Impulse Respons Function Innovation Accounting

price-based SSM adalah penurunan harga sebesar 15 atau lebih 85 atau kurang dari harga referensi. Tarif yang diberlakukan tidak lebih dari 85 gap antara harga impor dan harga trigger. 4 GAMBARAN UMUM 4.1 Perkembangan Komoditas Hortikultura di Indonesia 4.1.1 Perkembangan Perdagangan Internasional dan Produksi Hortikultura Indonesia Selama periode 2002 hingga 2012, terpantau tingkat produksi, ekspor, dan impor kentang di Indonesia. Berdasarkan Tabel 4.1, dari tahun ke tahun, terlihat produksi komoditas kentang cenderung stagnan dengan tingkat produksi berkisar sekitar satu juta ton, dengan penurunan produksi yang signifikan pada tahun 2002 yang cukup rendah sebesar 893 824 ton dan pada tahun 2011 sebanyak 955 488 ton. Ekspor kentang Indonesia dari tahun ke tahun selama periode 2002-2012 justru semakin menurun, dimana pada tahun 2002 tercatat ekspor kentang Indonesia sebanyak 27 363 ton kemudian semakin menurun hingga akhirnya pada tahun 2012 hanya sebanyak 4 936 ton. Sebaliknya, impor kentang Indonesia selama periode 2002-2012 meningkat hingga 1994.35 dengan pertumbuhan impor rata-rata sebesar 17 . Peningkatan impor yang signifikan dari tahun 2008 sebesar lima ribu ton menjadi sebelas ribu ton pada tahun 2009 diduga kuat dipengaruhi oleh penurunan tarif impor dari 25 menjadi 20 . Pada tahun-tahun berikutnya, tarif kentang semakin menurun hingga saat ini dibebaskan dari tarif, sehingga dapat dibayangkan potensi banjir impor kentang yang dapat terjadi dengan kondisi seperti ini. Tabel 4.1 Perkembangan total produksi, ekspor, dan impor Indonesia untuk komoditas jeruk dan kentang tahun 2002-2011 dalam ton Tahun Kentang Jeruk Bawang Merah Produksi Ekspor Impor Produksi a Ekspor b Impor c Produksi Ekspor Impor 2002 893 824 27 363 2 336 968 132 500 74 785 766 572 6816 32929 2003 1 009 979 18 656 2 404 1 529 824 188 55 504 762 795 5402 42008 2004 1 072 040 16 422 3 148 2 071 084 1 129 94 207 757 399 4637 48927 2005 1 009 619 13 644 5 031 2 214 019 617 83 371 732 609 4259 53071 2006 1 011 911 18 607 4 211 2 565 543 184 94 687 794 931 15701 78462 2007 1 003 733 9 652 5 559 2 625 884 103 112 692 802 810 9357 107649 2008 1 071 543 7 958 5 345 2 467 632 18 137 623 853 615 12314 128015 2009 1 176 304 6 308 11 727 2 131 768 10 208 542 965 164 12759 63755 2010 1 060 805 6 772 24 204 2 028 904 4 191 599 1 048 934 3232 70573 2011 955 488 5 117 78 419 1 818 949 17 215 420 893 124 13791 156381 2012 1 094 240 4 936 46 588 1 611 784 3 211 886 964 221 18754 95156 Sumber: BPS 2013; a gabungan produksi jeruk siam dan keprok; b gabungan seluruh ekspor jeruk orange dan mandarin, baik segar maupun dikeringkan; c gabungan impor jeruk orange dan mandarin segar Pada komoditas Jeruk, dari tahun ke tahun juga cukup fluktuatif namun tidak meningkat atau menurun secara berangsur. Tahun 2002 merupakan tahun dengan produksi jeruk terendah yaitu sebanyak 968 132 ton, dan tahun 2006