40
konsumsi terdapat dua orang dengan persentase 6,7 persen. Petani yang melakukan budidaya benih padi dan padi konsumsi paling banyak yaitu usia 50
– 60 karena usia ini merupakan usia produktif yang masih mempunyai kekuatan
fisik yang memadai untuk melakukan kegiatan pertanian dengan baik.
6.1.2. Pendidikan
Tingkat pendidikan pada usahatani penangkaran benih padi dan petani padi konsumsi memiliki latar belakang pendidikan Sekolah Dasar SD. Petani
penangkar benih padi sebanyak tiga orang SD dan satu orang Sarjana yang bertindak sebagai pengumpul padi yang akan dijadikan benih, tetapi untuk
usahatani padi konsumsi semua responden berpendidikan SD. Rendahnya tingkat pendidikan menyebabkan sulitnya petani di Desa Gunung Sari Kecamatan
Pamijahan menerapkan teknologi modern dan petani kesulitan untuk menyerap inovasi - inovasi baru yang datang dari luar. Biasanya petani yang tidak memiliki
pendidikan sampai tingkat dasar kurang memperhitungkan resiko yang akan dihadapinya dan sulit untuk menyerap teknologi dalam melakukan perubahan
usahataninya.
6.1.3. Jumlah Tanggungan
Jumlah tanggungan akan mempengaruhi pendapatan yang akan di terima
oleh petani responden, karena semakin tinggi jumlah tanggungan akan semakin
tinggi pula pengeluaran, sehingga modal untuk mengembangkan usahatani akan lebih sedikit. Selain itu petani yang memiliki jumlah tanggungan yang banyak
akan mengkonsumsi hasil produksinya sendiri, sehingga jumlah produksi yang dijual lebih sedikit jika dibandingkan dengan petani penangkar benih padi.
41
Tabel 11. Karakteristik Petani Penangkar Padi dan Petani Padi Konsumsi
Berdasarkan Jumlah Tanggungan di Desa Gunung Sari. Jumlah
Tanggungan Orang
Petani penangkar padi Petani padi konsumsi
Jumlah orang Persen
Jumlah orang Persen
4 3
75 11
36,6 4
– 6 1
25 18
60,0 6
- -
1 3,40
Jumlah 4
100 30
100
Sumber : Data Primer Diolah 2012
Berdasarkan Tabel 11, jumlah tanggungan yang harus dibiayai oleh petani penangkar kurang dari empat orang, sebanyak 75 persen dan petani padi konsumsi
sebesar 36,6 persen. Pada selang 4-5 orang yaitu sekitar 25 persen untuk petani penangkar dan 60 persen untuk petani padi konsumsi. Responden yang memiliki
lebih dari enam tanggungan hanya terdapat pada petani padi konsumsi sebanyak 3,4 persen.
6.1.4. Status Kepemilikan Lahan
Petani pemilik lahan adalah petani yang menyerahkan pengolahan lahannya pada orang lain, baik dengan sistem sewa, bagi hasil ataupun buruh.
Petani milik sekaligus penggarap yaitu petani yang menggarap lahan miliknya sendiri, sehingga hasil panen dan biaya usahatani sepenuhnya menjadi
tanggungannya. Petani penggarap adalah petani yang menggarap lahan milik orang lain yang kemudian membayar sewa ataupun bagi hasil kepada pemilik
lahan tersebut. Karakteristik dari status kepemilikan lahan disajikan dalam tabel 12.
Tabel 12 . Karakteristik Petani Penangkar Padi dan Petani Padi Konsumsi
Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Desa Gunung Sari Kecamatan Pamijahan Tahun 2012
Status kepemilikan lahan
Petani penangkar padi Petani padi konsumsi
Jumlah orang
Persen Jumlah orang
Persen Hak milik
1 -
13 43,3
Sewa 3
100 7
23,3 Sakap bagi hasil
- -
10 33,4
Jumlah 4
100 30
100
Sumber : Data Primer Diolah 2012
42
Berdasarkan Tabel 12, menunjukan status kepemilikan lahan yang dimiliki oleh petani penangkar benih padi sebanyak tiga orang sewa dan satu orang hak
milik. Sedangkan untuk petani padi konsumsi untuk hak milik sebanyak tiga belas orang atau 43,35 persen. Sewa sebanyak tujuh orang atau 23,3 persen dan bagi
hasil atau sakap sebanyak 10 orang atau 33,4 persen. Status kepemilikan lahan akan berpengaruh kepada pendapatan karena biaya yang dikeluarkan untuk sewa,
hak milik dan bagi hasil berbeda. 6.1.5. Luas Lahan Garapan
Luas lahan yang digunakan sangat beragam dimulai dari luas lahan 0 –
0,25 hektar, 0,26 – 0,50 hektar, 0,51 – 1 dan tidak ada responden baik dari petani
penangkar maupun petani padi konsumsi yang menggunakan luas lahan lebih dari satu hektar. Sebaran responden petani padi dalam luas garapan ini menyebar
dengan perbandingan yang sama untuk petani padi konsumsi yaitu masing-masing 10 orang dari tiap rentang luas lahan. Karakteristik yang dilihat dari luas garapan
lahan disajikan dalam tabel 13. Tabel 13.
Karakteristik Petani Penangkar Padi dan Petani Padi Konsumsi Berdasarkan Luas Lahan Garapan di Desa Gunung Sari Kecamatan
Pamijahan Luas lahan
Garapan Ha Petani penangkar padi
Petani padi konsumsi Jumlah orang
Persen Jumlah orang
Persen – 0,25
- -
10 33,33
0,26 – 0,50
1 25
10 33,33
0,51 – 1
3 75
10 33,33
1 -
- -
- Jumlah
4 100
30 100
Sumber : Data Primer Diolah 2012
Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa luas lahan garapan penangkar benih padi lebih dari 0,5 ha yaitu sebanyak 75 persen. Jumlah petani padi
konsumsi untuk semua ukuran luas lahan garapan yang digunakan terbagi dalam jumlah yang sama yaitu sebanyak 10 orang dengan setiap lahan sebesar 33,33
persen. Untuk luas lahan lebih dari satu hektar tida ada petani penangkar benih dan petani padi konsumsi yang menggunakan luas lahan tersebut. Rata-rata luas
lahan garapan dari petani penangkar dari empat orang yaitu seluas 0,825 ha dan
43
rata-rata luas lahan garapan dari petani padi konsumsi dari 30 orang yaitu seluas 0,4693 ha.
6.1.6. Status Usahatani