Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

Sementara itu, partisipasi masyarakat erat kaitannya dengan persepsi masyarakat itu sendiri. Rakhmat 2007 dalam Puspasari 2010 mengemukakan bahwa perilaku seseorang merupakan tindakan yang dipengaruhi persepsi sehingga persepsi bukan saja suatu proses pemahaman tentang tindakan seseorang tetapi juga memahami motif tindakannya. Jika mengacu pada definisi partisipasi menurut Slamet 2003, maka partisipasi merupakan suatu bentuk perilaku. Oleh karena itu, persepsi pesanggem penggarap tambak terhadap hutan mangrove perlu dikaji untuk dilihat hubungannya dengan partisipasi pesanggem dalam pengelolaan tambak ramah lingkungan. Jika persepsi pesanggem mengenai hutan mangrove saja sudah salah maka keikusertaan mereka dalam pengelolaan tambak ramah lingkungan empang-parit diduga juga akan kurang. Hal ini karena tujuan utama dari pengelolaan tambak ramah lingkungan ini adalah menuju suatu tegakan hutan yang berbasis ekosistem, yaitu suatu kondisi hutan yang memiliki manfaat baik secara ekonomi, ekologi, maupun sosial. Tidak hanya mempertimbangkan keuntungan ekonomi saja.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, dirumuskan beberapa perumusan masalah, yaitu: 1 Bagaimana persepsi pesanggem mengenai hutan mangrove? 2 Bagaimana partisipasi pesanggem dalam pengelolaan tambak ramah lingkungan model empang-parit? 3 Bagaimana hubungan antara persepsi pesanggem mengenai hutan mangrove dengan partisipasi pesanggem dalam pengelolaan tambak ramah lingkungan model empang-parit?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini ialah: 1 Menganalisis persepsi pesanggem mengenai hutan mangrove. 2 Menganalisis partisipasi pesanggem dalam pengelolaan tambak ramah lingkungan model empang-parit. 3 Menganalisis hubungan persepsi pesanggem mengenai hutan mangrove terhadap partisipasi pesanggem dalam pengelolaan tambak mangrove ramah lingkungan model empang-parit.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi para pembaca maupun peminat studi yang dijadikan topik penulisan untuk menambah informasi sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu bahan bagi penulisan ilmiah terkait dengan persepsi dan partisipasi: 1 Kalangan akademis dapat mengetahui persepsi masyarakat mengenai hutan mangrove, mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tambak ramah lingkungan model empang-parit, serta mendalami hubungan antara persepsi dengan partisipasi masyarakat. 2 Kalangan masyarakat khususnya pesanggem dapat mengetahui sebenarnya bagaimana persepsi umum mereka terhadap hutan mangrove, mengetahui sejauh mana partisipasi mereka dalam pengelolaan tambak ramah lingkungan, serta mengungkapkan masalah- masalah dalam pengelolaan tambak ini sehingga diharapkan menjadi bahan masukan bagi pihak yang berwenang dalam program. 3 Kalangan pemerintahan khususnya Perum Perhutani dapat mengetahui sejauh mana partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tambak ramah lingkungan dan masalah- masalah di lapangan yang terjadi sehingga pihak pemerintahan dapat memperbaiki program dan meningkatkan partisipasi masyarakat demi keberhasilan pembangunan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA