kebijakan yang perlu dilakukan terhadap komoditas-komoditas yang rentan terhadap banjir impor.
Perhitungan banjir impor juga dilakukan dengan metode SSM yang diajukan kepada WTO pada tahun 2008 dengan menghitung perbandingan antara impor
tahun tertentu dengan rataan impor tiga tahun sebelum tahun yang ditentukan untuk memperkuat indikasi terjadinya banjir impor. Perhitungan ini juga dapat
menjadi framework dasar untuk pembentukan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah Indonesia yang menjadi penutup dari penelitian ini.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan, tujuan, dan alur kerangka pemikiran maka hipotesis penelitian disusun sebagai berikut:
1. Perubahan harga dunia terutama penurunan harga akan berkorelasi negatif dengan volume impor dan positif dengan harga impor. Di pasar domestik
penurunan tersebut akan berkorelasi positif terhadap harga konsumen dan produsen.
2. Penurunan harga impor dan peningkatan volume impor akan cenderung menimbulkan banjir impor pada komoditas hortikultura, memicu tekanan
persaingan terhadap produk domestik dalam bentuk persaingan harga. 3. Banjir impor yang menyerang komoditas hortikultura yang diteliti memiliki
intensitas dan frekuensi yang berbeda.
Respon Kebijakan terhadap Banjir Impor untuk Komoditas
Hortikultura di Indonesia Keterbukaan Global Indonesia
khususnya ACFTA dan AEC
Penghapusan tarif barang demi peningkatan efektifitas namun juga
membuat pasar domestik rentan terhadap external shock
Pasar Internasional
Impor
Pasar Domestik Shock
Harga Dunia
Perubahan Harga dan
Volume Impor
Potensi Banjir Impor
Analisis dampak dan pass-through
banjir Impor terhadap pasar
domestik Analisis intensitas
dan frekuensi banjir impor
3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Data, Cakupan Komoditas, dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data time series bulanan dengan periode 2002- 2010. Pemilihan periode waktu ini didasari atas aktifnya Indonesia dalam
perdagangan internasional AFTA yang diprediksi juga memicu keterbukaan Indonesia lebih lanjut untuk impor. data yang akan digunakan mencakup data
harga dunia, harga impor, volume impor, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS, harga konsumen, dan harga tingkat petani. Data tersebut kemudian dibentuk
dalam versi logaritma natural ln untuk menyederhanakan data dan konsistensi.
Data komoditas hortikultura yang akan diteliti dalam penelitian yang
mencakup komoditas bawang merah, kentang, dan jeruk. Penentuan komoditas yang digunakan didasari atas premis awal dimana Indonesia memiliki potensi
untuk memproduksi komoditas hortikultura ini dengan efisien untuk mencukupi kebutuhan domestik, namun pada kenyataannya masih dilakukan impor untuk
komoditas tersebut dalam jumlah yang cukup tinggi sehingga diperkirakan barang impor komoditas tersebut berpotensi untuk berkompetisi dengan barang domestik
dan memengaruhi harga domestik.
Penelitian ini akan menggunakan data sekunder dari badan-badan instansi- instansi terkait, dimana data utama yang digunakan berasal dari BPS, World
Bank, dan USDA seperti yang dijabarkan pada tabel. Tabel 3.1 menjabarkan data utama yang akan digunakan dalam model penelitian, sebagai berikut:
Tabel 3.1 Data Utama Penelitian
No Variabel
Satuan Simbol
Sumber 1
Harga Dunia Rpkg
PW World Bank, USDA
2 Harga Impor
Rpkg PM
BPS 3
Volume Impor kg
QM BPS
4 Harga Konsumen
Rpkg PC
BPS 5
Harga Produsen Rpkg
PF BPS
Selain data pada tabel diatas, terdapat data-data sekunder pelengkap seperti data nilai tukar BI, data-data pertanian domestik Kementerian Pertanian, data-
data internasional FAO, dan badan-badan penyedia informasi terkait dalam rangka melengkapi informasi-informasi dalam gambaran umum maupun pada
analisis inti dari penelitian ini.
Pengolahan data untuk analisis penelitian ini menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2013, dan EViews 7.2. Analisis yang dilakukan akan
terbagi menjadi dua metode, yaitu analisis deskriptif dan analisis ekonometrika. Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian pertama,
sekaligus melengkapi tujuan penelitian ketiga. Analisis ekonometrika digunakan untuk menjawab tujuan penelitian kedua, dan melengkapi framework dari
rekomendasi kebijakan penelitian ini.