menyiapkan surat pengantar dan verbal rancangan kep. Gubernur DKI 26 5. Seksi PPRS dan Rumah Kost : Meneliti dan mengkaji materi ADART untuk diserahkan kepada Kepala Dinas melalui TU 6. Biro Hukum : Menerima dan meneliti berkas 7. Ass. Pembangunan : Menerima berkas dari Biro Hukum untuk diparaf dan diteruskan kepada Ass. Kemasyarakatan 8. Ass. Kemasyarakatan : Memberi paraf dan meneruskan berkas kepada Sekretaris Daerah 9. Sekretaris Daerah : Berkas diparaf dan disampaikan kepada Gubernur untuk ditandatangani 10. Gubernur : Menandatangani berkas permohonan 11. Biro Hukum : Memberikan penomoran berkas yang telah ditandatangani Gubernur dan menyampaikan ke Kepala Dinas Perumahan cq kasie PPRS 27

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN