53
berarti nilai tersebut lebih dari standar kecukupan RTH di lingkungan permukiman berdasarkan luas RTHjiwa yaitu 1,5 m
2
jiwa Dirjen Penataan Ruang Departemen PU, 2006. Pada rusuna Pulo Gebang terlihat nilai
perbandingan antara luas RTHtaman dengan jumlah penghuni rusuna sangat tinggi yaitu 63,5 m
2
jiwa, hal ini disebabkan belum seluruh unit rusuna yang ada terisi oleh penghuni.
5.4. Analisis Kecukupan RTHTaman Berdasarkan Luas Lahan
Pembangunan rumah susun tidak hanya terbatas pada aspek fisik bangunannya saja, tetapi keberadaan ruang-ruang terbuka dan RTHtaman di
lingkungan rumah susun juga harus diperhitungkan luasannya. Dimana luas RTHtaman mengacu pada Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 yaitu 30
dari luas lahan Tabel 12. Tabel 12. Kecukupan RTHTaman Berdasarkan Luas Lahan
Standar kecukupan RTH berdasarkan UU RI No. 26 tahun 2007 adalah 30 dari luas lahan
54
Berdasarkan Tabel 12. terlihat bahwa 70 dari rumah susun yang diamati, keberadaan RTHtaman di lingkungan rusuna tersebut mencukupi
dengan luasan RTHtaman lebih dari 30 luas lahan yang ada. Hal ini dikarenakan pada awal pembangunan rusuna, telah direncanakan area
terbangun dan area tidak terbangun yang diperuntukkan sebagai ruang terbuka dan RTHtaman, serta tidak adanya penambahan bangunan baru oleh penghuni
pada area terbuka atau RTHtaman. Sedangkan 30 dari rumah susun yang diamati, keberadaan RTHtaman tidak mencukupi, dimana luas RTHtaman
tersebut di bawah 30 dari luas lahan, karena adanya perubahan desain awal rusuna berupa penambahan bangunan baru pada area terbuka atau RTHtaman.
5.5. Evaluasi Kondisi dan Penggunaan RTHtaman Rumah Susun
Bentuk RTHtaman yang ada pada setiap rusuna tidak berbeda dengan rusuna lainnya, yaitu berupa taman bermain, lapangan olahraga, kebun koleksi
penghuni rusuna, dan lahan terbengkalai. Fasilitas yang ada pada RTHtaman antara lain lampu dan bangku taman, taman bermain, tempat sampah, serta
hydrant. Pemeliharaan RTHtaman dilakukan oleh pihak pengelola dan penghuni rusuna. Kondisi RTHtaman tersebut ada yang terlihat terawat dan tidak. Hal ini
dikarenakan pemeliharaan dan pengelolaan kurang berjalan dengan baik, maupun sikap penghuni rusuna yang kurang peduli menjaga lingkungannya.
RTHtaman yang ada digunakan untuk bermain dan berekreasi, tempat berkumpulbersosialisasi, berolahraga, serta acara-acara tertentu 17 Agustus-
an. Penggunaan RTHtaman yang ada di lingkungan rumah susun belum seluruhnya optimal karena tidak sesuai dengan fungsi penggunaannya. Hal ini
dapat terlihat RTHtaman yang ada digunakan untuk tempat berdagang dan berjualan pedagang kaki lima, sehingga membuat RTHtaman terkesan kotor
dan tidak tertata. Selain itu, RTH berupa lahan-lahan terbengkalai dijadikan tempat penumpukan sampah yang menjadikan lingkungan rusuna terlihat kotor
dan tidak indah. Walaupun demikian, RTHtaman yang ada tetap digunakan oleh penghuni rusuna sebagai tempat bermain dan bersosialisasi karena terbatasnya
ruang terbuka publik yang dapat menggantikan fungsi RTHtaman tersebut.
Penggunaan lahan di sekitar kawasan permukiman rumah susun ini
adalah lahan perumahan mendatar landed house. Kondisi ini berimplikasi pada terbatasnya ruang-ruang terbuka dan RTHtaman bagi masyarakat di lingkungan
rumah susun. Sehingga kehadiran dan keberadaan RTHtaman sebagai bagian
55
dari lingkungan rumah susun sangat diperlukan, karena tidak hanya merupakan tempat berkumpul penghuni untuk bersosialisasi dan berekreasi, melainkan juga
memberi kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan estetika. Tabel 13. Evaluasi Kondisi RTHTaman Rusuna
Evaluasi kondisi RTHtaman rusuna berdasarkan pengamatan
Dari Tabel 13. terlihat kondisi RTHtaman ada yang terawat dan tidak. Hal ini berdasarkan kondisi fasilitas dan kebersihan, serta suasana RTHtaman
tersebut, dimana dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pengguna. Kondisi RTHtaman yang kurang terawat, dikarenakan pemeliharaan dan pengelolaan
oleh pihak pengelola kurang berjalan dengan baik, maupun sikap kurang peduli penghuni rusuna terhadap lingkungan. Pengelolaan sampah di lingkungan
rusuna dilaksanakan oleh pihak pengelola yang bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan peran serta penghuni rusuna. Suasana RTHtaman rusuna
terasa teduh karena penggunaan tanaman pohon di dalam RTHtaman rusuna.
56
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan penghuni rusuna, penggunaan RTHtaman rusuna terlihat pada Gambar 27 sampai Gambar 29.
10 20
30 40
50
Anak ‐anak
Remaja Dewasa
Gambar 27. Pengguna RTHTaman Rusun
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Bermain Bersosialisasi
Olahraga Duduk
‐duduk
Gambar 28. Kegiatan pada RTHTaman Rusun
5 10
15 20
25 30
35 40
45
Pagi Siang
Sore Malam
Gambar 29. Waktu Pemanfaatan RTHTaman Rusun
P e
n g
g u
n a
P e
n g
g u
n a
P e
n g
g u
n a
57
Dari Gambar 27. terlihat pengguna RTHtaman sebagian besar adalah anak-anak, dimana mereka membutuhkan ruang untuk bermain dan berekreasi
di ruang luar outoor. Pada Gambar 28. RTHtaman yang ada digunakan oleh penghuni rusuna untuk kegiatan bersosialisasi antar penghuni rusuna. Pada pagi
hari, RTHtaman rusuna digunakan oleh orang dewasa untuk berolahraga seperti lari pagi dan senam. Namun, penghuni rusuna lebih sering menggunakan
RTHtaman rusuna Gambar 29. pada sore hari, karena aktivitas atau pekerjaan mereka sehari-hari telah selesai dilakukan. Kegiatan yang dilakukan pada sore
hari antara lain bersosialisasi, bermain, atau hanya duduk-duduk di taman.
5.6. Keinginan Penghuni Rumah Susun Terhadap RTHtaman