Pewadahan sampah Pengumpulan sampah

Gambar 1. Elemen-elemen dalam pengolahan limbah Sumber : Damanhuri, 1994

2.2.1 Pewadahan sampah

Pewadahan adalah tahap awal proses pengelolaan sampah yang merupakan usaha menempatkan sampah dalam satu wadah agar tidak berserakan, mencemari lingkungan, mengganggu kesehatan masyarakat, serta untuk tujuan menjaga kebersihan dan estetika. Pewadahan dapat bersifat individual dan komunal dipakai untuk umum. Pewadahan yang bersifat individual biasanya diterapkan di daerah komersial, perkantoran dan pemukiman yang teratur. Wadah yang digunakan bermacam-macam, misalnya ban, plastik, drum tong, wadah dari kayu, kardus, dan wadah dari batu bata. Sedangkan pewadahan komunal diterapkan didaerah pemukiman yang tidak teratur dari segi bangunan dan jalan pemukiman yang masih jarang penduduknya dan dipasar. Wadah yang digunakan yaitu bak sampah dari batu bata atau kontainer plastik yang besar. Berbeda dari cara konvensional, pengelolaan sampah terpadu menampung tumpukan sampah dengan membedakan antara sampah organik dan anorganik. Daur Ulang Pengumpulan Pengolahan Pemusnahan Penyimpanan pewadahan Pengangkutan Bahan Terbuang

2.2.2 Pengumpulan sampah

Pengumpulan sampah pengambilan sampah dari wadahnya ditiap sumber dilakukan oleh petugas organisasi formal baik unit pelaksana dari Pemerintah Daerah Pemda, petugas dari lingkungan setempat maupun dari pihak swasta yang telah ditunjuk Pemda. Sampah yang dikumpulkan kemudian dipersiapkan untuk proses pemindahan ataupun pengangkutan langsung ke lokasi pengelolaan atau pembuangan akhir. Pengumpulan bersifat individual dan komunal. Pengumpulan individual artinya petugas pengumpulan mendatangi dan mengambil sampah dari bak sampah rumah tangga, toko, atau kantor didaerah pelayanannya. Peralatan yang digunakan yaitu truk ataupun gerobak. Sedangkan pengumpulan komunal berarti Tempat Pengumpulan Sementara TPS, sampah didapat dari rumah-rumah dan dibawa dengan menggunakan gerobak. Dan pengumpulan sampah di jalan besar dilakukan oleh petugas Dinas Kebersihan dengan penyapuan serta pengambilan sampah dari rumah ke rumah. Menurut Salfato 1972 Berdasarkan situasi dan kondisi serta fasilitas yang tersedia, metode pengumpulan sampah dikategorikan menjadi enam macam yaitu : 1. Sistem pengumpulan oleh tenaga manusia Pengumpulan ini dilakukan didaerah pemukiman yang luas. Petugas pengumpul mendatangi tempat sampah individu untuk mengambil dan memindahkan ke kendaraan yang selanjutnya diangkut ke tempat pembuangan. 2. Sistem pengumpulan dengan Container Container diletakkan pada tempat yang strategis sehingga masing-masing penghasil sampah dapat membuang sampahnya ke container tersebut, setelah penuh container segera diangkut ke tempat pembuangan akhir dengan menggunakan truk. 3. Sistem mekanik Merupakan metode pengumpulan sampah tanpa tenaga manusia dan biasa digunakan di pabrik. 4. Sistem pengumpulan dengan cara membuang sampah kesaluran air kotor yang sebelumnya sampah tersebut dipotong kecil dengan alat pemotong. 5. Sistem pengumpulan sampah tanpa tenaga manusia dan biasanya dipakai dikomplek pertokoan dan dipasar. Metode ini mengandalkan tekanan udara sebagai tenaga penggerak sampah. 6. Sistem pengumpulan dengan menggunakan cerobong. Sampah dibuang dari masing-masing kamar dan secara gravitasi sampah akan jatuh dilantai dasar yang dilengkapi dengan bak pengumpul. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan pada tahap pengumpulan diantaranya adalah : 1. Peletakkan sampah sebelum diambil Untuk memudahkan truk dalam proses pengumpulan dan pengangkutan sampah. 2. Waktu dan frekuensi pengumpulan Pada umumnya pengumpulan dilakukan pada pagi dan siang hari untuk daerah pemukiman atau malam hari untuk daerah perdagangan dan pasar. Frekuensi pengumpulan yang terbaik minimum dilakukan setiap hari sekali berdasarkan pertimbangan sanitasi, tetapi untuk pertimbangan ekonomi dapat dilakukan dua hari sekali. 3. Tersedianya peralatan yang ada, dengan ditunjang oleh tenaga yang cukup dan terampil, perlengkapan kerja yang ada serta pembagian tugas maupun jadwal kerja yang baik. 4. Lokasi penampungan sampah yang memenuhi persyaratan baik dari segi kapasitas maupun kuantitas.

2.2.3 Pemindahan dan pengangkutan sampah