seperti Ardea sp. blekok dan bangaukuntul Egretta sp. dan Leotoptilos sp.; dan ular.
Selain itu, dapat dilihat pada Tabel 10 pula bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi bahwa hutan mangrove memiliki habitat di wilayah pesisir. Hal
ini seperti yang telah dikemukakan oleh salah satu narasumber Wjn, 38. “Bako-bako mah emang di sisi pantai banyaknya, kalo di gunung
atau di darat mah setau saya ga ada. Ga tumbuh pohonnya, mati. Kan harus kerendem air asin akarnya.
” Mereka pada umumnya mengetahui bahwa hutan mangrove hanya bisa hidup di
wilayah pesisir pantai. Hal ini karena memang hutan mangrove hanya bisa tumbuh dan berkembang di wilayah yang memiliki kadar garam tinggi atau
bersifat alkalin halofit dan terkena pengaruh pasang-surut air laut.
6.2 Deskripsi Persepsi Responden Mengenai Fungsi Ekologi Hutan Mangrove
Hutan mangrove memiliki beragam fungsi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu fungsi hutan mangrove tersebut adalah fungsi yang berkaitan
dengan menjaga keseimbangan alam atau disebut fungsi ekologi. Oleh karena itu, persepsi responden mengenai fungsi ekologi hutan mangrove perlu diukur sebagai
salah satu cara untuk mengetahui persepsi responden mengenai hutan mangrove yang telah menciptakan iklim mikro dan menjaga kelangsungan hidup mereka.
Sebagian besar responden memiliki persepsi positif mengenai fungsi ekologi hutan mangrove. Dapat dilihat pada Tabel 10 bahwa sebesar 97,14 persen
responden memiliki persepsi positif mengenai fungsi ekologi hutan mangrove. Sementara itu, hanya sebagian kecil saja 2,86 persen responden yang memiliki
persepsi negatif mengenai fungsi ekologi hutan mangrove. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pesanggem di LMDH Mina Wana Lestari memiliki
persepsi positif mengenai fungsi ekologi hutan mangrove. Mereka selama ini merasakan manfaat dari adanya hutan mangrove di sekitar mereka.
Tabel 10. Frekuensi Persepsi Responden Mengenai Fungsi Ekologi Hutan Mangrove
Kategori Persepsi Jumlah Responden orang
Presentase Negatif
2 2,96
Positif 68
97,14 Total
70 100
Sumber: Data primer diolah
Tabel 11. Nilai Rataan Skor Indikator Persepsi Responden Mengenai Fungsi Ekologi Hutan Mangrove
Indikator Persepsi Nilai Rataan Skor
Hutan mangrove melindungi garis pantai dari erosi 3,55
Hutan mangrove melindungi garis pantai dari gelombang laut 3,56
Hutan mangrove melindungi garis pantai dari angin topan 3,44
Hutan mangrove mempercepat pembentukan tanah 3,28
Hutan mangrove mengendalikan banjir 3,02
Hutan mangrove menstabilkan tanah 3,32
Hutan mangrove sebagai plasma nutfah 3,33
Hutan mangrove sebagai habitat berbagai organisme 3,21
Hutan mangrove sebagai feeding ground berbagai hewan 3,09
Hutan mangrove sebagai nursery ground berbagai hewan 3
Hutan mangrove sebagai spawning ground berbagai hewan 2,80
Sumber: Data primer diolah Keterangan: Nilai rataan skor 1,00 - 2,49 tergolong rendah;
Nilai rataan sk or 2,50 – 4,00 tergolong tinggi.
Dapat dilihat pada Tabel 11 bahwa semua nilai rataan skor indikator persepsi tergolong tinggi. Pada umumnya responden memiliki persepsi positif
mengenai fungsi ekologi hutan mangrove yang dikemukakan. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pesanggem memiliki persepsi positif
mengenai fungsi ekologi hutan mangrove. Flora hutan mangrove Desa Sedari tergolong ke dalam flora mangrove inti
yang mempunyai peran ekologi utama dalam formasi mangrove Chapman, 1984 dalam Kusmana et.al, 2003 dan merupakan flora mangrove mayor flora
mangrove sebenarnya yang floranya menunjukkan kesetiaan terhadap habitat
mangrove dimana memiliki kemampuan untuk membentuk tegakan murni dan secara dominan mencirikan struktur komunitas. Selain itu, juga memiliki
kemampuan mekanisme fisiologis untuk mengontrol garam Tomlinson, 1984 dalam Kusmana et.al, 2003. Hal ini karena hutan mangrove di Desa Sedari terdiri
dari spesies dominan seperti Rhizophora, Avicennia, dan Nypa dimana spesies ini merupakan termasuk ke dalam flora mangrove inti dan flora mangrove mayor. Hal
ini yang menjadikan hutan mangrove Desa Sedari memiliki fungsi ekologi yang dapat melindungi masyarakat Desa Sedari dari berbagai ancaman bencana alam
seperti angin topan, abrasi, tsunami, dan banjir.
6.3 Deskripsi Persepsi Responden Mengenai Fungsi Sosial-ekonomi Hutan Mangrove