Gapoktan sehingga penerimaan usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan lebih besar.
8.2. Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non
Anggota Gapoktan Berdasarkan Status Penguasaan Lahan
Status penguasaan lahan di lokasi penelitian pada usahatani cabai merah keriting usahatani anggota dan non anggota Gapoktan dibedakan menjadi pemilik
dan penyewa. Pendapatan usahatani cabai merah keriting anggota dan non anggota Gapoktan berdasarkan status penguasaan lahan bertujuan untuk
membandingkan besarnya pendapatan usahatani cabai merah keriting pemilik dan penyewa lahan pada anggota dan non anggota Gapoktan. Terdapat empat strata
dalam analisis pendapatan ini, yaitu 1 usahatani cabai merah keriting anggota Gapoktan penggarap pemilik, 2 usahatani cabai merah keriting anggota
Gapoktan penggarap penyewa, 3 usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan penggarap pemilik, dan 4 usahatani cabai merah keriting non anggota
Gapoktan penggarap penyewa. Rata-rata pendapatan usahatani cabai merah keriting anggota dan non anggota Gapoktan berdasarkan status penguasaan lahan
per musim tanam disajikan pada Tabel 27 dan Lampiran 6. Tabel 27. Rata-rata Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan
Non Anggota Gapoktan Berdasarkan Status Penguasaan Lahan Tahun 2014
RpHaMT
Uraian Anggota
Non Anggota Millik
Sewa Millik
Sewa Penerimaan
90 823 052.83 78 827 125.80 109 515 151.52 113 025 252.53 Biaya Tunai
16 583 333.33 32 121 174.39 18 108 777.78
32 141 783.53 Biaya
Diperhitungkan 8 029 243.31
5 726 347.08 6 513 232.07
8 409 324.97 Biaya Total
24 612 576.65 37 847 521.47 24 622 009.85
40 551 108.50 Pendapatan atas
Biaya Tunai 74 239 719.50 4 670 5951.42
91 406 373.74 80 883 468.99
Pendapatan atas Biaya Total
66 210 476.19 40 979 604.34 84 893 141.66
72 474 144.02 RC Ratio atas
Biaya Tunai 5.48
2.45 6.05
3.52 RC Ratio atas
Biaya Total 3.69
2.08 4.45
2.79 Sumber: Data Diolah 2014
Pendapatan atas biaya tunai usahatani cabai merah keriting dari keempat strata menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya tunai. RC
ratio atas biaya tunai menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara finansial usahatani cabai merah keriting berdasarkan status penguasaan lahan
menguntungkan. Pendapatan atas biaya total usahatani cabai merah keriting menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya total. RC ratio
atas biaya total menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara ekonomi usahatani cabai merah keriting berdasarkan status penguasaan lahan
menguntungkan. Pendapatan dan RC ratio atas biaya tunai dan biaya total menunjukkan
bahwa usahatani cabai merah keriting baik anggota maupun non anggota yang berstatus sebagai penggarap pemilik lebih menguntungkan dibandingkan
penggarap penyewa. Hal ini dikarenakan usahatani penggarap pemilik mengeluarkan biaya yang lebih kecil daripada penggarap penyewa.
Pendapatan dan RC ratio atas biaya tunai dan total menunjukkan bahwa usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan penggarap pemilik lebih
menguntungkan dibandingkan strata lainnya. Hal ini dikarenakan usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan penggarap pemilik memiliki harga jual
yang lebih tinggi dibandingkan harga jual usahatani cabai merah keriting anggota Gapoktan. Selain itu usahatani cabai merah keriting non angggota Gapoktan
penggarap pemilik menggunakan jumlah tenaga kerja luar keluarga dan penggunaan pupuk yang lebih sedikit sehingga biaya tenaga kerja luar keluarga
dan biaya pupuk menjadi lebih rendah.
8.3. Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non
Anggota Gapoktan Berdasarkan Skala Luas Lahan
Skala luas lahan usahatani di lokasi penelitian pada usahatani cabai merah keriting usahatani anggota dan non anggota Gapoktan dibedakan menjadi skala
kecil lebih kecil dari 0.30 Ha, skala menengah 0,30 Ha hingga 0.60 Ha, dan skala besar lebih besar dari 0.60 Ha. Pendapatan usahatani cabai merah keriting
anggota dan non anggota Gapoktan berdasarkan skala lahan bertujuan untuk membandingkan besarnya pendapatan usahatani cabai merah keriting skala lahan
kecil, menengah, dan besar pada anggota dan non anggota Gapoktan. Terdapat enam strata dalam analisis pendapatan ini, yaitu 1 usahatani cabai merah keriting
anggota Gapoktan skala kecil, 2 usahatani cabai merah keriting anggota
Gapoktan skala menengah, 3 usahatani cabai merah keriting anggota Gapoktan skala besar, dan 4 usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan skala
kecil, 5 usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan skala menengah, dan 6 usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan skala besar. Rata-
rata pendapatan usahatani cabai merah keriting anggota dan non anggota Gapoktan berdasarkan skala lahan per musim tanam disajikan pada Tabel 28 dan
Lampiran 7. Tabel 28. Rata-rata Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan
Non Anggota Gapoktan Berdasarkan Skala Luas Lahan Tahun 2014 Rp jutaHaMT
Uraian Anggota
Non Anggota Skala Kecil
Skala Menengah
Skala Besar
Skala Kecil
Skala Menengah
Skala Besar
Penerimaan 65.01
92.42 91.16
92.67 109.51
129.17 Total Biaya
Tunai 29.96
21.83 35.19
27.90 25.06
32.07 Total Biaya
Diperhitungkan 6.78
7.82 4.24
16.23 6.58
2.61 Biaya Total
36.74 29.65
39.43 44.13
31.63 34.68
Pendapatan atas Biaya Tunai
35.05 70.58
55.97 64.76
84.45 97.10
Pendapatan atas Biaya Total
28.26 62.76
51.73 48.53
77.88 94.49
RC Ratio atas Biaya Tunai
2.17 4.23
2.59 3.32
4.37 4.03
RC Ratio atas Biaya Total
1.77 3.12
2.31 2.10
3.46 3.72
Sumber: Data Diolah 2014
Pendapatan atas biaya tunai usahatani cabai merah keriting dari keenam strata menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya tunai. RC
ratio atas biaya tunai menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara finansial usahatani cabai merah keriting berdasarkan skala luas lahan
menguntungkan. Pendapatan atas biaya total usahatani cabai merah keriting menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya total. RC ratio
atas biaya total menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara ekonomi usahatani cabai merah keriting berdasarkan skala luas lahan menguntungkan.
Pendapatan dan RC ratio atas biaya tunai dan biaya total usahatani cabai merah keriting anggota Gapoktan skala menengah lebih menguntungkan
dibandingkan skala kecil dan skala besar karena meskipun mengeluarkan biaya
tunai dan biaya total yang kecil, usahatani cabai merah keriting anggota Gapoktan skala menengah dapat memperoleh penerimaan terbesar.
Pendapatan dan RC ratio atas biaya total menunjukkan bahwa usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan skala besar lebih menguntungkan
dibandingkan strata lainnya. Hal ini dikarenakan usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan skala besar memiliki jumlah produksi terbesar dengan
harga jual yang lebih tinggi dibandingkan harga jual cabai merah keriting usahatani anggota Gapoktan sehingga penerimaannya menjadi paling besar.
Berdasarkan RC ratio atas biaya tunai, usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan skala besar tidak lebih menguntungkan dibandingkan strata
lainnya karena terdapat pengeluaran biaya tenaga kerja luar keluarga yang sangat besar. Sementara usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan skala
menengah lebih menguntungkan karena pengeluaran biaya tenaga kerja luar keluarga sangat kecil tetapi digantikan oleh besarnya biaya yang diperhitungkan
untuk tenaga kerja dalam keluarga.
8.4. Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non
Anggota Gapoktan Berdasarkan Pola Tanam
Pola tanam usahatani di lokasi penelitian pada usahatani cabai merah keriting usahatani anggota dan non anggota Gapoktan dibedakan menjadi
monokultur dan tumpangsari. Terdapat empat strata dalam analisis pendapatan ini, yaitu 1 usahatani cabai merah keriting anggota Gapoktan pola tanam monokultur,
2 usahatani cabai merah keriting anggota Gapoktan pola tanam tumpangsari, 3 usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan pola tanam monokultur, dan
4 usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan pola tanam tumpangsari. Rata-rata pendapatan usahatani cabai merah keriting anggota dan non anggota
gapoktan berdasarkan pola tanam tahun 2014 disajikan pada Tabel 29 dan Lampiran 8.
Pendapatan atas biaya tunai usahatani cabai merah keriting dari keempat strata menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya tunai. RC
ratio atas biaya tunai menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara finansial usahatani cabai merah keriting berdasarkan pola tanam menguntungkan.
Pendapatan atas biaya total usahatani cabai merah keriting menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya total. RC ratio atas biaya total
menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara ekonomi usahatani cabai merah keriting berdasarkan pola tanam menguntungkan.
Tabel 29. Rata-rata Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Berdasarkan Pola Tanam Tahun 2014
RpHaMT
Uraian Anggota
Non Anggota Monokultur
Tumpangsari Monokultur
Tumpangsari Penerimaan Cabe
82 810 593.03 78 872 651.14
115 692 929.29 75 818 181.82
Penerimaan Caisin 0.00
13 058 823.53 0.00
15 000 000.00 Total Penerimaan
82 810 593.03 91 931 474.67
115 692 929.29 90 818 181.82
Biaya Tunai 28 766 187.01
31 078 641.10 30 041 171.83
17 817 500.00 Total Biaya
Diperhitungkan 7 050 215.03
4 557 224.59 7 878 919.52
8 629 354.21 Biaya Total
35 816 402.04 35 635 865.68
37 920 091.35 26 446 854.21
Pendapatan atas Biaya Tunai
54 044 406.03 60 852 833.58
85 651 757.47 73 000 681.82
Pendapatan atas Biaya Total
46 994 191.00 56 295 608.99
77 772 837.95 64 371 327.61
RC Ratio atas Biaya Tunai
2.88 2.96
3.85 5.10
RC Ratio atas Biaya Total
2.31 2.58
3.05 3.43
Sumber: Data Diolah 2014
Pendapatan atas biaya tunai usahatani cabai merah keriting dari keempat strata menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya tunai. RC
ratio atas biaya tunai menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara finansial usahatani cabai merah keriting berdasarkan pola tanam menguntungkan.
Pendapatan atas biaya total usahatani cabai merah keriting menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya total. RC ratio atas biaya total
menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara ekonomi usahatani cabai merah keriting berdasarkan pola tanam menguntungkan.
Pendapatan dan RC ratio atas biaya tunai serta pendapatan dan RC ratio atas biaya total menunjukkan bahwa usahatani cabai merah keriting anggota
Gapoktan pola tanam tumpangsari lebih menguntungkan dibandingkan usahatani cabai merah keriting anggota Gapoktan pola tanam monokultur. Hal ini
dikarenakan penerimaan usahatani pola tanam tumpangsari meningkat dengan
adanya tambahan penerimaan dari hasil penjualan caisin.