Farmer’s Share EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH KERITING ANGGOTA DAN NON ANGGOTA GAPOKTAN
Pendapatan atas biaya total usahatani cabai merah keriting menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya total. RC ratio atas biaya total
menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara ekonomi usahatani cabai merah keriting berdasarkan pola tanam menguntungkan.
Tabel 29. Rata-rata Pendapatan Usahatani Cabai Merah Keriting Anggota dan Non Anggota Gapoktan Berdasarkan Pola Tanam Tahun 2014
RpHaMT
Uraian Anggota
Non Anggota Monokultur
Tumpangsari Monokultur
Tumpangsari Penerimaan Cabe
82 810 593.03 78 872 651.14
115 692 929.29 75 818 181.82
Penerimaan Caisin 0.00
13 058 823.53 0.00
15 000 000.00 Total Penerimaan
82 810 593.03 91 931 474.67
115 692 929.29 90 818 181.82
Biaya Tunai 28 766 187.01
31 078 641.10 30 041 171.83
17 817 500.00 Total Biaya
Diperhitungkan 7 050 215.03
4 557 224.59 7 878 919.52
8 629 354.21 Biaya Total
35 816 402.04 35 635 865.68
37 920 091.35 26 446 854.21
Pendapatan atas Biaya Tunai
54 044 406.03 60 852 833.58
85 651 757.47 73 000 681.82
Pendapatan atas Biaya Total
46 994 191.00 56 295 608.99
77 772 837.95 64 371 327.61
RC Ratio atas Biaya Tunai
2.88 2.96
3.85 5.10
RC Ratio atas Biaya Total
2.31 2.58
3.05 3.43
Sumber: Data Diolah 2014
Pendapatan atas biaya tunai usahatani cabai merah keriting dari keempat strata menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya tunai. RC
ratio atas biaya tunai menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara finansial usahatani cabai merah keriting berdasarkan pola tanam menguntungkan.
Pendapatan atas biaya total usahatani cabai merah keriting menunjukkan bahwa penerimaan usahatani lebih besar dari biaya total. RC ratio atas biaya total
menunjukkan nilai yang lebih besar dari satu atau secara ekonomi usahatani cabai merah keriting berdasarkan pola tanam menguntungkan.
Pendapatan dan RC ratio atas biaya tunai serta pendapatan dan RC ratio atas biaya total menunjukkan bahwa usahatani cabai merah keriting anggota
Gapoktan pola tanam tumpangsari lebih menguntungkan dibandingkan usahatani cabai merah keriting anggota Gapoktan pola tanam monokultur. Hal ini
dikarenakan penerimaan usahatani pola tanam tumpangsari meningkat dengan
adanya tambahan penerimaan dari hasil penjualan caisin.
RC ratio atas biaya tunai dan biaya total menunjukkan bahwa usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan pola tanam tumpangsari lebih
menguntungkan dibandingkan usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan pola tanam monokultur, meskipun pendapatan atas biaya tunai dan
biaya total usahatani cabai merah keriting non anggota pola tanam monokultur bernilai lebih besar. Hal ini terjadi karena pada usahatani cabai merah keriting non
anggota pola tanam tumpangsari menggunakan input seperti pupuk dan obat- obatan lebih sedikit dibandingkan pola tanam monokultur sehingga biaya lebih
kecil dan hasil produksinya juga lebih sedikit. Keadaan ini mengakibatkan perbandingan antara penerimaan dengan biaya tunai dan biaya total yang
dikeluarkan usahatani cabai merah keriting non anggota pola tanam monokultur lebih besar dibandingkan usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan
pola tanam monokultur. Pendapatan dan RC ratio atas biaya tunai dan biaya total menunjukkan
bahwa usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan pola tanam tumpangsari lebih menguntungkan dibandingkan strata lainnya. Hal ini
dikarenakan usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan pola tanam tumpangsari lebih banyak menggunakan tenaga kerja dalam keluarga sehingga
penggunaan tenaga kerja luar keluarga lebih sedikit. Penggunaan input lainnya seperti pupuk dan obat-obatan juga sedikit sehingga biaya tunai yang dikeluarkan
usahatani cabai merah keriting non anggota Gapoktan pola tanam tumpangsari
bernilai paling rendah dibandingkan strata lainnya.