Karakteristik Pedagang Cabai Merah Keriting Anggota dan Non

Tabel 20. Analisis Marjin Pemasaran Cabai Merah Keriting Petani Anggota Gapoktan Rukun Tani Desa Citapen Bulan Mei 2014 Saluran 1 Persentase Saluran 2 Persentase Saluran 3 Persentase RpKg RpKg RpKg Petani a. Biaya Pemasaran 917.84 10.20 917.84 8.74 917.84 6.56 b. Harga Jual 4 000.00 44.44 4 000.00 38.10 4 000.00 28.57 Gapoktan a. Harga Beli 4 000.00 44.44 4 000.00 38.10 4 000.00 28.57 b. Biaya Pemasaran 664.90 7.39 664.90 6.33 664.90 4.75 c. Keuntungan 335.10 3.72 335.10 3.19 335.10 2.39 d. Marjin 1 000.00 11.11 1 000.00 9.52 1 000.00 7.14 e. Harga jual 5 000.00 55.56 5 000.00 47.62 5 000.00 35.71 Pedagang Grosir a. Harga Beli - - - - 5 000.00 35.71 b. Biaya Pemasaran - - - - 758.81 5.42 c. Keuntungan - - - - 4 241.19 30.29 d. Marjin - - - - 5 000.00 35.71 e. Harga jual - - - - 9 000.00 64.29 Pedagang Pengecer BogorJakarta a. Harga Beli 5 000.00 55.56 5 000.00 47.62 9 000.00 64.29 b. Biaya Pemasaran 655.00 7.28 579.00 5.51 132.23 0.94 c. Keuntungan 3 345.00 37.17 4 921.00 46.87 4 867.77 34.77 d. Marjin 4 000.00 44.44 5 500.00 52.38 5 000.00 35.71 e. Harga jual 9 000.00 100.00 10 500.00 100.00 14 000.00 100.00 Total Biaya Pemasaran 2 237.74 24.86 2 161.74 20.59 2 473.78 17.67 Total Keuntungan 2 762.26 30.69 4 338.26 41.32 7 536.22 53.76 Total Marjin Pemasaran 5 000.00 55.56 6 500.00 61.90 10 000.00 71.43 Marjin Rata-rata 2 500.00 3 250.00 3 333.33 64 Total marjin pemasaran saluran 2 sebesar Rp 6 500 per Kg. Total biaya yang dikeluarkan untuk saluran 2 adalah sebesar Rp 2 161.74 per Kg. Marjin pemasaran tertinggi pada saluran ini terdapat pada lembaga pedagang pengecer Jakarta sebesar Rp 5 500 per Kg. Hal ini terjadi karena pedagang pengecer menanggung biaya tenaga kerja dan biaya penyusutan yang tinggi. Saluran 3 memiliki total marjin Rp 10 000.00 per Kg yang merupakan nilai total marjin tertinggi dari ketiga pola saluran pemasaran cabai merah keriting usahatani anggota Gapoktan. Total marjin tertinggi diperoleh karena saluran 3 melibatkan lebih banyak lembaga pemasaran yang melakukan fungsi pemasaran dibandingkan saluran 1 dan 2 sehingga memiliki biaya pemasaran yang tinggi Rp 2 473.78 per Kg. Selain itu daerah tujuan pemasaran saluran ini jauh dari lokasi produksi cabai merah keriting. Marjin rata-rata tiap lembaga pemasaran pada saluran 3 adalah Rp 3 333.33 per Kg. Marjin pemasaran cabai merah keriting tertinggi pada saluran ini terdapat pada pedagang grosir dan pedagang pengecer Jakarta sebesar Rp 5 000.00 per Kg. Perbedaan biaya pemasaran pada saluran 1, 2, dan 3 ini adalah perbedaan biaya pemasaran pada tingkat pedagang grosir dan pedagang pengecer. Hal ini dikarenakan masing-masing daerah pemasaran cabai merah keriting pada ketiga saluran ini memiliki biaya transportasi, biaya tenaga kerja, biaya sewa kios, biaya penyusutan, biaya pengemasan, biaya bongkar muat, biaya retribusi, biaya listrik, dan biaya komunikasi yang berbeda-beda.

7.1.2. Marjin Pemasaran Cabai Merah Keriting Non Anggota Gapoktan

Terdapat dua saluran pemasaran pada usahatani non anggota Gapoktan yang seluruhnya berakhir pada lembaga pedagang pengecer. Saluran 1 memiliki total marjin tertinggi dari kedua pola saluran pemasaran cabai merah keriting usahatani non anggota Gapoktan sebesar Rp 4 800.00 per Kg. Total marjin tertinggi diperoleh karena saluran 1 melibatkan lebih banyak lembaga pemasaran yang melakukan fungsi-fungsi pemasaran dibandingkan saluran 2 sehingga memiliki biaya pemasaran tinggi sebesar Rp 1 554.70 per Kg. Marjin rata-rata tiap lembaga pemasaran pada saluran 1 adalah Rp 2 400.00 per Kg. Marjin pemasaran tertinggi pada saluran ini terdapat pada lembaga pedagang pengecer Bogor sebesar Rp 2 800.00 per Kg. Saluran 2 memiliki total marjin pemasaran terendah sebesar Rp 4 000.00 per Kg. Total marjin terendah diperoleh karena harga jual cabai merah keriting di tingkat petani pada saluran 2 lebih tinggi, selain itu petani langsung menjual produknya kepada pedagang pengecer Bogor sehingga lembaga pemasaran yang terlibat menjadi lebih sedikit dibandingkan dengan saluran 1 dan mengakibatkan biaya pemasaran saluran ini rendah sebesar Rp 1 422.83 per Kg. Marjin rata-rata tiap lembaga pemasaran pada saluran 1 adalah Rp 4 000.00 per Kg. Marjin pemasaran tertinggi pada saluran ini terdapat pada lembaga pedagang pengecer Bogor sebesar Rp 4 000 per Kg. Perbedaan biaya pemasaran pada saluran 1, dan 2 ini adalah perbedaan biaya pemasaran pada tingkat petani, pedagang grosir dan pedagang pengecer. Hal ini dikarenakan masing-masing daerah pemasaran cabai merah keriting pada ketiga saluran ini memiliki biaya transportasi, biaya tenaga kerja, biaya sewa kios, biaya penyusutan, biaya pengemasan, biaya bongkar muat, biaya retribusi, biaya listrik, dan biaya komunikasi yang berbeda-beda. Hasil dari analisis marjin pemasaran cabai merah keriting non anggota Gapoktan disajikan pada Tabel 21. Tabel 21. Analisis Marjin Pemasaran Cabai Merah Keriting Petani Non Anggota Gapoktan Rukun Tani Desa Citapen Bulan Mei 2014 Uraian Saluran 1 RpKg Persentase Saluran 2 RpKg Persentase Petani a. Biaya Pemasaran 594.15 7.62 1 217.14 10.14 b. Harga Jual 3 000.00 38.46 8 000.00 66.67 Pedagang Grosir a. Harga Beli 3 000.00 38.46 - - b. Biaya Pemasaran 327.73 4.20 - - c. Keuntungan 1 672.27 21.44 - - d. Marjin 2 000.00 25.64 - - e. Harga jual 5 000.00 64.10 - - Pedagang Pengecer Bogor a. Harga Beli 5 000.00 64.10 8 000.00 66.67 b. Biaya Pemasaran 632.82 8.11 205.69 1.71 c. Keuntungan 2 167.18 27.78 3 794.31 31.62 d. Marjin 2 800.00 35.90 4 000.00 33.33 e. Harga jual 7 800.00 100.00 12 000.00 100.00 Total Biaya Pemasaran 1 554.70 19.93 1 422.83 11.86 Total Keuntungan 3 245.30 41.61 2 577.17 21.48 Total Marjin Pemasaran 4 800.00 61.54 4 000.00 33.33 Marjin Rata-rata 2 400.00 4 000.00

Dokumen yang terkait

Analisis pendapatan usahatani saluran pemasaran cabai merah keriting (Kasus di Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)

0 13 118

Analisis pendapatan usahatani dan pemasaran cabai merah keriting di desa Sindangmekar kecamatan Wanaraja kabupaten Garut, Jawa Barat

0 8 123

Analisis Risiko Produksi Cabai Merah Keriting pada Kelompoktani Pondok Menteng, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

1 25 159

Analisis Pendapatan Usahatani dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Cabai Merah Keriting di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor

7 111 205

Analisis Kinerja Keuangan dan Kepuasan Nasabah Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis (LKM-A) Rukun Tani, Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

1 15 229

Analisis Pendapatan Usahatani dan Optimalisasi Pola Tanam Sayuran di Kelompok Tani Pondok Menteng Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

8 46 272

Pengaruh kemitraan terhadap peningkatan pendapatan usahatani sayuran (Studi kasus: gapoktan rukun tani Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor)

10 63 146

Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Semiorganik dan Anorganik serta Anggota dan Non Anggota Koperasi Kelompok Tani di Kecamatan Cigombong Kabupaten Bogor

1 13 141

Produksi dan Pendapatan Usahatani Padi Petani Anggota dan Non Anggota Kelompok Tani di Desa Kopo Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor

0 11 110

Analisis Pendapatan dan Pola Pemasaran Usahatani Anggrek Vanda douglas (Studi Kasus: Petani Anggota dan Non Anggota "Gapoktan Bersatu" Desa RAwakalong, Kecamatan Gunungg Sindur, Kabupaten Bogor)

4 36 110