Keinginan Penghuni Rumah Susun Terhadap RTHtaman

57 Dari Gambar 27. terlihat pengguna RTHtaman sebagian besar adalah anak-anak, dimana mereka membutuhkan ruang untuk bermain dan berekreasi di ruang luar outoor. Pada Gambar 28. RTHtaman yang ada digunakan oleh penghuni rusuna untuk kegiatan bersosialisasi antar penghuni rusuna. Pada pagi hari, RTHtaman rusuna digunakan oleh orang dewasa untuk berolahraga seperti lari pagi dan senam. Namun, penghuni rusuna lebih sering menggunakan RTHtaman rusuna Gambar 29. pada sore hari, karena aktivitas atau pekerjaan mereka sehari-hari telah selesai dilakukan. Kegiatan yang dilakukan pada sore hari antara lain bersosialisasi, bermain, atau hanya duduk-duduk di taman.

5.6. Keinginan Penghuni Rumah Susun Terhadap RTHtaman

Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa penghuni rumah susun menginginkan keberadaan RTHtaman di lingkungan rumah susunnya. Penghuni rumah susun menghendaki RTHtaman yang mudah dicapai dan dimasuki, dilengkapi dengan berbagai fasilitas rekreasi terutama tempat bermain untuk anak-anak taman bermain dan orang dewasa lapangan olahraga dan jogging track, serta ditanami pohon peneduh yang lebih banyak. Fasilitas lain yang diinginkan adalah tersedianya lampu penerangan, selain untuk penggunaan malam hari juga untuk aspek keamanan, air bersih, dan tempat sampah, sedangkan utilitas yang diinginkan adalah saluran drainase. Kebutuhan penghuni rumah susun akan RTHtaman pada umumnya adalah dalam bentuk RTHtaman yang dapat berfungsi sosial yaitu tempat untuk berinteraksi dengan penghuni rumah susun lainnya secara santai dan berfungsi fisik yaitu untuk kegiatan olahraga dan untuk kenyamanan. Ruang-ruang yang dibutuhkan dalam hal ini adalah RTHtaman dalam bentuk lapangan olahraga, taman bermain dan ada juga yang membutuhkan taman untuk bersantai dan bersosialisasi. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya ruang-ruang gerak pada bangunan rumah susun yang berbentuk vertikal serta masih terbatasnya keberadaan lahan terbuka yang bersifat publik untuk bersantai dan berinteraksi antar penghuni rumah susun. Sehingga kehadiran dan keberadaan RTHtaman sebagai bagian dari lingkungan rumah susun sangat diperlukan, karena tidak hanya merupakan tempat berkumpul penghuni untuk bersosialisasi dan berekreasi, melainkan juga memberi kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas lingkungan dan estetika. 58

BAB VI KONSEP

6.1. Konsep Dasar RTHTaman Rumah Susun

Keberadaan RTHtaman memiliki fungsi sosial yang tinggi, dimana digunakan untuk tempat bersantai dan memanfaatkan waktu luang, seperti untuk berjalan-jalan, bermain, olahraga, bersepeda, melihat-lihat, duduk-duduk, dan sebagainya. RTHtaman yang berfungsi dengan baik akan menciptakan suatu hubungan langsung di antara ruang dan orang-orang yang berada di sekelilingnya. RTHtaman rumah susun perlu mempunyai konsep dasar yang mengakomodasi beberapa fungsi, yaitu : 1 Meningkatkan kualitas lingkungan melalui kenyamanan, kesegaran, dan keindahan yang berasal dari tatanan elemen-elemen ruang pembentuk RTHtaman soft material dan hard material. 2 Memenuhi kebutuhan akan ruang rekreasi ruang luar out door bagi penghuni rumah susun, melalui ruang-ruang rekreatif, santai, penyaluran hobi, dan edukatif pada taman-taman tersebut. 3 Menyediakan ruang sosialisasi dan kebersamaan, melalui rancangan ruang-ruang interaksi sosial, sehingga dapat menciptakan rasa toleransi, kebersamaan, kerukunan, kepedulian sosial antar penghuni rumah susun, dan rasa memiliki, serta menjamin kelestarian, kebersihan, dan penggunaannya, melalui pemeliharaan dan pengelolaan RTHtaman.

6.2. Peningkatan Kualitas RTHTaman Rumah Susun

Untuk peningkatan kualitas RTHtaman rusuna, konsep dasar RTHtaman rumah susun tersebut dikembangkan secara teknis mencakup acuan luas minimal, jenis ruang, fasilitas, tata hijau dan jenis tanaman, serta pengelolaannya. 1 Luas Minimal Dalam pembangunan rumah susun, harus diperhitungkan luas lahan terbangun dan terbuka RTHtaman. Luas RTHtaman rumah susun idealnya mengikuti standar kecukupan RTH di lingkungan permukiman berdasarkan luas RTH per jiwa yaitu 1,5 m 2 jiwa Dirjen Penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum, 2006. Sedangkan, luas