1. Saluran Pemasaran 1
Pada saluran pemasaran 1, 2, dan 3, seluruh petani cabai merah keriting anggota Gapoktan sebanyak delapan orang menjual cabai merah keriting langsung
kepada Gapoktan dengan harga rata-rata Rp 4 000 per Kg dan pangsa pemasaran 100 persen. Gapoktan mengangkut cabai merah keriting yang dijual petani
menggunakaan mobil pick up. Selanjutnya Gapoktan melakukan penimbangan dan pengemasan ulang. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan karung
plastik. Gapoktan kemudian membawa cabai merah keriting beserta sayuran lainnya ke Pasar Induk Kemang, Kota Bogor untuk dijual. Pada saluran 1,
Gapoktan menjual cabai merah keriting kepada dua orang pedagang pengecer Bogor dengan harga rata-rata Rp 5 000 per Kg. Pedagang pengecer Bogor
menjual cabai merah keriting kepada konsumen akhir dengan harga rata-rata Rp 9 000 per Kg.
2. Saluran Pemasaran 2
Sama seperti saluran 1, sebanyak delapan orang petani dari saluran 1, 2, dan 3 menjual cabai merah keritingnya langsung kepada Gapoktan dengan harga
rata-rata Rp 4 000 per Kg. Hal yang sama dilakukan petani dan Gapoktan seperti pada saluran 1, namun pada saluran 2 Gapoktan tidak menjual cabai merah
keriting kepada pedagang pengecer Bogor, melainkan kepada dua orang pedagang pengecer Jakarta dengan harga rata-rata Rp 5 000 per Kg. Pedagang pengecer
Jakarta menjual cabai merah keriting kepada konsumen akhir Jakarta dengan harga rata-rata Rp 10 500 per Kg.
3. Saluran Pemasaran 3
Saluran 3 merupakan saluran terpanjang dilihat dari jumlah pelaku pemasaran yang terlibat pada pemasaran cabai merah keriting anggota Gapoktan.
Pada saluran 3, setelah Gapoktan membeli cabai merah keriting dari petani anggota Gapoktan dengan harga rata-rata Rp 4 000 per Kg, kemudian Gapoktan
menjual kepada satu orang pedagang grosir Jakarta dengan harga rata-rata Rp 5 000 per Kg. Kemudian pedagang grosir Jakarta menjual cabai merah keritingnya
kepada dua orang pedagang pengecer Jakarta yang salah satunya merupakan pemilik warung sayuran dengan harga rata-rata Rp 9 000 per Kg. Pedagang
pengecer Jakarta kemudian menjual dengan harga rata-rata Rp 14 000 per Kg.
6.4.2. Lembaga dan Saluran Pemasaran Usahatani Cabai Merah Keriting
Non Anggota Gapoktan
Lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran cabai merah keriting non anggota Gapoktan adalah 1 petani non anggota Gapoktan
sebagai produsen cabai merah keriting, 2 pedagang grosir sebagai lembaga yang memasarkan cabai merah keriting dari petani di Pasar Induk Kemang Kota Bogor,
3 pedagang pengecer Bogor sebagai lembaga yang memasarkan cabai merah keriting ke konsumen Bogor. Saluran pemasaran cabai merah keriting yang
terbentuk dari usahatani non anggota Gapoktan sebanyak dua pola saluran pemasaran, yaitu:
1. Saluran Pemasaran 1 : Petani Pedagang Grosir Pedagang
Pengecer Bogor
2. Saluran Pemasaran 2 : Petani Pedagang Pengecer Bogor
Saluran pemasaran cabai merah keriting non anggota Gapoktan disajikan pada Gambar 4. Kedua saluran pemasaran tersebut adalah:
Gambar 4. Saluran Pemasaran Cabai Merah Keriting Non Anggota Gapoktan Rukun Tani di Desa Citapen 2013
1. Saluran Pemasaran 1
Pada saluran pemasaran 1, terdapat sepuluh orang petani yang menjual cabai merah keriting kepada satu orang pedagang grosir di Desa Citapen dengan
harga Rp 3 000 per Kg dan pangsa pemasaran 91.63 persen. Pedagang grosir mengangkut cabai merah keriting yang dijual petani langsung dari lahan.
Pedagang grosir kemudian langsung membawa cabai merah keriting ke pasar induk untuk kemudian dijual kepada lima pedagang pengecer Bogor dengan harga
rata-rata Rp 5 000 per Kg. Pedagang pengecer Bogor menjual kepada konsumen akhir dengan harga rata-rata Rp 7 800 per Kg.
Petani 47 800 Kg
100 Pedagang
Grosir Saluran 1
43 800 Kg 91.63
Saluran 2 4 000 Kg 8.37
Pedagang Pengecer Bogor
2. Saluran Pemasaran 2
Saluran 2 merupakan saluran terpendek dilihat dari jumlah pelaku pemasaran yang terlibat pada pemasaran cabai merah keriting non anggota
Gapoktan. Saluran 2 terdiri dari satu orang petani. Kemudian petani langsung menjual cabai merah keriting kepada pedagang satu orang pedagang pengecer di
Pasar Bogor dengan harga Rp 8 000 per Kg dan pangsa pemasaran 8.37 persen. Petani melakukan pengangkutan sendiri ke Pasar Bogor untuk dapat langsung
menjual kepada pedagang pengecer. Pedagang pengecer menjual kepada konsumen akhir dengan harga Rp 12 000 per Kg.
6.5. Fungsi Lembaga Pemasaran Cabai Merah Keriting Anggota dan Non
Anggota Gapoktan
Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan lembaga pemasaran cabai merah keriting anggota dan non anggota Gapoktan hampir sama. Perbedaan yang terjadi
hanya pada fungsi pemasaran di tingkat petani. Fungsi pemasaran cabai merah keriting anggota dan non anggota Gapoktan dapat dilihat pada Lampiran 3 dan
Lampiran 4. Fungsi pemasaran cabai merah keriting anggota dan non anggota Gapoktan dijelaskan ke dalam beberapa tingkat lembaga pemasaran, yaitu fungsi
pemasaran di tingkat petani, pedagang grosir, dan pedagang pengecer.
6.5.1. Fungsi Pemasaran di Tingkat Petani
Petani anggota dan non anggota Gapoktan pada umumnya melakukan fungsi pertukaran yaitu fungsi penjualan kepada Gapoktan dan pedagang grosir.
Selain fungsi pertukaran, petani juga melakukan fungsi fisik yaitu fungsi pengemasan. Pengemasan cabai merah keriting menggunakan karung plastik.
Setiap karung berisi 50 kg cabai merah keriting. Fungsi fasilitas yang dilakukan petani yaitu fungsi sortasi, fungsi pembiayaan, dan informasi pasar. Fungsi sortasi
dilakukan oleh petani dan tenaga kerjanya langsung di lahan panen. Pada saat cabai merah keriting hasil panen telah terkumpul, petani akan memisahkan cabai
merah keriting yang kualitasnya rendah seperti busuk, patek, dan sebagainya. Cabai merah keriting berkualitas rendah tidak dijual melainkan digunakan untuk
konsumsi sehari-hari maupun dibagikan kepada tenaga kerja dan tetangga.
Fungsi pembiayaan dilakukan petani dalam membayar upah bagi para pekerja yang melakukan pemanenan sekaligus penyortiran cabai merah keriting.
Fungsi informasi pasar dilakukan petani dengan mengecek langsung harga cabai merah keriting di pasar atau cukup dengan menerima informasi dari Gapoktan dan
pedagang grosir yang telah membeli cabai merah keriting dari petani. Fungsi pengangkutan, fungsi penanggungan risiko hanya dilakukan oleh satu petani non
anggota Gapoktan pada saluran 2. Petani non Gapoktan pada saluran 2 ini mengangkut sendiri cabai merah keriting hasil panennya ke pedagang pengecer di
Pasar Bogor dengan menggunakan sepeda motor. Petani menanggung risiko harga akibat dari pengangkutan langsung tersbut sehingga petani dapat meningkatkan
harga jualnya.
6.5.2. Fungsi Pemasaran di Tingkat Pedagang Grosir
Pedagang grosir yang terlibat dalam saluran pemasaran cabai merah keriting anggota Gapoktan terdiri dari dua macam yaitu Gapoktan pedagang
grosir 1 dan pedagang grosir 2. Sedangkan dalam saluran pemasaran non anggota Gapoktan hanya ada satu pedagang grosir yang terlibat. Pedagang grosir baik
dalam saluran pemasaran anggota maupun non anggota Gapoktan umumnya melakukan fungsi pertukaran yaitu fungsi pembelian dan penjualan. Pedagang
grosir dalam hal ini Gapoktan dan pedagang grosir dalam saluran pemasaran non anggota Gapoktan membeli cabai merah keriting hasil panen petani di Desa
Citapen kemudian dijual di Pasar Induk Kemang, Kota Bogor. Pedagang grosir 2 dalam saluran pemasaran anggota Gapoktan melakukan fungsi pembelian cabai
merah keriting di Pasar Induk Kemang, untuk kemudian menjualnya ke pedagang pengecer Jakarta. Gapoktan, pedagang grosir 2, dan pedagang grosir non anggota
Gapoktan juga melakukan fungsi fisik berupa fungsi pengangkutan, fungsi pengemasan. Fungsi pengangkutan dilakukan oleh Gapoktan dengan cara
mendatangi kebun petani cabai merah keriting yang sedang panen ke tempat Gapoktan untuk kemudian ditimbang. Setelah selesai dilakukan penimbangan
cabai merah keriting diangkut ke pasar. Fungsi pengemasan dilakukan pedagang grosir dengan cara mengemas ulang cabai merah keriting yang dibeli dari petani
dengan karung plastik. Fungsi fasilitas berupa fungsi sortasi dan grading, fungsi penanggungan risiko, fungsi pembiayaan, dan fungsi informasi pasar. Fungsi
penanggungan risiko dilakukan dengan cara menambahkan beban biaya penyusutan cabai merah keriting ke dalam harga jual. Fungsi pembiayaan
dilakukan pedagang grosir meliputi biaya sewa kios, biaya tenaga kerja, biaya bongkar muat, iuran listrik, dan retribusi. Fungsi informasi harga dilakukan
pedagang grosir dengan cara menjalin komunikasi dengan petani dan antar pedagang. Biaya yang dikeluarkan berupa biaya pulsa.
6.5.3. Fungsi Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengecer
Pedagang pengecer juga melakukan fungsi pertukaran yaitu fungsi pembelian dan penjualan. Pedagang pengecer baik Bogor maupun Jakarta
membeli cabai keriting dari Pasar Induk Kemang kemudian menjualnya di pasar lokal daerah masing-masing. Pedagang pengecer melakukan fungsi fisik berupa
fungsi pengangkutan, fungsi pengemasan. Fungsi pengangkutan dilakukan mulai dari kios tempat membeli cabai merah keriting menuju tempat parkir dengan
menggunakan jasa kuli angkut di pasar muat, kemudian pengangkutan dilanjutkan menggunakan mobil pick up menuju pasar lokal. Di pasar lokal
dilakukan pengangkutan dari mobil pick up menuju kios pedagang pengecer bongkar. Fungsi pengemasan dilakukan dengan plastik kresek. Pedagang grosir
dan pedagang pengecer juga melakukan fungsi fasilitas berupa fungsi sortasi dan grading, fungsi penanggungan risiko, fungsi pembiayaan, dan fungsi informasi
pasar.
VII. EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH KERITING ANGGOTA DAN NON ANGGOTA GAPOKTAN
7.1. Marjin Pemasaran
Komponen dari pemasaran terdiri dari biaya pemasaran dan keuntungan pemasaran. Biaya pemasaran dalam hal ini adalah seluruh biaya yang dikeluarkan
oleh lembaga pemasaran dalam memasarkan cabai merah keriting dari Desa Citapen hingga ke pedagang pengecer. Biaya pemasaran tersebut meliputi biaya
tenaga kerja untuk pemanenan, sortasi dan grading, pengemasan dan pengangkutan, penyusutan, transportasi, komunikasi, restribusi pasar, dan biaya
sewa kios. Keuntungan pemasaran merupakan selisih antara harga jual dikurangi dengan biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran yang terlibat.
7.1.1. Marjin Pemasaran Cabai Merah Keriting Anggota Gapoktan
Harga jual cabai merah keriting petani anggota Gapoktan di Desa Citapen sama untuk setiap saluran pemasaran. Hal ini terjadi karena sumber informasi dan
kesepakatan harga yang didapat petani adalah sama, yaitu berasal dari Gapoktan. Selain itu persamaan harga jual juga terjadi karena fungsi-fungsi pemasaran yang
dijalankan oleh petani angggota Gapoktan sama. Seluruh kegiatan panen dan pasca panen cabai merah keriting dilakukan oleh petani pada pola saluran 1
sampai dengan 3, sehingga petani harus mengeluarkan biaya untuk melakukan fungsi pemasaran tersebut.
Tabel 20 menunjukkan bahwa saluran 1 memiliki total marjin pemasaran terendah sebesar Rp 5 000.00 per Kg. Total marjin terkecil diperoleh karena
saluran 1 memiliki biaya pemasaran rendah sebesar Rp 2 237.74 per Kg. Hal ini terjadi karena tujuan pemasaran cabai merah keriting saluran 1 adalah untuk
wilayah Bogor sehingga biaya transportasi sebagai salah satu komponen biaya pemasaran yang dikeluarkan kecil. Marjin rata-rata tiap lembaga pemasaran pada
saluran 1 adalah Rp 2 500 per Kg. Marjin pemasaran terbesar pada saluran ini terdapat pada lembaga pedagang pengecer Bogor sebesar Rp 4 000 per Kg. Hal
ini terjadi karena pedagang pengecer menanggung biaya sewa kios, biaya penyusutan produk, dan biaya bongkar muat yang tinggi.
Tabel 20. Analisis Marjin Pemasaran Cabai Merah Keriting Petani Anggota Gapoktan Rukun Tani Desa Citapen Bulan Mei 2014
Saluran 1 Persentase
Saluran 2 Persentase
Saluran 3 Persentase
RpKg RpKg
RpKg
Petani
a. Biaya Pemasaran 917.84
10.20 917.84
8.74 917.84
6.56 b. Harga Jual
4 000.00 44.44
4 000.00 38.10
4 000.00 28.57
Gapoktan
a. Harga Beli 4 000.00
44.44 4 000.00
38.10 4 000.00
28.57 b. Biaya Pemasaran
664.90 7.39
664.90 6.33
664.90 4.75
c. Keuntungan 335.10
3.72 335.10
3.19 335.10
2.39 d. Marjin
1 000.00 11.11
1 000.00 9.52
1 000.00 7.14
e. Harga jual 5 000.00
55.56 5 000.00
47.62 5 000.00
35.71
Pedagang Grosir
a. Harga Beli -
- -
- 5 000.00
35.71 b. Biaya Pemasaran
- -
- -
758.81 5.42
c. Keuntungan -
- -
- 4 241.19
30.29 d. Marjin
- -
- -
5 000.00 35.71
e. Harga jual -
- -
- 9 000.00
64.29
Pedagang Pengecer BogorJakarta
a. Harga Beli 5 000.00
55.56 5 000.00
47.62 9 000.00
64.29 b. Biaya Pemasaran
655.00 7.28
579.00 5.51
132.23 0.94
c. Keuntungan 3 345.00
37.17 4 921.00
46.87 4 867.77
34.77 d. Marjin
4 000.00 44.44
5 500.00 52.38
5 000.00 35.71
e. Harga jual 9 000.00
100.00 10 500.00
100.00 14 000.00
100.00 Total Biaya Pemasaran
2 237.74 24.86
2 161.74 20.59
2 473.78 17.67
Total Keuntungan 2 762.26
30.69 4 338.26
41.32 7 536.22
53.76 Total Marjin Pemasaran
5 000.00 55.56
6 500.00 61.90
10 000.00 71.43
Marjin Rata-rata 2 500.00
3 250.00 3 333.33
64