31
Data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang terkait dengan topik yang dibahas yaitu dari buku, penelitian terdahulu, majalah, internet, Dinas
Pertanian Indonesia, Badan Pusat Statistik, Perpustakaan IPB dan intansi lainnya yang dapat membantu untuk ketersediaan data.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data primer yang diambil yaitu dengan wawancara terstruktur. Ketika wawancara, diajukan pertanyaan-pertanyaan kepada petani
berdasarkan kuisioner yang telah disiapkan untuk menggali data yang ingin dieketahui dalam penelitian. Adapun daftar pertanyaan tersebut berisi pertanyaan
tentang mengenai karakteristik umum dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan benih padi dan padi konsumsi.
4.5. Metode Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui
gambaran umum dan menjelaskan mengenai biaya dan pendapatan penangkar padi dan petani padi di lokasi penelitian yang diurai secara deskriptif. Analisis
kuantitatif yang digunakan adalah analisis biaya dan pendapatan usahatani, analisis rasio penerimaan dan biaya RC ratio, dan analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi biaya produksi dan pendapatan usahatani penangkaran padi organik maupun usahatani padi. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
bantuan program komputer, yaitu Microsoft excel 2010.
4.6. Analisis Penerimaan Usahatani
Soekartawi et al. 1986 berpendapat bahwa penerimaan dinilai berdasarkan perkalian antara total produksi dengan harga pasar yang berlaku;
yang mencakup semua produk yang dijual, dikonsumsi rumah tangga petani, digunakan dalam usahatani untuk benih, digunakan untuk pembayaran, dan yang
disimpan. Penerimaan usahatani bisa dituliskan sebagai berikut :
TR = Y . Py
32
Dimana TR = Total penerimaan
Y = Produksi yang diperoleh dalam suatu usahatani Py = Harga Y
4.7. Biaya Usahatani 4.7.1. Biaya Tetap Fixed Cost
Biaya tetap ini umunya didefinisikan sebagai biaya yang relative tetap jumlahnya, dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak atau
sedikit. Jadi besarnya biaya tetap ini tidak tergantung pada besar kecilnya produksi yang diperoleh.
Biaya tetap usahatani bisa dituliskan sebagai berikut : FC =
Dimana FC = Biaya tetap
X
i
= Jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tetap Px
i
= Harga Input n = Macam Input
bila besarnya biaya tetap ini tidak dapat dihitung dengan rumus , maka sekaligus ditetapkan nilainya saja. Misalnya pada irigasi yang harus dibayar. Karena tidak
diketahui berapa liter air yang dipakai untuk irigasi, maka untuk mengghitung biaya tetap , diperhitungkan langsung berapa rupiah yang dibayarkan untuk biaya
irigasi tersebut. Kadang – kadang biaya tetap ini berubah atau diperlakukan
sebagai biaya variabel bila angka penyusutan alat-alat pertanian dihitung Soekartawi , 1995.
4.7.2. Biaya Tidak Tetap Variable Cost
Biaya variabel baiasanya didefinisikan sebagai biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh produksi yang diperoleh. Biaya ini berubah
– ubah tergantung dari besar kecilnya produksi yang diinginkan. Soekartawi , 1995.
Biaya variabel usahatani bisa dituliskan sebagai berikut : VC =
33
Dimana VC = Biaya tidak tetap
X
i
= Jumlah fisik dari input yang membentuk biaya tidak tetap Px
i
= Harga Input n = Macam Input
4.7.3. Total Biaya Total Cost
Total biaya adalah penjumlahan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya total usahatani bisa dituliskan sebagai berikut :
TC = FC + VC Dimana
TC = Biaya total FC = Biaya Tetap
VC = Biaya Tidak tetap
4.7.4. Biaya Tunai
Biaya tunai usahatani merupakan sejumlah uang yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa bagi usahatani baik secara tunai ataupun kredit
Hernanto, 1989. Biaya tunai berasal dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tunai dari biaya tetap berupa air dan pajak. Sedangkan untuk biaya variabel berupa
biaya untuk pemakaian bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga kerja luar keluarga.
4.7.5. Biaya Diperhitungkan
Biaya diperhitungkan usahatani merupakan sejumlah uang yang tidak dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa bagi usahatani. Biaya tidak tunai
atau biaya diperhitungkan meliputi biaya tetap untuk tenaga keluarga. Sedangkan termasuk biaya variabel antara lain biaya panen dan pengolahan tanah dari
keluarga dan jumlah pupuk kandang yang dipakai.
4.8 Pendapatan Usahatani
Pendapatan usahatani mencakup nilai transaksi barang dan perubahan nilai inventaris atau kekayaan usahatani selama kurun waktu tertentu yang terdiri dari
penerimaan dan pengeluaran usahatani. Pendapatan usahatani bisa dituliskan sebagai berikut :
34
Pd = TR – TC
Dimana : Pd = Pendapatan usahatani
TR = Total penerimaan TC = Total biaya
Pendapatan tunai usahatani merupakan selisih antara penerimaan tunai usahatani dan pengeluaran tunai usahatani serta merupakan ukuran kemampuan
usahatani untuk menghasilkan uang tunai. Secara matematis, Pendapatan usahatani dapat ditulis sebagai berikut :
Pd tunai = TR – Bt
Pd total = TR – TC
dimana : Pd tunai = pendapatan tunai atau keuntungan tunai usahatani
Pd total = pendapatan total atas keuntungan total usahatani TR
= penerimaan total usahatani TR = P x Q Bt
= biaya tunai TC
= total cost biaya tunai dan biaya diperhitungkan Analisis RC rasio dalam usahatani menunjukkan perbandingan antara
nilai output terhadap nilai inputnya yang bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari usahatani yang dilaksanakan. Selain itu RC rasio juga merupakan
perbandingan antara penerimaan dengan pengeluaran usahatani. Rumus RC rasio dapat diuraikan sebagai berikut :
35
Keterangan : a. RC 1, artinya setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan
penerimaan yang lebih besar dari satu rupiah. Kegiatan usahatani menguntungkan.
b. RC 1, artinya setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan penerimaan yang lebih kecil dari satu rupiah. Usahatani tersebut tidak
menguntungkan. c. RC = 1 berarti kegiatan usahatani berada pada kondisi keuntungan normal.
36
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
5.1. Gambaran Umum Kecamatan Pamijahan