Pengangkutan sampah Pelayanan pengangkutan sampah

Tabel 13 Timbunan sampah dan sampah tertanggulangi di masing-masing kecamatan No. Kecamatan Timbunan m 3 hari Tertanggulangi m 3 hari belum tertanggulangi m 3 hari 1 Matraman 597 552 92,46 45 7.54 2 Jatinegara 720 710 98,61 10 1.39 3 Pulogadung 912 877 96,16 35 3.84 4 Kramat Jati 849 849 100 5 Pasar Rebo 492 314 63,82 178 36.18 6 Duren Sawit 874 742 84,89 132 15.10 7 Cakung 680 680 100 8 Makasar 556 354 63,67 202 36.33 9 Ciracas 620 580 93,55 40 6.45 10 Cipayung 416 345 82,93 71 17.06 Sumber : data sekunder yang diolah Hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah petugas kebersihan dan jumlah armada angkut yang tersedia. Adapun data timbunan sampah serta sampah tertanggulangi wilayah kecamatan dan kelurahan dapat dilihat pada Lampiran 8.

5.3.1 Pengangkutan sampah

Pengangkutan merupakan salah satu proses yang sangat menentukan dari pengelolaan sampah perkotaan. Pengangkutan sampah adalah subsistem yang bersasaran membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sampah secara langsung ke tempat pembuangan akhir TPA. Peranan Suku Dinas Kebersihan dalam pengangkutan sampah sebesar 48,58, kendaraan sewa sebesar 7,62, peranan PD Perusahaan Daerah Pasar sebesar 8,64, peranan swastanisasi sebesar 13,25, dan peranan instansi lain sebesar 2,34, sehingga jumlah sampah yang terlayani oleh instansi kebersihan adalah 83,43, peranan kelembagaan instansi dalam hal pengangkutan sampah dapat dilihat pada Lampiran 9. Saat ini pemerintah kota Jakarta menerapkan sistem otomatif, pengangkutan mengunakan truk sebagai alat angkut utama, dan perlu diperhatikan komposisi jumlah armada angkut serta volume sampahhari yang diangkut. Saran pengangkutan sampah yang dimiliki dinas kebersihan terdiri dari amrrol truck, pick up, compactor, wheel loader, mesin compactor, gerobak motor, truk angkut, mesin penyapuan jalan yang biasa digunakan untuk menyapu jalan di depan kantor walikota atau di jalan dekat kantor-kantor pemerintahan, hal ini untuk memudahkan petugas kebersihan dalam melakukan pembersihan jalan, selain menghemat waktu juga tidak menguras tenaga. Sarana pengangkutan dapat dilihat pada Lampiran 6. Sedangkan sampah dari pemukiman maupun tempat lainnya diangkut ke TPS kemudian dari TPS sampah dinaikkan ke Truck atau ke Dump Truck dengan menggunakan Wheel Loader, mengangkut material pada jarak tidak lebih dari 50 m. Sampah yang diangkut dari TPS ke TPA dengan menggunakan Truck harus ditutup dengan terpal sehingga sampah yang diangkut tidak berterbangan dan tidak mencemari udara. a b Gambar 4 a Wheel Loader b Truk yang tidak menggunakan terpal ketika mengangkut sampah ke TPA Wilayah pelayanan pengangkutan sampah di kota Jakarta Timur dibagi berdasarkan pembagian wilayah administratif kecamatan, yakni Kecamatan Matraman, Jatinegara, Pulogadung, Kramat Jati, Cakung, Pasar Rebo, Duren Sawit, Makasar, Ciracas dan Cipayung. Pelayanan pengangkutan terpusat pada pusat perbelanjaan, pertokoan, pemukiman, pasar-pasar termasuk penyapuan jalan-jalan protokol. Di wilayah pemukiman, pengangkutan sampah dilakukan dengan mengunakan gerobak. Operasionalisasi gerobak dapat dilakukan berkoordinasi dengan pihak pemerintah kecamatan atau kelurahan dengan memberdayakan pihak RT sebagai pelaksana. Pemanfaatan gerobak sebagai alat angkut untuk mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah door to door pada dasarnya paling tidak memiliki beberapa keuntungan yaitu dengan dikumpulkannya sampah di TPS akan dapat mengurangi volume pembakaran sampah dihalaman yang ternyata menimbulkan sisa bakaran yang membentuk sampah baru. Secara ekonomis kegiatan ini akan menguntungkan pihak RT karena dapat memperoleh dana bagi kas jasa pengangkutan tersebut. Pengangkutan dari TPS ke TPA banyak yang dilakukan dengan menggunakan truk bak terbuka dan sudah bocor, sehingga sering terjadi sampah dan cairan sampah yang diangkut tersebar disekitar rute perjalanan. Hal ini menjadikan keindahan kota terganggu karena sampah tercecer dan bau yang ditimbulkan akan menggangu para pengguna jalan. Banyaknya sampah yang harus diangkut akan memerlukan banyak truk pengangkut, dengan keterbatasan jumlah truk yang dimiliki oleh Dinas Kebersihan, ritasi truk pengangkut menjadi lebih tinggi. Kondisi tersebut menyebabkan biaya perawatan truk pengangkut akan meningkat dan masa pakai kendaraan pengangkut akan semakin pendek.

5.3.2 Perwadahan dan Lokasi Penampungan Sampah