Status Usahatani Pengalaman Menjadi Petani penangkar Benih dan Petani Padi Biaya Pemeriksaan lapang

43 rata-rata luas lahan garapan dari petani padi konsumsi dari 30 orang yaitu seluas 0,4693 ha.

6.1.6. Status Usahatani

Semua responden petani penangkar benih padi dan petani padi konsumsi mengandalkan kegiatan budidaya padi sebagai usaha pokok yang mereka jalani. Untuk menghidupi keluarganya semua responden menganggap bahwa budidaya padi masih mengguntungkan untuk menyambung hidup. Usaha sampingan yang mereka lakukan adalah buruh tani yang bekerja pada lahan pertanian dimiliki orang lain. pekerjaan pokok seluruh responden adalah petani. Hal ini mengindikasikan bahwa pekerjaan sebagai petani dapat memenuhi kebutuhan pokok responden. Karakteristik dari status usahatani disajikan dalam tabel 14. Tabel 14. Karakteristik Petani Penangkar Padi dan Petani Padi Konsumsi Berdasarkan Status Usahatani di Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan Pengalaman Usahatani Petani penangkar padi Petani padi konsumsi Jumlah orang Persen Jumlah orang Persen Pokok 4 100 30 100 Sampingan - - - - Jumlah 4 100 30 100 Sumber : Data Primer Diolah 2012

6.1.7. Pengalaman Menjadi Petani penangkar Benih dan Petani Padi

Pengalaman menjadi petani penangkar benih dapat dilihat dari lamanya seseorang atau individu dalam melakukan kegiatan usahatani untuk menghasilkan output atau hasil panen berupa benih. Pengalaman yang dimiliki oleh responden sebagai petani penangkar benih yaitu selama 1-2 tahun karena penangkaran di daerah ini belum lama berjalan. Petani padi konsumsi sebagian besar mempunyai pengalaman lebih dari lima tahun yaitu sekitar 40 persen dan pengalaman yang lebih dari 10 tahun sekitar 60 persen. Pada umumnya petani padi konsumsi mulai menggeluti bidang usahatani semenjak masa remaja dan mendapatkan keahlian berusahatani padi dari orang tua secara turun temurun.

6.1.8. Biaya Pemeriksaan lapang

Pemeriksaan lapang dilakukan oleh pihak BPSB Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih. Pemeriksaan lapang pertama dilakukan pada phase vegetative 44 satu bulan setelah tanam yang dilakukan terhadap pangkal batang, muka daun, telinga daun, posisi daun, bentuk tanaman, dan warna lidah daun. Pemeriksaan lapang kedua dilakukan pada phase reproduktif pertanaman berbunga lebih dari 80 persen yang dilakukan terhadap warna ujung gabah dan posisi daun bendera dan keserempakan berbunga. Pemeriksaan ketiga dilakukan pada phase pemasakan paling lambat satu minggu sebelum panen dilakukan pada pemeriksaan bentuk gabah dan warna gabah. Pemeriksaan lapangan pertama dan kedua dapat dilakukan dua kali sampai pertanaman benar-benar telah memenuhi standar pemeriksaan, sedangkan pemeriksaan ketiga dilakukan hanya sekali. Apabila ketiga pemeriksaan telah dilakukan dan memenuhi syarat maka pertanaman dinyatakan lulus lapang. Adanya biaya pemeriksaan lapang sebesar Rp 30.000 per petani penangkar untuk satu kali survei.

6.2. Teknik Produksi Benih Bersetifikat a. Budidaya Penangkaran Benih