Pengendalian Hama dan Penyakit Pemeliharaan Pematang Sawah Panen Kegiatan Pasca Panen

48 dibenamkan. Penyiangan kedua dilaksanakan pada 15 hari setelah penyiangan 66 pertama, penyiangan bersifat menghilangkan rumput pengganggu dengan cara dibenamkan.

i. Pemupukan

Kandungan unsur hara yang terdapat dalam tanah tidak cukup untuk kebutuhan tanaman, karena ketersediaannya terbatas. Sehingga kebutuhan hara tanah perlu ditambah dari luar dengan pupuk organik maupun pupuk anorganik kimia. Kegiatan pemupukan yang dilakukan petani padi yaitu dua sampai tiga kali pemupukan. Pemupukan untuk padi ini dilakukan tiga kali untuk pupuk urea, sementara pupuk phonska diberikan sekaligus saat pemupukan pertama. Dosis pupuk rata-rata yang diberikan per hektar adalah 82,81 kg urea, 284,37 kg pupuk phonska. Pemupukan susulan pertama dilakukan pada 21 hingga 25 HST. Pemupukan susulan kedua dilakukan pada 45 hingga 25 HST.

j. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian OPT organisme pengganggu tumbuhan merupakan pencegahan atau pemberantasan OPT yang dilakukan seefektif mungkin. Apabila menggunkan pestisida, dosisinya harus tepat dan caranya disesuaikan dengan rekomendasi setempat. Pengendalian hama dan penyakit tanaman ini bertujuan untuk memutus siklus hama penyakit tanaman, keadaan hama ada dalam batas tidak membahayakan, meningkatkan daya tahan fisik tanaman, produksi secara ekonomis mengguntungkan dan lingkungan tetap lestari, menekan hama utama padi penggerek batang, menekan populasi hama secara umum agar produksi secara ekonomi menguntungkan dan lingkungan tetap lestari.

k. Pemeliharaan Pematang Sawah

Kegiatan pemeliharaan pematang dilakukan untuk mengurangi gulma atau mencegah perkembangan hama pengganggu tanaman disekitar tanaman. Pematang yang dipenuhi dengan rumpun gulma menjadi tempat perkembangannya hama, sehingga perlu dibersihkan untuk mencegah kemungkinan tersebut. Pemeliharaan pematang sawah dilakukan dengan membersihkan gulma seluruh bagian pematang sawah, baik bagian tepi pematang maupun dinding pematang sistem terasering. Kegiatan ini diselesaikan dengan 49 menggunakan cangkul dan parang. Pemeliharaan pematang sawah dilakukan bersamaan dengan penyiangan.

l. Panen

Panen dapat dilakukan setelah bulir padi sebagian besar telah menguning 90 persen yaitu pada umur tanaman mencapai umur 120 hari setelah tanam. Tanaman dipotong menggunakan pisau potong khusus untuk panen. Setelah dipotong kemudian dikumpulkan pada suatu tempat untuk dirontokkan. Merontokan bulir padi dilakukan secara sederhana dengan cara dibanting pada papan perontok. Setelah gabah diperoleh dari hasil perontokan, gabah dibersihkan dari sisa-sisa daun dan kotoran lain dengan cara diangin-anginkan.

m. Kegiatan Pasca Panen

Kegiatan pasca panen meliputi kegiatan bagi hasil panen dan pengangkutan. Bagi hasil panen biasanya dilakukan di lahan. Kedua belah pihak pemilik dan buruh panen memperoleh bagiannya masing-masimg sesuai sistem bagi hasil yang disepakati. Sistem bagi hasil panen ini dilakukan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Bagi hasil yang dilakukan kemudian dilanjut dengan pengangkutan hasil yang menjadi bagian petani. 2 6.3. Analisis Usahatani 6.3.1 Penerimaan Usahatani Penangkaran Benih dan Petani Padi Konsumsi