Pewadahan Sistem Pengumpulan sampah

4.4 Cara Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah di wilayah DKI Jakarta dan Dinas Kebersihan Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dibedakan atas empat tahap yaitu pewadahan, pengumpulan sampah, pengangkutan, sampah dan pemusnahan sampah padat. Dalam pelaksanaannya, dinas kebersihan terutama mengelola sampah dari rumah tangga dan pertokoan sedangkan sampah di saluran dan kali ditanggulangi dengan kerjasama Dinas Pekerjaan Umum, penanganan kebersihan jalur hijau dan taman dilaksanakan dengan kerjasama dinas pertamanan, penanggulangan kebersihan pasar dilaksanakan bersama dengan PD Pasar Jaya. Ke empat cara penanganan sampah tersebut yakni :

4.4.1 Pewadahan

Kegiatan ini merupakan kegiatan pengumpulan sampah sebelum diangkut ke tempat penampungan dan pewadahan sampah ini dilakukan sebelum dilasanakan kegiatan pengumpulan. Umumnya tempat pewadahan sampah berupa tong sampah, bak pasangan batah atau kantong plastik. Sarana pewadahan umumnya disediakan oleh masing-masing penghasil sampah. Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah sampah berserakan yang akan memberikan kesan kotor serta untuk menpermudah proses kegiatan pengumpulan.

4.4.2. Sistem Pengumpulan sampah

Tahapan pengumpulan sampah dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu : a Kegiatan penyapuan sampah di jalan-jalan protokol termasuk pelatarantrotoarnya. Operasional penyapuan jalan dilaksanakan dengan menggunakan cara konvensional dan cara mekanik. Cara konvensional menggunakan tenaga manusia dengan peralatan tradisional sapu lidi dan kegiatannya dilakukan secara beregukelompok. Setiap regu berjumlah 8 orang tukang sapu Pesada dan 2 orang penarik gerobak. Jumlah Tukang sapu Pesada jalan saat ini adalah 651 orang pegawai Dinas Kebersihan dan 2.427 orang petugas harian lepas PHL yang berasal dari petugas harian lepas Eks Pengatur lalu lintas, sehingga jumlah seluruhnya 3.078 orang. Panjang jalan yang di sapu 752,98 Km. Panjang yang disapu dengan tenaga manusia 750 Km. rasio petugas penyapuan terhadap panjang jalan yang disapu adalah 1:1,9 atau setiap tukang sapu setiap hari menyapu jalan 1,9 Km, sedangkan beban kerja penyapuan yang telah ditetapkan untuk setiap tukang sapu adalah 2 Km. kegiatan penyapuan jalan yang dilakukan oleh petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta dilaksanakan secara bergilir dalam 2 dua periode, yaitu : 1. Pagi hari antara pukul 00.00 sd 07.00 WIB 2. Siang hari antara pukul 09.00 s.d 16.00 WIB 3. Malam hari antara pukul 18.00 s.d 24.00 WIB Volume sampah hasil sapuan setiap hari rata-rata 750 m3. b Pengumpulan sampah langsung dari sumbernya. Pengumpulan sampah dilakukan oleh masyarakat secara terpadu dimana masyarakat bertanggung jawab pengumpulan sampai masing- masing ke tempat sampah yang disediakan oleh setiap warga; untuk selanjutnya diangkut dan dibuang oleh petugas kebersihan swadaya masyarakat yang dikoordinir oleh RTRW setempat dengan menggunakan gerobak sampah ke tempat penampungan sementara TPS yang telah dibangun oleh Dinas Kebersihan Propinsi DKI Jakarta. Volume sampah yang dapat dikumpulkan melalui TPS rata-rata setiap harinya 20.153 m3hari. TPS saat ini berjumlah 2.144 lokasi, terdiri dari TPS Dipo 90 unit, Transito 278 unit, TPS terbuka 176 unit, pool gerobak sampah 282 unit, bak beton 520 unit, kontainer 6 m3 sebanyak 263 unit, dan kontainer 10 m3 sebanyak 409 unit yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta. Tabel 4.5 Tempat Penampungan Sampah Sementara TPS di DKI Jakarta Tahun 2005 Jumlah dan Jenis LPS TPS Terbuka N o Seksi Kebersihan Kecamatan Dipo Unit Container 10 m3unit Container 6 m3unit Pool Gerobak Lokasi Transito Lokasi Pool Container Lokasi Bak Beton Unit ter- jadwal tidak terjadwal 1 Jakarta Pusat 12 49 35 49 73 38 63 12 1 2 Jakarta Utara 14 69 28 69 25 0 3 Jakarta Barat 27 149 94 149 94 0 20 20 0 4 Jakarta Selatan 26 51 30 51 32 85 75 95 37 5 Jakarta Timur 31 91 76 91 74 0 319 140 0 Jumlah 110 409 263 276 282 278 126 341 38 Sumber : Dinas Kebersihan DKI Jakarta, 2005 c Stasiun Peralihan Antara SPA Saat ini telah dioprasikan Stasiun Peralihan Antara SPA sampah yang dipakai sejak tahun 1992 berlokasi di jalan Cakung-Cilincing, Jakarta Timur, berkapasitas 900 tonhari dan SPA Sunter yang dipakai sejak Juni 2000 dengan kapasitas 1000 m3hari. Areal pelayanan meliputi Jakarta Pusat, sebagian Jakarta Timur, sebagai Jakarta Utara dan sebagaian Jakarta Barat. 1. Sistem Pengangkutan transportasi ada dua pola pengangkutan sampah, yaitu : a pengangkutan tidak langsung dari TPSSPA ke TPA pada tahap ini pengangkutan sampah dari lokasi penampungan sementara ke lokasi penampungan akhir atau langsung ke Cakung. b Pengangkutan langsung dari sumber sampah ke TPA Pada tahap ini pengangkutan langsung dari sumber sampah yakni rumah tangga, pasar, dan taman. Pengangkutan yang dapat dilayani oleh truk dinas kebersihan dan di beberapa lokasi yang dilayani oleh swasta dapat dilihat pada Tabel 4.6, serta menjelaskan tentang timbulan sampah dan sampah yang terangkut ke TPA. Tabel 4.6 Produksi Timbulan Sampah, Sampah Terangkut, dan Sisa Sampah di Wilayah DKI Jakarta pada Lokasi TPA Tahun 2005 No Wilayah Timbulan Sampah m3hari Terangkut m3hari Sisa Sampah m3hari 1 Jakarta Pusat 5.102 4.578 524 2 Jakarta Utara 4.580 3.837 743 3 Jakarta Barat 5.366 4.511 855 4 Jakarta Selatan 4.708 4.125 583 5 Jakarta Timur 5.442 4.743 583 6 Dinas 402 402 0.00 Jumlah 25.600 22.196 3.404 Sumber : Dinas kebersihan DKI Jakarta, 2005

4.5 Kondisi Tempat Pembuangan Akhir Saat ini