Identifikasi Peluang Identifikasi Ancaman
31
Tabel 10 Analisis SWOT produk invensi IPB
INTERNAL
EKSTERNAL Strength Kekuatan
1. Jumlahnya banyak
2. Kualitasnya kompetitif BIC sebagian dipatenkan
3. Umumnya berbasis sumber daya lokal 4. Penelitian dan pengembangan produk
dinamis 5. Didukung
legitimasi pakar-pakar
kompeten di bidangnya 6. Program
promosi sistematis
Weakness Kelemahan 1. Invensi
berorientasi produktechnology,
2. Produk umumnya masih berskala laboratorium sehingga harus
dikembangkan lebih lanjut 3. Dana pengembangan skala scale up
terbatas 4. Partnership
kemitraan masih
terbatas Opportunity Peluang
1. IPB memiliki lembagaunit kerja yang dapat memfasilitasi komersialisasi invensi
2. Adanya kebijakan Ketahanan diversifikasi Pangan, AgroindustriAgrobisnis
3. Kecenderungan gaya hidup sehat Green Healthy life style
4. Networking lembaga intermediasi BIC, RAMP dsb
5. Peluang pendanaan
start up Strategi S-O
1. Pemetaan klasterisasi, kebutuhan, tahapan dan prioritas invensi
S1,2,3,4,5,6, – O1,2,3,4,5 2. Penelitian pasar dan trend kebutuhan
konsumen terutama terkait pengembangan produk berbasis sumber
daya lokal, diversifikasi pangan yang sesuai dengan pasar konsumen S2,3,4
– O2,3,4,5 Strategi W-O
1. Revitalisasi aktivitas inkubasi invensi baik sebagai teaching industry atau
pengembangan produk sampai layak skala komersial dan sinkronisasi
program pendanaan wirausaha dengan start up capital W1,2,3,4 -
O1,2,3,4,5
Threat Ancaman 1. Kompetisi global produk-produk impor
2. Birokrasi 3. Perusahaan memiliki RD sendiri yang relatif
tertutup. 4. Kecenderungan hanya memasarkan produk
yang sudah jadi tidak tertarik investasi cenderung trader daripada entrepreneur
Strategi S-T 1. Aliansi joint development produksi,
pemasaran S1,2,3,4,5,6 – T1,T3,T4 Strategi W-T
1. Revitalisasi area bursa produk invensi W1,2,3,4 – T2,3,4
Strategi umum yang dapat dimunculkan antara lain : 1. Pemetaan klasterisasi, kebutuhan, tahapan dan prioritas invensi S1,2,3,4,5,6,
– O1,2,3,4,5 Klasifikasi diperlukan terkait dengan strategi yang efektif efisien dan
terkait kapasitas produksi, permintaan pasar, kebutuhan SDM dan kebutuhan finansial. Karakteristik industri rumah tangga, industri kecil dan industri besar
atau menengah berbeda. Industri besar tidak akan mangakuisisi industri kecil atau berkompetisi dengan industri kecil misal karena ukuran, segmen atau
pertumbuhan pasar, keterbatasan bahan baku, dan keterbatasan dimassalkan. Invensi yang dapat dikembangkan dengan modal relatif kecil dapat ditawarkan
untuk memulai usaha baru atau kerjasama pengembangan lewat usaha yang sudah ada.
Diharapkan dengan klasterisasi ada jenis-jenis produk yang diprioritaskan untuk komersialisasi jenis usaha baru, lisensiroyalti, jual putus
atau joint. Selain kebutuhan investorentrepreneur, pertimbangan harapan inventor juga penting.
2. Penelitian pasar dan trend kebutuhan konsumen terutama terkait pengembangan produk berbasis sumber daya lokal, diversifikasi pangan yang
sesuai dengan pasar konsumen S2,3,4 – O2,3,4,5 Diversifikasi pangan hendaknya dapat memenuhi selera konsumen
sehingga invensi bidang makanan-minuman dapat dipasarkan dengan tepat. Sebagian besar produk invensi makanan-minuman memiliki target masyarakat
yang sadar akan pentingnya kesehatan atau gaya hidup sehat. Ukuran segmen tidak terlalu besar tetapi bila strategi pemasarannya tepat, invensi ini dapat
dikomersialisasi. 3. Revitalisasi aktivitas inkubasi invensi sampai layak skala komersial dan
sinkronisasi program pendanaan wirausaha dengan start up capital W1,2,3,4 - O1,2,3,4,5
Banyaknya lembagaunit komersialisasi di IPB tidak otomatis meningkatkan jumlah yang dapat dikomersialisasi. Diperlukan matriks
program kerjasama terkait antar unitlembaga yang dapat mengkomersialisasi
invensi. Program-program wirausaha mahasiswa hendaknya selain menemukan invensi juga mengembangkan invensi yang sudah ada.
4. Aliansi joint development produksi, pemasaran S1,2,3,4,5,6 – T1,T3,T4 Dengan adanya klaster industri, produk yang memiliki karakteristik
relatif sama dapat dikembangkan dalam klaster teaching industry. Produk yang dikembangkan dengan alat yang sama dapat dipusatkan di klaster tertentu.
Misalkan teaching industry pengemasan botol, kaleng, cup, teaching industry pengolahan daging dan produk turunannya, teaching industry pengolahan hasil
laut. Biaya operasional produksi secara keseluruhan invensi dapat dikembangkan lebih murah. Joint produksi diharapkan dapat menjawab
investor yang membutuhkan prototype produk. Joint pemasaran diharapkan dapat mengefisienkan penelitian pasar,
pengurusan perizinan, promosi, dan saluran distribusi. Joint promosi invensi sudah dilakukan oleh Dit.RKS. dan saluran distribusi ke konsumen dapat di
fasilitasi serambi botani dan agrimart. 5. Revitalisasi area bursa produk invensi W1,2,3,4 – T2,3,4
Etalase bursa produk invensi merupakan bagian dari kesinambungan dan ketersediaan produk invensi. Ketersediaan produk dapat meningkatkan variasi
produk pada tingkat saluran distribusi seperti di Serambi Botani