yaitu untuk tamatan SLTP ke bawah sebesar 10 orang, tamatan SLTA 10 orang dan tamatan perguruan tinggi 10 orang.
3.4 Analisis Data
Data kualitatif yang diperoleh di lapangan disajikan secara deskriptif dan diberikan gambar hasil dokumentasi selama dilakukannya penelitian. Dari hasil
data kuantitatif yang didapat dilapangan akan dibuat grafik, perhitungan skor,
persentase, nilai rataan hasil. Analisis data kuantitatif dihitung sebagai berikut: 3.4.1 Penentuan Skoring Peringkat Partisipasi
Pengukuran untuk setiap indikator akan diberikan bobot kuantifikasi yang sesuai dengan besar skor. Ketentuan pembobotan berdasarkan kategori berikut :
a. Nilai skor 1 = kategori rendah b. Nilai skor 2 = kategori sedang
c. Nilai skor 3 = kategori baik
Selanjutnya dilakukan penjumlahan dari setiap indikator dari ke empat sub variabel tingkat partisipasi masyarakat. Penentuan kategori didasarkan pada
jumlah skor yang dicapai dibandingkan dengan skor standar. Penentuan skor standar diperhitungkan dengan rumus :
1. Variabel Partisipasi
Dari setiap jawaban pertanyaan yang diberikan oleh responden diberi nilai atau skor 1 sampai 3. Pada skor 1-3 tersebut dapat dilihat apakah partisipai
masyarakat terhadap lingkungan maupun masalah sampah pada khususnya semakin tinggi atau sebaliknya. Semakin tinggi skor atau nilai yang diperoleh
maka semakin baik juga. Misalnya saja pertanyaan mengenai keikutsertaan responden dalam kegiatan kerja bakti dilingkungannya. Resonden yang menjawab
tidak pernah diberi skor 1, responden yang menjawab kadang-kadang diberi skor 2 sedangkan untuk responden yang menjawab selalu diberi skor 3.
2. Variabel Identitas
Penentuan variabel identitas terdiri dari pendidikan, jenis pekerjaan, pendapatan dan lama menetap responden. Misalnya saja untuk jenis pekerjaan
yang dimiliki responden. Untuk responden yang tidak memiliki pekerjaan tetap diberi skor 1, yang memiliki pekerjaan tetap diberi skor 2 dan responden yang
memiliki pekerjaan tetap dan tambahan diberi skor 3.
3. Penghitungan Peringkat
Dalam menentukan range untuk Partisipasi ada 11 item pertanyaan yang digunakan oleh penulis, jumlah kategori ada 3 dengan bobotnya 1-3, kategori
rendah = 1, sedang = 2 dan tinggi = 3, sehingga skor tertinggi yang diperoleh sebesar 32 dan skor terendah sebesar 11, dan dari penghitungan peringkat
diperoleh besaran range skor masing-masing kategori adalah 7. Dengan demikian pengelompokan kategori untuk partisipasi adalah sebagai berikut :
Rendah Range nilai : 11 - 17 Sedang Range nilai : 19 - 25
Tinggi Range nilai : 26- 33
3.4.2 Analisis Nilai Partisipasi Masyarakat Terhadap Lingkungan dalam Pengelolaan Sampah Terpadu
Untuk analisis nilai partisipasi masyarakat terhadap pengelolaan sampah instrumen yang digunakan adalah kuisioner berdasarkan variabel-variabel yang
diamati yaitu dari aspek yang dapat dilihat dalam Tabel 3.
Tabel 3 Variabel-variabel yang digunakan untuk megetahui partisipasi masyarakat
Data mengenai partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan penanganan sampah yang dikumpulkan dengan metode daftar kuisioner dianalisis
menggunakan metode analisis statistik non parametrik Model Korelasi Spearman. Menurut Siegel 1992 kekuatan dan efisiensi penggunaan model korelasi rank
Spearman adalah bahwa apabila dibandingkan dengan korelasi parametrik yang paling kuat, r Pearson kira-kira 91 . Artinya jika r
s
dipakai dengan suatu sampel untuk menguji ada atau tidaknya asosiasi dalam populasinya dan apabila
anggapan tuntutan-tuntutan yang mendasari penggunaan dari r Pearson dipenuhi, yakni manakala populasi itu memiliki distribusi normal bivariate dan pengukuran
setidaknya dalam pengertian skala interval, maka r
s
91 sama tingkat efisiensinya dengan r dalam menolak H
. Kalau suatu korelasi antara X dan Y
No. Sub variabel
Indikator Skor
1. Tingkat Pendidikan Formal
a. SD b. SMP-SMA
c. PT Perguruan Tinggi a. 1
b. 2 c. 3
2. Jenis Pekerjaan
a. Tidak Punya Pekerjaan Tetap b. Memiliki Pekerjaan Tetap
c. Memiliki Pekerjaan Tetap dan tambahan a. 1
b. 2 c. 3
3. Jumlah Pendapatan per
bulan a. Rp 100.000-Rp 250.000
b. Rp 250.000-Rp 500.000 c. Rp 500.000
a. 1 b. 2
c. 3 4.
Lama Menetap a. 1- 5 tahun
b. 5 tahun- 15 tahun c. 15 tahun
a. 1 b. 2
c. 3 5.
Intensitas Keterlibatan dalam Kebersihan
lingkungan a. Tidak pernah mengikuti
b. Kadang- kadang c. Selalu
a. 1 b. 2
c. 3 6.
Keikutsertaan dalam memilah sampah
a. Tidak pernah b. Kadang-kadang
c. Selalu a. 1
b. 2 c. 3
7. Ketersediaan tempat
sampah di rumah a. Tidak tersedia
b. Tersedia berupa kantong plastikkardus c. Tersedia berupa bak semen bak plastik
a. 1 b. 2
c. 3 8.
Cara membuang sampah a. Tidak dipilah
b. Dibakar c. Dipilah
a. 1 b. 2
c. 3 9
Hal yang dilakukan Jika Tempat Tinggal Kotor
a. Mendiamkannya b. Mengajak tetangga Kerjabakti
c. Membersihkan Sendiri a. 1
b. 2 c. 3
10 Pengetahuan warga tentang
TPA a. Tidak tahu
b. Tahu c. Mengerti
a. 1 b. 2
c. 3 11
Pendapat warga terhadap pemilahan sampah organik
dan anorganik a. Tidak Setuju
b. Setuju c. Sangat setuju
a. 1 b. 2
c. 3
terdapat dalam populasi dengan 100 kasus rs akan menunjukkan korelasi itu pada tingkat signifikansi yang sama dengan yang dicapai r dengan 91 kasus.
Menurut Walpole 1992 Nilai r
s
biasanya dekat dengan nilai r yang diperoleh berdasarkan pengukuran numerik dan ditafsirkan secara sama pula.
Nilai r
s
dapat terjadi dari -1 sampai +1. Nilai +1 atau -1 menunjukkan adanya hubungan antara X dan Y, tanda plus dapat diartikan bahwa pemberian peringkat
itu sejalan, sedangkan tanda minus berarti bahwa pemberian peringkat bertolak belakang. Bila r
s
dekat dengan nol, kita menyimpulkan bahwa kedua peubah tidak berkorelasi. Variabel yang akan diamati terdiri dari :
1. Variabel pengaruh Variabel bebas yakni karakteristik masyarakat yaitu : pendidikan X1, tingkat pendapatan X2, jenis pekerjaan X3, lama waktu
menetap X4. 2. Variabel terpengaruh variabel tidak bebas yakni : Tingkat partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan sampah Y Model formulasi korelasi peringkat Spearman yang digunakan adalah
Siegel, 1992 : r
s
= 1 - 6 N
3
-N Keterangan :
r
s
= koefisien korelasi rank spearman N = jumlah responden
d
i
= selisih rangking antara variabel xi dan yi x
i
= rangking nilai variabel bebas y
i
= rangking nilai variabel tak bebas Untuk menghitung r
s
dibuat daftar ke 60 responden sebagai subyek. Pada setiap subyek dicantumkan rangking-nya untuk setiap variabel X dan
rangking-nya untuk variabel Y. Kemudian ditentukan harga d
i
= perbedaan antara kedua rangking. Setiap di dikuadratkan selanjutnya semua harga d
i 2
dijumlahkan untuk mendapatkan ∑d
i 2
kemudian harga ini dan harga N banyaknya subyek dimasukkan kedalam rumus pokok.
3.4.3 Analisis nilai finansial pemanfaatan sampah serta dampak positifnya terhadap lingkungan
Untuk analisis finansial pengelolaan sampah serta dampak positifnya terhadap lingkungan, instrumen yang digunakan adalah kuisioner berdasarkan
variabel-variabel yang diamati yaitu dari aspek ekonomi antara lain data pembiayaan pengelolaan sampah biaya variabel maupun biaya tetap, biaya
pembuatan sampah organik menjadi kompos, data pemasaran kompos, laba atau keuntungan dari penjualan bahan daur ulang, jenis, sumber sampah dan komposisi
sampah dengan jumlah responden 50 orang yang berasal dari pemulung, 2 orang dari lapak.
Penghitungan manfaat ekonomi dapat dilihat pada Tabel 4. Selain itu juga untuk melihat nilai ekonomi dan keuntungan yang diperoleh agar kegiatan
perusahaan pengelola sampah layak dilaksanakan atau tidak maka dilakukan penghitungan cashflow pada kompos Mutu Elok dengan uraian Tabel 5 dan
rumus sebagai berikut.
Tabel 4 Manfaat ekonomi sampah anorganik oleh pemulung No.
Jenis barang bekas Volume
ton Harga
jual Rpkg
Manfaat ekonomi Rp 1.
- Kertas - Plastik
- Karet - Kaca
- Logam - Kaleng
- Botol - Kardus
Jumlah Nilai ekonomi bahan dauran
sampahton =
Total Manfaat Ekonomi Rp Volume Total ton
Besar manfaat ekonomi yang diperoleh hari
= Nilai ekonomi Rp X rataan
dauran yang
di dapat
tonhari
Tabel 5 Biaya operasional daur ulang sampah organik menjadi kompos
No Uraian Komponen
Tahun 1
2 ….
n I
Inflow
1. Nilai Produksi 2. Pinjaman
3. Nilai Sewa 4. Grants bantuan
5. Salvage Value nilai sisa Total Inflow
II Outflow
1. Biaya Investasi 2. Biaya Operasional
2.1 Biaya Variabel 2.2 Biaya Tetap
3. Pembayaran Bunga Pinjaman 4. Pajak
5. Biaya Lainnya Total Outflow
III Net Benefit = I-II
IV
t
i 1
1 DF
, dengan i = DR V
PV Net Benefit NPV = IIIIV
Cash Flow a.
Net Present Value NPV
Keterangan : Bt = Penerimaan benefit pada tahun ke-t Rp
Ct = Biaya cost pada tahun ke-t Rp
i = Discount rate t = Umur usaha tahun
Penilaian kelayakan finansial berdasarkan NPV: 1.
NPV ≥ 0; maka usaha layak untuk dilaksanakan 2. NPV 0; maka usaha tidaka layak untuk dilaksanakan
b. Net Benefit-Cost Ratio Net BC