3. Identifikasi Peluang
a. Tersedia lembagaunit kerja di IPB yang memfasilitasi komersialisasi. Lembaga ini memfasilitasi mulai dari pengurusan paten, memediasi dengan
pengusaha Dit RKS, inkubasi teknologi F-Technopark, pengembangan wirausaha P3K, saluran pemasaran Serambi Botani dan Agrimart, dan
Satuan Usaha Akademik yang dapat mengembangkan komersialisasi. b. Kebijakan penelitian terutama ketahanan pangan melalui diversifikasi
pangan, pengembangan agroindustriagrobisnis, memberikan peluang pengembangan invensi di bidang makanan dan minuman.
c. Kecenderungan gaya hidup sehat GreenHealthy life style semakin berkembang terutama di masyarakat terdidik dan perkotaan dengan
pendapatan menengah ke atas sehingga permintaan produk invensi yang sehat dan ramah lingkungan meningkat
d. Networking lembaga intermediasi dapat meningkatkan akses inovasi pemasaran promosi, pembinaan atau pengembangan invensi misalkan
dengan BIC,RAMP e. Peluang pendanaan start up yang bersifat insentif atau kompetitif misalkan
program dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi RI.
4. Identifikasi Ancaman
a. Kompetisi global ditandai dengan meningkatnya jumlah produk impor di pasaran. Selain perusahaan waralaba makanan asing, produk-produk impor
juga bertambah banyak. b. Birokrasi pengurusan dan pengembangan invensi terutama yang terkait
dengan penelitian perguruan tinggi perlu diperjelas terutama ketika dikomersialisasi.
c. Perusahaan industri memiliki penelitian dan pengembangan sendiri yang umumnya bersifat tertutup.
d. Perusahaan industri lebih suka memasarkan produk yang sudah jadi dan tidak tertarik investasi penelitian cenderung trader daripada entrepreneur.
Hasil identifikasi ini kemudian dibuat matriks agar dapat dikembangkan strategi umum pengembangan komersialisasi invensi. Strategi-strategi yang
dikembangkan dapat dilihat pada Tabel 10.
31
Tabel 10 Analisis SWOT produk invensi IPB
INTERNAL
EKSTERNAL Strength Kekuatan
1. Jumlahnya banyak
2. Kualitasnya kompetitif BIC sebagian dipatenkan
3. Umumnya berbasis sumber daya lokal 4. Penelitian dan pengembangan produk
dinamis 5. Didukung
legitimasi pakar-pakar
kompeten di bidangnya 6. Program
promosi sistematis
Weakness Kelemahan 1. Invensi
berorientasi produktechnology,
2. Produk umumnya masih berskala laboratorium sehingga harus
dikembangkan lebih lanjut 3. Dana pengembangan skala scale up
terbatas 4. Partnership
kemitraan masih
terbatas Opportunity Peluang
1. IPB memiliki lembagaunit kerja yang dapat memfasilitasi komersialisasi invensi
2. Adanya kebijakan Ketahanan diversifikasi Pangan, AgroindustriAgrobisnis
3. Kecenderungan gaya hidup sehat Green Healthy life style
4. Networking lembaga intermediasi BIC, RAMP dsb
5. Peluang pendanaan
start up Strategi S-O
1. Pemetaan klasterisasi, kebutuhan, tahapan dan prioritas invensi
S1,2,3,4,5,6, – O1,2,3,4,5 2. Penelitian pasar dan trend kebutuhan
konsumen terutama terkait pengembangan produk berbasis sumber
daya lokal, diversifikasi pangan yang sesuai dengan pasar konsumen S2,3,4
– O2,3,4,5 Strategi W-O
1. Revitalisasi aktivitas inkubasi invensi baik sebagai teaching industry atau
pengembangan produk sampai layak skala komersial dan sinkronisasi
program pendanaan wirausaha dengan start up capital W1,2,3,4 -
O1,2,3,4,5
Threat Ancaman 1. Kompetisi global produk-produk impor
2. Birokrasi 3. Perusahaan memiliki RD sendiri yang relatif
tertutup. 4. Kecenderungan hanya memasarkan produk
yang sudah jadi tidak tertarik investasi cenderung trader daripada entrepreneur
Strategi S-T 1. Aliansi joint development produksi,
pemasaran S1,2,3,4,5,6 – T1,T3,T4 Strategi W-T
1. Revitalisasi area bursa produk invensi W1,2,3,4 – T2,3,4