Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

4 Menggalakkan program Reduce, Reuse dan Recycle 3 R agar dapat tercapai program zero waste pada masa mendatang, 5 Mengembangkan teknologi pengelolaan sampah yang lebih bersahabat dengan lingkungan dan memberikan nilai tambah ekonomi bagi bahan buangan.

2.6 Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan aspek yang terpenting untuk diperhatikan dalam sistem pengelolaan sampah terpadu. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan salah satu faktor teknis untuk menanggulangi persoalan sampah perkotaan atau lingkungan pemukiman dari tahun- ke tahun yang semakin kompleks. Partisipasi masyarakat adalah keterlibatan masyarakat dalam menentukan arah, strategi dalam kebijaksanaan kegiatan, memikul beban dan pelaksanaan kegiatan, memetik hasil dan manfaat kegiatan secara adil Tjokroamidjojo 1990 sedangkan menurut Koentjaraningrat 1991 dalam Solehati 2005, partisipasi merupakan pemberian sumbangan dan turut serta dalam menentukan arah atau tujuan pembangunan, dimana ditekankan bahwa partisipasi adalah hak dan kewajiban bagi setiap masyarakat. Partisipasi menurut Hoofsteede 1971 dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu 1. Partisipasi Inisiasi : Partisipasi yang mengundang inisiatif dari pimpinan desa baik formal maupun informal dari anggota masyarakat mengenai suatu program, proyek atau kegiatan, yang nantinya program tersebut menjadi kebutuhan masyarakat. 2. Partisipasi Legitimasi : Partisipasi ini merupakan partisipasi tingkat pembicaraan atau pembuatan keputusan tentang program, proyek, kegiatan tersebut. 3. Partisipasi Eksekusi : Partisipasi pada tingkat pelaksanaan. Secara umum partisipasi dibagi menjadi dua macam yaitu partisipasi dalam bentuk fisik seperti tenaga, barang dan uang, serta partsipasi dalam bentuk non fisik seperti sumbangan, pemikiran atau ide dan dukungan. Iriani 1994 menyatakan bahwa ada hubungan yang positif antara variabel pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan jumlah anggota keluarga, lama menetap dan pengetahuan tentang sampah dengan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah. Semakin baik atau tinggi suatu variabel kelompok masyarakat maka peran serta masyarakat itu semakin tinggi. Dinyatakan juga bahwa peran serta masyarakat di daerah dengan tingkat pendapatan penduduk yang tinggi atau lebih besar daripada peran serta masyarakat di daerah dengan tingkat pendapatan penduduk sedang. Peran serta dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam menanggulangi keberadaan sampah yang semakin menumpuk, adanya peran serta yang baik dari masyarakat akan sangat memudahkan pelaksanaan operasional dilapangan. Peran serta masyarakat berarti masyarakat ikut serta dan mengikuti serta menyertai pemerintah dalam memberikan bantuan guna meningkatkan, memperlancar, mempercepat dan menjamin usaha keberhasilan pembangunan Santono Iskandar 1991 dalam Solehati 2005. Satu diantara bentuk implementasi konsep 3R yang mulai digalakan oleh masyarakat dan sektor industri adalah mendaur ulang sampah dan berupaya menghimpun kegiatan yang dapat memanfaatkan sampah untuk didaur ulang. Pada dasarnya usaha daur ulang maupun pengomposan merupakan usaha memanfaatkan kembali sampah melalui ekonososiotekno dan keterpaduan antara pembinaan manusia, sumberdaya dan lingkungan. Pengelolaan terhadap sampah secara terpadu diperlukan keterlibatan antar semua pelaku seperti pemulung, masyarakat, industri pengomposan, LSM, Pemda dan berorientasi pada suatu pemecahan yang menyeluruh mulai dari aspek teknologi, ekonomi, sosial dan politis. Dengan adanya usaha pemanfaatan dan pengelolaan sampah terpadu berbasis masyarakat diharapkan dapat mengubah citra sampah dari beban lingkungan dan memberikan dampak negatif menjadi sumberdaya ekonomi yang memberikan dampak positif bagi masyarakat serta dapat menunjang kebijakan pembangunan yang berkelanjutan.

2.7 Peran Pemulung dan Lapak dalam Pengelolaan Sampah