Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Karakteristik Tanaman Padi Varietas Ciherang

9 layak untuk disertifikasi dan dipasarkan. Proses lain dari pembenihan adalah perawatan, pengemasan yang memerlukan bahan yang bisa menjaga kadar air dari benih itu sendiri, serta penyimpanan. Penyimpanan ini nantinya akan menambah biaya produksi yang berpengaruh terhadap pendapatan petani penangkar benih padi serta kwalitas benih padi itu sendiri. Sedangkan untuk petani padi konsumsi tidak ada perlakuan khusus untuk menjaga kualitas hasil panen. Hasil panen yang didapatkan langsung dapat dijual untuk dijadikan sebagai makanan, dari kedua perbedaan tersebut maka permasalahan yang akan dikaji dalam skripsi ini adalah: 1 Apakah usahatani penangkaran benih padi dan usahatani padi konsumsi di Kelompok Tani Purwasari Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan masih menguntungkan ? 2 Bagaimana perbandingan pendapatan usahatani penangkaran benih padi dan usahatani padi konsumsi di Kelompok Tani Purwasari Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan ?

1.3. Tujuan Penelitian

1 Menganalisis usahatani penangkaran benih padi dan usahatani padi konsumsi Kelompok Tani Purwasari Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan apakah masih menguntungkan. 2 Menganalisis perbandingan pendapatan usahatani penangkaran benih padi dan usahatani padi konsumsi di Kelompok Tani Purwasari Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor.

1.4. Manfaat Penelitian

1 Untuk pemerintah, diharapakan menjadi bahan pertimbangan untuk menetapkan kebijakan dalam usahatani pembenihan padi sehingga bisa menambah minat para petani dalam memproduksi benih padi. 2 Bagi para peneliti, sebagai informasi dan bahan literatur untuk penelitian lebih lanjut. 3 Untuk mahasiswa, penelitian ini merupakan sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh pada bangku pendidikan perguruan tinggi untuk menganalisis keadaan nyata di lapang. 10

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini membahas tentang usahatani pembenihan padi dan usahatani padi konsumsi di Kelompok Tani Purwa Sari Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan. Objek penelitian adalah semua petani yang melakukan penangkaran benih padi dan semua petani padi konsumsi yang tergabung di Kelompok Tani Purwa Sari Desa Gunung Sari. 11 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Benih 2.1.1. Pengertian Benih Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.12 Tahun 1992 Tentang Sistem Budidaya Tanaman Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Ayat 4, Benih didefenisikan sebagai Benih tanaman, selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman. Definisi di atas jelas bahwa benih dapat diperoleh dari perkembangbiakan secara generatif maupun secara vegetatif, yang diproduksi untuk tujuan tertentu, yaitu mengembangbiakkan tanaman. Dengan pengertian ini maka kita dapat membedakan antara benih agronomy seed seed dengan biji grain yang dipakai untuk konsumsi manusia food steff dan hewan feed Kuswanto, 2003. Dalam konteks agronomi, benih dituntut untuk bermutu tinggi sebab benih harus mampu menghasilkan tanaman yang berproduksi maksimum dengan sarana teknologi yang maju Sadjad, et al 1975. Beberapa keuntungan dari penggunaan benih bermutu, antara lain : a menghemat penggunaan benih persatuan luas; b respon terhadap pemupukan dan pengaruh perlakuan agronomis lainnya; c produktivitas tinggi karena potensi hasil yang tinggi; d mutu hasil akan terjamin baik melalui pasca panen yang baik; e memiliki daya tahan terhadap hama dan penyakit, umur dan sifat-sifat lainnya jelas; dan f waktu panennya lebih mudah ditentukan karena masaknya serentak.

2.1.2. Kelas-kelas Benih

Benih yang memiliki mutu baik sangatlah diperlukan oleh petani maupun penangkar benih. Agar petani maupun penangkar benih tidak merasa dirugikan serta mereka memiliki jaminan kualitas atas benih yang digunakannya, maka anjuran menggunakan benih bersertifikat sangatlah penting. Bagi benih bersertifikat ditetapkan kelas-kelas benih sesuai dengan urutan keturunan dan mutunya, antara lain penetapannya sebagai berikut: 12 1. Benih Penjenis BS Adalah benih yang diproduksi oleh dan di bawah pengawasan Pemulia Tanaman yang bersangkutan atau instansinya, dan harus merupakan sumber untuk perbanyakan benih dasar benih ini berlabel putih yang jika dikembangbiakan akan menjadi label ungu. 2. Benih Dasar BD Merupakan keturunan pertama dari Benih Penjenis BS atau Benih Dasar yang diproduksi di bawah bimbingan yang intensif dan pengawasan ketat, sehingga kemurnian varietas yang tinggi dapat dipelihara. Benih Dasar diproduksi oleh instansi atau Badan yang ditetapkan atau ditunjuk oleh Ketua Badan Benih Nasional, dan harus disertifikasi oleh Sub Direktorat Pembinaan Mutu Benih BPSB. 3. Benih Pokok BP Merupakan keturunan dari Benih Penjenis atau Benih Dasar yang diproduksi dan dipelihara sedemikian rupa sehingga identitas maupun tingkat kemurnian varietas memenuhi standar mutu yang ditetapkan serta telah disertifikasi sebagai Benih Pokok oleh Sub Direktorat Pembinaan Mutu Benih BPSB. 4.Benih Sebar BR Merupakan keturunan dari Benih Penjenis, Benih Dasar atau Benih Pokok, yang diproduksi dan dipelihara sedemikian rupa sehingga identitas maupun tingkat kemurnian varietas dapat dipelihara, dan memenuhi standar mutu benih yang ditetapkan serta telah disertifikasi sebagai Benih Sebar oleh Sub Direktorat Pembinaan Mutu Benih BPSB. Departemen Pertanian 2010

2.2. Karakteristik Tanaman Padi Varietas Ciherang

Varietas padi ciherang merupakan varietas yang banyak diminati oleh para petani. Varietas ciherang mempunyai beberapa keunggulan diantaranya sesuai dengan kedaan daerah dataran rendah sampai 500 m dpl, lebih tahan terhadap hama penyakit dibanding 1R64, produktivitas tinggi, mutu dan rasa nasi setara IR64, dan indeks glimik yang rendah. Adapun mengenai karakteristik Tanaman padi varietas ciherang dapat dilihat pada Tabel 9. 13 Tabel 9. Karakteristik Tanaman Padi Varietas Ciherang Uraian Keterangan Golongan Padi Cere Umur tanaman 116-125 hari setelah tanam Bentuk tanaman Tegak Tinggi tanaman 107-115 cm Anakan produktif 14-17 batang Bentuk gabah Panjang ramping Warna gabah Kuning bersih Kerontokan Sedang Kerebahan Sedang Tekstur nasi Pulen Kadar amilosa 23 Indeks Glikemik 54 Bobot 1000 butir 28 g Rata-rata hasil 6,0 TonHa Potensi hasil 8,5 TonHa Ketahanan terhadap Tahan terhadap wereng coklat biotipe 2 dan agak tahan biotipe 3 Tahan terhadap hawar daun bakteri strain III dan IV Anjuran tanam Baik ditanam di lahan sawah irigasi dataran rendah sampai 500 m dpl Dilepas tahun 2000 Sumber : Balitpa, 2009

2.3. Perbedaan Antara Benih Padi dan Padi untuk Konsumsi