berupa peningkatan volume impor volume-based SSM dan berdasarkan tingkat harga berupa penurunan harga impor price-based SSM
5.2.1 Volume-based Special Safeguard Mechanism
Berdasarkan framework SSM revisi Desember 2008 dari Draft Modalities for Agriculture
WTO, banjir impor berupa peningkatan volume impor secara signifikan, berdasarkan draft modalities for agriculture untuk SSM dapat terpicu
apabila volume impor meningkat sampai tingkat tertentu melebihi base import. Base import
dapat digambarkan dengan volume impor rata-rata tiga tahun terakhir atau dengan kata lain three year moving average dari volume impor komoditas
tertentu. Peningkatan tersebut secara spesifik dibagi menjadi tiga tingkat yaitu mulai dari melebihi 110 hingga 114.99, 115 hingga 134.99 dan lebih dari
135 dengan tingkatan kemudian mewakili remedy yang dapat diberlakukan yang akan dibahas lebih lanjut dalam sub bab berikutnya.
Untuk memudahkan pembagian, pada penelitian ini digunakan Trigger A untuk menggambarkan peningkatan antara 110 hingga 114.99 , Trigger B
untuk menggambarkan peningkatan antara 115 hingga 134.99 dan Trigger C untuk menggambarkan peningkatan diatas 135 . Berdasarkan pendekatan
tersebut maka disusunlah tabel perbandingan volume impor dengan base import sebagai berikut.
Tabel 5.5 Volume-based SSM Komoditas Kentang Tahun
Volume Impor kg
Base import kg
a
Perubahan Trigger
2002 2 336 447
3 474 730 67.24
- 2003
2 404 294 3 194 763
75.26 -
2004 3 148 342
2 473 174 127.30
Trigger B
2005 5 031 392
2 629 694 191.33
Trigger C
2006 4 210 572
3 528 009 119.35
Trigger B
2007 5 559 153
4 130 102 134.60
Trigger B
2008 5 345 285
4 933 706 108.34
- 2009
11 727 189 5 038 337
232.76 Trigger
C 2010
24 203 560 7 543 876
320.84 Trigger
C 2011
78 418 905 13 758 678
569.96 Trigger
C 2012
46 587 879 38 116 551
122.22 Trigger
B
Sumber: BPS 2013, diolah;
a
dihitung berdasarkan three year moving average
Tabel 5.5 menggambarkan volume-based SSM untuk komoditas Kentang untuk periode 2002-2012. Pada tahun 2002 volume impor kentang adalah sebesar
2 336 447 kg dalam setahun, kemudian impor tahun 2002 tersebut disandingkan dengan three year moving averagenya atau dengan kata lain rataan volume impor
tahunan untuk tiga tahun ke belakang, base import tahun 2002 adalah rataan volume impor untuk tahun 1999, 2000, dan 2001. Base import 2002 dibandingkan
dengan volume impor 2002 untuk mendapatkan nilai perubahan dalam persen . Nilai perubahan pada tahun 2002 adalah sebesar 67.24 , artinya pada tahun 2002
volume impor yang terjadi hanya bernilai 67.24 dari base import 2002 artinya volume impor tidak memicu banjir impor.
Contoh lain, pada tahun 2004 nilai volume impor adalah 3 148 342 kg atau 127.3 lebih tinggi dari base import tahun 2004 yang hanya sebesar 2 473 174
sehingga pada tahun 2004 terpicu banjir impor untuk peningkatan volume impor sesuai dengan volume-based SSM untuk kategori Trigger B. Pada Tabel 5.5,
untuk komoditas kentang terjadi banjir impor sebanyak tujuh kali selama periode 2002-2012, dimana terdapat tiga tahun 2002, 2003, dan 2008 volume impor
dapat dikatakan tidak melonjak naik. Namun pada tujuh tahun lainnya, sebanyak empat kategori trigger B dan empat kategori trigger C yang terpicu oleh
peningkatan volume impor dibandingkan dengan base import-nya..
Pada tahun 2002, impor komoditas kentang hanya sebanyak 2 336 447 kg menjadi 46 587 879 kg pada tahun 2012. Banjir impor yang sangat parah terjadi
pada tahun 2011 dimana impor tahun tersebut sebesar 78 418 905 kg dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 24 203 560 kg saja. Akibatnya jika
dibandingkan dengan base import tahun 2011 terjadi peningkatan 569.96 sehingga sangat jelas terlihat bahwa terjadi banjir impor yang sangat parah pada
tahun tersebut.
Deteksi banjir impor kemudian dilanjutkan kepada komoditas jeruk orange yang dijabarkan dalam Tabel 5.6. Lain halnya dengan kentang, pada
umumnya volume impor dari jeruk orange tidak meningkat drastis selama periode 2002-2012, namun terjadi peningkatan signifikan yang mendadak pada
tahun tertentu misalnya pada tahun 2004 yang meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun 2003. Akibatnya pada tahun 2004 berdasarkan perbandingan
dengan base import-nya, volume impor mengalami peningkatan hingga 262.88 sehingga memicu banjir impor kategori trigger C.
Tabel 5.6 Volume-based SSM Komoditas Jeruk Orange Tahun
Volume Impor kg
Base import kg
b
Perubahan
c
Trigger 2002
21 514 168 13 070 547
164.60 Trigger
C 2003
24 224 697 17 777 726
136.26 Trigger
C 2004
50 928 160 19 373 265
262.88 Trigger
C 2005
29 712 680 32 222 342
92.21 -
2006 26 151 317
34 955 179 74.81
- 2007
23 566 660 35 597 386
66.20 -
2008 28 024 440
26 476 886 105.84
- 2009
19 586 201 25 914 139
75.58 -
2010 31 344 357
23 725 767 132.11
Trigger B
2011 33 073 963
26 318 333 125.67
Trigger B
2012 32 491 885
28 001 507 116.04
Trigger B
Sumber: BPS 2013, diolah;
b
dihitung berdasarkan three year moving average
Secara umum selama periode 2002-2012, selama tahun 2005 hingga 2009 impor jeruk orange yang terjadi tidak mengalami banjir impor, dapat dilihat
dengan persentase perubahan selama 2005-2009 yang hanya bernilai sekitar 66 pada tahun 2007 hingga 105 pada tahun 2008 sehingga tidak memicu
volume-based
SSM pada masa-masa tersebut. Namun pada tahun 2002 hingga 2004 terpicu kategori C volume-based SSM. Hal ini disebabkan karena pada tahun