Analisis Analisis Impulse Respons Function
Sumber: Lampiran 19
Gambar 5.2 IRF Guncangan Harga Impor untuk Komoditas Kentang Pada Gambar 5.3 dijelaskan mengenai guncangan volume impor kentang.
Guncangan volume impor kentang pada dua bulan awal akan menyebabkan peningkatan harga domestik, baik harga konsumen sebesar 0.03 menjadi 0.08
dan harga produsen sebesar 0.01 menjadi 0.05 peningkatan harga. Namun setelah dua periode kedua harga akan cenderung terus menurun hingga mencapai
nilai -0.4 untuk harga konsumen dan -0.9 untuk harga produsen.
Sumber: Lampiran 19
Gambar 5.3 IRF Guncangan Volume Impor untuk Komoditas Kentang
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 N
il ai
R e
sp o
n p
e r
se n
Periode Bulan
Harga Konsumen Harga Produsen
-1.5 -1
-0.5 0.5
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
N il
ai R
e sp
o n
p e
r se
n
Periode Bulan
Harga Konsumen Harga Produsen
Peningkatan harga domestik pada dua periode awal ketika terjadi guncangan volume impor kemungkinan disebabkan karena masyarakat masih mengonsumsi
kentang lokal dan kentang impor belum semuanya memasuki pasar. Namun ketika volume kentang secara keseluruhan meningkat, maka harga kentang pada
umumnya akan menurun, dan akan terus menyesuaikan dengan volume kentang yang meningkat akibat impor hingga akhirnya stabil. Kestabilan tercapai dengan
harga kentang domestik yang menurun pada akhir tahun setelah guncangan volume impor dan persisten pada harga yang lebih rendah tersebut, dimana harga
produsen terkena dampak penurunan yang lebih parah dibandingkan harga konsumen.
Dampak dari guncangan volume impor kentang terhadap produksi domestik memang menyebabkan penurunan harga, namun penurunan harga tersebut tidak
terlalu besar. Hal ini dapat disebabkan karena kebanyakan kentang yang diimpor oleh Indonesia merupakan jenis kentang Atlantis yang merupakan jenis kentang
yang digunakan di dalam industri
8
. Kentang atlantis masuk ke dalam pasar konsumsi dalam bentuk kentang
olahan, terutama french fries sehingga tidak memengaruhi langsung kentang Granula kentang sayur yang diproduksi lokal di Indonesia. Peningkatan impor
kentang Granula oleh Indonesia kebanyakan berasal dari China dan Bangladesh berpotensi menimbulkan gejolak harga domestik
9
, namun sayangnya hal tersebut sulit tertangkap oleh model ini karena keterbatasan data untuk volume impor
kentang yang menyamaratakan seluruh varietas kentang di dalam satu kode HS. 5.2.2.2 Analisis Impulse Respons Model Jeruk
Pada IRF untuk model VECM komoditas jeruk juga dilakukan guncangan terhadap tiga variabel eksternal yaitu harga jeruk dunia, harga jeruk impor, dan
volume jeruk impor. Guncangan harga jeruk dunia, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5.4.
8
http:www.tempo.coreadnews20111011090360822Indonesia-Hanya-Impor-Kentang- French-Fries
9
http:www.stabilitas.co.idview_articles.php?article_id=391article_type=0article_category=8 md=54500f35a41d8d2ef85e67b60e908a8b
Sumber: Lampiran 20
Gambar 5.4 IRF Guncangan Harga Dunia untuk Komoditas Jeruk Guncangan harga dunia menyebabkan perubahan yang berbeda kepada
harga domestik Indonesia. Pada harga konsumen, guncangan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga, mulai dari 0.1 pada bulan pertama kemudian
terus meningkat hingga 0.6 pada bulan ketujuh setelah guncangan harga jeruk dunia terjadi dan persisten pada tingkat tersebut hingga tahun-tahun mendatang.
Lain halnya dengan harga produsen, guncangan harga jeruk dunia menyebabkan penurunan parha hingga 0.03 selama dua bulan awal, kemudian kembali naik
menjadi stabil di sekitar nol setelah delapan bulan.
Guncangan harga jeruk impor memiliki kecenderungan yang sama dengan guncangan harga jeruk dunia dalam hal pengaruhnya terhadap harga domestik.
Untuk harga konsumen, guncangan harga jeruk impor menyebabkan peningkatan tajam selama beberapa periode awal, 0.2 pada periode satu lalu langsung
melonjak pada tingkat 0.4 pada periode selanjutnya kemudian meningkat hingga 0.6 dan persisten pada tingkat tersebut. Sedangkan untuk harga
produsen, hal yang serupa dengan guncangan harga jeruk dunia, dimana harga produsen akan menurun pada dua periode awal lalu stabil di sekitar nol pada
periode selanjutnya.
-0.4 -0.2
0.2 0.4
0.6 0.8
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 N
il ai
R e
sp o
n p
e r
se n
Periode Bulan
Harga Konsumen Harga Produsen
Sumber: Lampiran 20
Gambar 5.5 IRF Guncangan Harga Impor untuk Komoditas Jeruk Kecenderungan fenomena harga jeruk domestik dalam hal guncangan harga
eksternal dapat disimpulkan bahwa pada pasar konsumsi, harga pada umumnya akan meningkat sesuai peningkatan harga impor jeruk karena banyaknya jumlah
jeruk impor yang beredar hingga mampu memengaruhi harga jeruk pada umumnya. Sedangkan untuk harga produsen yang turun pada periode awal
kemungkinan disebabkan karena reaksi dari konsumen impulsif yang langsung beralih ke jeruk lokal ketika terjadi peningkatan harga jeruk impor sehingga
permintaan terhadap jeruk lokal meningkat yang diiringi dengan penurunan harga produsen jeruk. Hal tersebut tidak berlangsung lama karena jeruk adalah
komoditas musiman sehingga dalam beberapa bulan supply jeruk lokal akan menurun kembali sehingga menaikkan harganya kembali.
Guncangan volume impor jeruk, yang dapat dilihat pada gambar 5.6 terlihat sangat memengaruhi harga domestik. Harga konsumen menurun mulai 0.2 ,
terus menurun hingga mencapai nilai -1.5 setengah tahun kemudian dan persisten pada tingkat tersebut, sedangkan harga produsen tidak bereaksi pada
awal bulan pertama namun kemudian terus menurun hingga -1.1 pada bulan kelima dan persisten pada tingkat tersebut untuk waktu yang lama.
-0.2 -0.1
0.1 0.2
0.3 0.4
0.5 0.6
0.7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 N
il ai
R e
sp o
n p
e r
se n
Periode Bulan
Harga Konsumen Harga Produsen
Sumber: Lampiran 20
Gambar 5.6 IRF Guncangan Volume Impor untuk Komoditas Jeruk Fenomena ini dapat ditafsirkan bahwa guncangan volume impor jeruk
menyebabkan jeruk yang beredar di pasar menjadi sangat berlimpah, sehingga akan menyebabkan penurunan harga untuk pasar konsumen, sedangkan produsen
harus bereaksi terhadap jeruk yang berlimpah tersebut, penurunan harga agar jeruk lokal terserap oleh konsumen menjadi pilihan satu-satunya.