Strategi Strategi pengelolaan sampah pada tempat pembuangan akhir Bantargebang, Bekasi:

2. Membuang sampah yang berasal dari DKI Jakarta ke TPA Bantargebang 3. Melakukan komitmen sharing pembiayaan berdasarkan prosentase Kewajiban 1. Membuat Site Plan penataan TPA 2. Memelihara IPAL 3. Melakukan pemeriksaan terhadap leachatelindi setiap 3 bulan untuk memantau tingkat pencemaran 4. Memelihara jalan masuk menuju TPA 5. Melakukan pengobatan massal setiap 2 bulan 6. Melakukan penyemprotan lalat setiap bulan 7. Melakukan pemeriksaan sampel air bersih setiap 2 bulan 8. Memelihara sarana air bersih dan menambah cakupan layanan untuk perkampungan di sekitar TPA Hak pihak kedua Kota Bekasi 1. Melaksanakan pengelolaan TPA Bantargebang 2. Memperoleh kontribusi dari pemasukan sampah ke TPA Kewajiban 1. Memelihara drainase di sekitar TPA 2. Memelihara PJU di lokasi TPA dan sepanjang jalan masuk 3. Melakukan koordinasi dengan Pemkab dan Pemdes setempat.

2.9. Strategi

Konsep strategi pada awalnya adalah suatu tindakan perencanaan dan keputusan yang dilakukan oleh para petinggi militer dalam upaya memenangkan pertempuran yang didasarkan pada pemahaman terhadap kondisi eksternal dan internal. Mintzberg 1992 mengungkapkan bahwa dalam perkembangannya konsep strategi tidak hanya sekedar alat untuk mencapai tujuan, melainkan juga menjadi alat untuk menciptakan keunggulan dalam persaingan, dan juga menjadi tindakan dinamis untuk memberi respon terhadap kekuatan internal dan eksternal. Strategi merupakan pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi dan misi organisasi. Strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi Glueck dan Jauch, 1992. Mintzberg 1992 memberikan pandangannya mengenai strategi sebagai rencana, pola, posisi, dan perspektif. a. Strategi sebagai rencana, berhubungan dengan bagaimana para pimpinan mencoba untuk mengarahkan organisasi dalam situasi masa yang akan datang. b. Strategi sebagai pola, memfokuskan pada aksitindakan, juga mendorong pemusatan tindakan dan pencapaian konsistensi perilaku organisasi. c. Strategi sebagai posisi, mendorong kita untuk melihat organisasi dalam lingkungan persaingannya, bagaimana mereka menentukan posisi dan bertahan dalam persaingan, menghadapi atau menghindar. d. Strategi sebagai perspektif, meningkatkan pertanyaan mengenai intensi dan perilaku dalam konteks kolektif. Bagaimana intensi menyebar ke seluruh anggota organisasi menjadi norma dan nilai yang disepakati bersama. Strategi merupakan penggabungan pola berpikir strategis dengan fungsi- fungsi manajemen yaitu : perencanaan planning, penerapan implementing, dan pengawasan evaluating. Strategi digunakan untuk mengarahkan sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran. Strategi mencerminkan kesadaran organisasi dengan bagaimana, kapan dan dimana sebaiknya berkompetisi, dengan siapa berkompetisi dan maksud kompetisi. Rangkuti 2006 membedakan strategi kedalam tiga kelompok, yaitu : strategi manajemen, strategi investasi dan strategi bisnis. Perencanaan strategis merupakan bagian dari kegiatan penyusunan konsep strategi. Yogi 2007 menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan perencanaan strategis adalah perencanaan yang didasarkan pada pengamatan keadaan eksternal peluang dan ancaman serta keadaan internal kekuatan dan kelemahan. Sementara Rangkuti 2006 mengatakan bahwa tujuan dari dilakukannya perencanaan strategis adalah agar perusahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan eksternal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Perencanaan strategis juga bermanfaat untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada. Perencanaan strategis didasarkan pada keadaan sekarang, berbeda dengan perencanaan jangka panjang yang didasarkan pada ramalan keadaan yang akan datang. Kelemahan kegiatan perencanaan biasanya disebabkan oleh sifatnya yang sangat teoritis.

2.10. Formulasi Strategi dengan Analisis SWOT