Era Orde Baru Sejarah Tanah Perkebunan Di Desa Banjaranyar .1 Pembukaan Perkebunan Kopi

48 yang ada di Kabupaten Ciamis, hanya lahan perkebunan di daerah Batulawang, Cigugur, Cikupa, Cimanggu, Karangkamiri, Ciparanti, dan Bangunharja yang masuk kedalam daftar tanah yang akan dikelola oleh Pemerintah melalui Perusahaan Negara Perkebunan PNP. Tanah perkebunan Blok Cigayam AGRIS NV tidak termasuk dalam daftar tanah tersebut. Pada saat ini, seluruh lahan yang dikelola oleh PNP tersebut, dikelola PT.Perkebunan Nusantara PTPN VIII.

4.2.4 Era Orde Baru

Pada tahun 1982, aktivitas penggarapan rakyat terusik dengan masuknya PT. RSI ditanah bekas perkebunan AGRIS NV. Menurut penuturan Bapak Oman yang merupakan salah satu tokoh masyarakat di Desa Banjarnyar, pada tahun 1982 datang seorang wanita yang bernama Ibu Jua. Wanita ini disebut – sebut sebagai utusan PT RSI untuk mengurus masalah pertanahan, baik itu jual beli tanah dengan masyarakat ataupun perizinan ditingkat pemerintah desa dan kecamatan. Berdasarkan data Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ciamis yang dihimpun hingga tahun 2010, tanah seluas 755,07 hektar yang berada di wilayah Kecamatan Banjarsari dibebaskan kepada PT. Bukit Jonggol Asri, berdasar pada SK.Men No. 1 yang dikeluarkan pada tanggal 24 Januari 1975. Pada tahap pelaksanaannya, PT Bukit Jonggol Asri memberikan kuasa kelola kepada PT RSI selaku anak perusahaan. Sehingga, dengan kata lain PT RSI tidak mendapatkan Hak Guna Usaha HGU atas tanah eks-perkebunan AGRIS NV secara langsung, tetapi melalui PT Bukit Jonggol Asri selaku perusahaan induk. PT Bukit Jonggol Asri BJA merupakan salah satu perusahaan properti yang terkemuka di Indonesia. Nama perusahaan ini mulai mencuat kepermukaan setelah terlibat dalam proyek pengembangan 30.000 hektar lahan didaerah Jonggol pada tahun 1990an. PT. Bukit Jonggol Asri merupakan salah satu perusahaan yang berada dibawah Group Bimantara yang dimiliki oleh Bambang Trihatmojo, salah satu putra dari Presiden Soeharto. Nama Bambang Trihatmojo yang merupakan pemilik perusahaan telah memberi dampak tersendiri bagi warga Desa Banjarnyar. Warga Banjaranyar cenderung enggan untuk melakukan perlawanan guna mencegah masuknya perusahaan dilahan eks-perkebunan. 49 Mereka lebih memilih untuk diam, meskipun dalam perencanaan pengambangan perusahaan, tanah – tanah garapan warga termasuk di dalam lahan yang akan digunakan oleh perusahaan. Di dalam perencanaan pengembangan perusahaan yang disampaikan kepada masyarakat, PT. RSI berencana mengembangkan usaha gula singkong. Tanah yang dahulu merupakan lahan perkebunan AGRIS NV akan dirubah menjadi perkebunan singkong terpadu. Sedangkan tanah – tanah yang telah digarap oleh rakyat akan dibeli dengan harga yang layak oleh perusahaan. Pada perjalanannya, proses jual beli inilah yang terjebak dalam kondisi yang tidak jelas. Dipihak masyarakat, tidak ada kepastian tentang kapan waktu pembelian dan harga dari tanah yang akan dibeli oleh perusahaan. Dipihak Pemerintah Daerah, terutama Camat Kecamatan Banjarsari selaku Pejabat Pembuat Akta Tanah PPAT, juga tidak dapat memberi kepastian prihal jual beli tersebut. Pada tahun 1996, Bapak Eman selaku Camat dari Kecamatan Banjarsari mengabarkan kepada masyarakat bahwa tanah eks-perkebunan AGRIS NV sudah tidak lagi dikelola oleh PT RSI. Hak pengelolaan tanah tersebut sudah dialihkan kepada Perhutani. Pernyataan prihal tukar guling lahan antara PT. RSI dengan Perhutani diperkuat dengan kehadiran Bapak Jamaludi, pejabat IRPH Perhutani Ciamis, beberapa hari setelahnya. Pasca kejadian tersebut, Perhutani selaku penerima hak pengelolaan tanah, melakukan penanaman bibit pohon jati di tanah seluas 708,5 hektar. Kegiatan penanaman dan pengelolaan pohon jati oleh Perhutani kemudian terhenti pada tahun 1998.

4.3 Pengorganisiran Petani Banjaranyar dan Aksi Perebutan Tanah

Dokumen yang terkait

Dinamika Organisasi Kelompok Tani Di Kabupaten Langkat (Kelompok Tani Kelas Pemula Dan Utama, Desa Kwala Begumit Dan Desa Sambirejo, Kecamatan Binjai, Kabupaten Langkat)

14 118 86

Pendapatan Usahatani Padi Melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu Di Desa Purwasari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat

2 9 69

KRIYA ANYAM LIDI DI DESA CIHERANG KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS.

0 31 48

Implementasi Peraturan Desa Imbanagara Raya Nomor 07 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Imbanagara Raya Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis | nurlela | DINAMIKA 393 1830 1 PB

0 0 13

Kinerja Penyuluh Pertanian BP3K Kecamatan Ciamis Dalam Rangka Pemberdayaan Petani Di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis | Mulyana | DINAMIKA 392 1829 1 PB

0 1 12

Pelayanan Kesehatan Oleh Poskesdes di Desa Sindanghayu Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis | maspupah | DINAMIKA 503 2040 1 PB

0 0 12

PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DI DESA MANGKUBUMI KECAMATAN SADANANYA KABUPATEN CIAMIS | Sulastri | DINAMIKA 673 2662 1 PB

0 0 8

EFEKTIVITAS KINERJA TENAGA PENGGERAK DESA DAN KELURAHAN DALAM REALISASI PROGRAM KB DI KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS | SUKMAWATI | DINAMIKA 670 2611 1 PB

0 0 7

KINERJA PERANGKAT DESA DI KANTOR KEPALA DESA KARANGAMPEL KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS | septiani | DINAMIKA 676 2583 1 PB

0 0 9

RENTABILITAS DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA AGROINDUSTRI TEMPE (StudiKasus Pada Seorang Perajin Tempe di Desa Sukasari Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

0 0 5