47 Kecamatan Cibungbulang terdiri dari 15 desa. Desa-desa tersebut adalah Situ
Udik, Situ Ilir, Cibatok 2, Ciaruten Ilir, Ciaruten Ilir, Cibatok 1, Sukamaju, Cemplang, Galuga, Dukuh, Cimanggu 1, Cimanggu 2, Girimulya, Leuweung Kolo
dan Cijujung. Produk pertanian andalan di Kecamatan Cibungbulang adalah padi. Desa Situ Ilir merupakan desa penghasil padi terbesar di Cibungbulang dengan luas
panen 549 hektar dan produktivitas 5,9 ton per hektar Kecamatan Cibungbulang, 2007.
Desa Situ Ilir merupakan lokasi Gapoktan Tani Bersatu. Pekerjaan mayoritas penduduk di Desa Situ Ilir adalah pekerjaan yang berkaitan dengan pertanian dan
sisanya buruh swasta, PNS, pedagang dan TNI. Penduduk di desa-desa memiliki pendidikan yang rendah. Mayoritas penduduk tidak menamatkan pendidikan sekolah
dasar yaitu sebanyak 808 jiwa, lulusan SD sederajat sebanyak 242 jiwa, lulusan sekolah menengah pertama sebanyak 242 jiwa sedangkan 658 jiwa penduduk adalah
lulusan sekolah menengah atas.
5.2 Profil Gabungan Kelompok Tani
. Hingga tahun 2008 terdapat 64 kelompok tani di Kecamatan Cibungbulang yang terdiri dari 26 kelompok pemula, 20 kelompok lanjut, 14 kelompok madya dan
4 kelompok utama. Jumlah anggota kelompok tani terdiri dari 1.280 anggota dengan rata-rata luas garapan lahan 0,1 hektar. Sistem pertanian di Desa Situ Ilir adalah
secara konvensional. Namun saat ini usahatani padi yang dilakukan petani di desa tersebut sudah terorganisir dalam kelembagaan kelompok tani diantaranya gabungan
kelompok tani Gapoktan Tani Bersatu. Gapoktan ini terbentuk berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 237kpsOT6042007 tentang Pedoman
Pembinaan Kelembagaan Petani. Menurut Departemen Pertanian 2007, pembentukan Gapoktan diarahkan
pada penerapan sistem agribisnis, peningkatan peran serta petani dan anggota masyarakat pedesaan lainnya dengan menumbuhkembangkan kerja sama antar petani
dan pihak lain yang terkait untuk pengembangan usahataninya. Selain itu Gapoktan diharapkan mampu membantu menggali potensi, memecahkan masalah usahatani
48 anggota secara efektif, memudahkan dalam mengakses informasi, pasar, teknologi,
permodalan, dan sumberdaya lainnya. Gapoktan Tani Bersatu berdiri pada tahun 2007 yang dibimbing oleh Unit
Pelasana Teknis Dinas Penyuluhan Pertanian dan Kehutanan Wilayah Cibungbulang serta Dinas Pertanian Kabupaten Bogor dan Departemen Pertanian Deptan.
Gapoktan ini terdiri dari empat kelompok yang tersebar di desa Situ Ilir yaitu kelompok tani Suka Tani, Sugih Mukti, Suka Mannah dan Mega Tani dengan jumlah
anggota sebanyak 150 orang dan total luas sawah 90 hektar. Menurut Surat Keputusan Kepala Desa Situ Ilir 2008, tujuan dari
terbentuknya Gapoktan Tani Bersatu adalah a mengembangkan kegiatan usaha anggota khususnya dan kemajauan lingkungan kerja pada umumnya dalam rangka
menggalang terlaksananya masyarakat adil dan makmur; b mengembangkan sikap wirausaha ke arah usaha yang professional, tangguh,dan sehat dari anggota, untuk
anggota dan oleh anggota; c mendorong dan menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota dalam rangka meningkatkan produktivitas dan pendapatan; d menggalang
persatuan dan kesatuan masyarakat; e memperkokoh dan memperkuat perekonomian di tingkat pedesaan sehingga menjadi lembaga usaha bisnis yang
tangguh dan sehat serta mampu bersaing dengan pelaku usaha bisnis lainnya. Fungsi dan peran Gapoktan Tani Bersatu adalah: a sebagai lembaga dan
wadah anggota; b membangun dan mengembangkan potensi usaha yang dimiliki anggota khususnya dan masyarakat umumnya yang membawa dampak positip untuk
peningkatan usaha dan pendapatan; c mendorong dan membantu kegiatan usaha yang dijalankan oleh anggota: d mengkoordinir dan memfasilitasi kegiatan usaha
yang dijalankan anggota. Jenis kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh Gapoktan terdiri dari unit
produksi padi termasuk padi Bondoyudo, pengadaan sarana produksi seperti traktor, lembaga penyaluran subsidi pemerintah terkait dengan pertanian serta sebagai sentra
penangkaran benih Bondoyudo yang selanjutnya akan diberi label serta didistribusikan kepada petani di Kabupaten Bogor. Gapoktan juga memberikan
pembinaan dan pengembangan petani anggota misalnya pengembangan pola tanam,
49 budidaya serta pembinaan dan pengembangan kelompok tani. Sebagai Gapoktan yang
baru terbentuk, Gapoktan Tani bersatu menghadapi banyak kendala terutama dalam pembinaan anggota yang hingga saat ini belum dapat berjalan dengan baik. Namun
pihak penyuluh pertanian setempat serta pengurus Gapoktan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi semua anggota.
5.3 Karakteristik Petani Responden