Penanaman tandur Pemupukan Penyiangan ngarambet dan Penyulaman ngageudag

59

c. Penanaman tandur

Penanaman dilakukan dengan terlebih dahulu mencabut bibit di lahan semai babut kemudian ditanam di lahan sawah. Sebelum penanaman, lahan sawah digarisi agar jarak tanamnya sesuai. Jarak tanam padi Bondoyudo 20 x 30 centimeter Legowo. Jumlah bibit yang ditanam untuk satu lubang tanam berdasarkan prosedur budidaya Bondoyudo adalah dua hingga tiga bibit. Di tempat penelitian, mayoritas petani menggunakan tiga hingga lima bibit per lubang tanam. Penanaman tandur umumnya dilakukan wanita sedangkan pria mengangkut bibit dari lahan semai ke lahan penanaman dan menggarisi lahan, namun ada juga pria yang melakukan penanaman tandur.

d. Pemupukan

Petani umumnya menggunakan pupuk padat seperti Urea, TSP, dan Phonska. Pemupukan untuk kedua varietas padi tersebut dilakukan sebanyak dua kali untuk satu musim tanam. Pemupukan pertama dilakukan setelah penyiangan dan penyulaman yaitu 15-20 hari setelah bibit ditanam. Pemupukan kedua dilakukan pada saat 60 hari setelah tanam. Petani di tempat penelitian ada yang melakukan pemupukan sebanyak dua kali dan ada juga yang melakukan pemupukan hanya satu kali karena keterbatasan modal untuk mendapat pupuk. Proses pemupukan dilakukan dengan mencampurkan setiap jenis pupuk kemudian disebar pada tanaman.

e. Penyiangan ngarambet dan Penyulaman ngageudag

Penyiangan dilakukan untuk membersihkan lahan dari gulma-gulma yang dapat menghambat pertumbuhan padi. Berdasarkan prosedur budidaya padi Bondoyudo, penyiangan sebaiknya dilakukan sebanyak dua kali. Namun petani melakukan penyiangan hanya satu kali bahkan ada juga petani yang tidak melakukan penyiangan. Penyiangan pertama ngarambet dilakukan pada saat padi berumur 15-20 hari setelah tanam sedangkan penyiangan kedua dilakukan pada saat padi berumur 60 hari setelah tanam. Penyiangan umumnya dilakukan oleh wanita. Penyulaman dan penyiangan dilakukan secara bersamaan. Hal ini bertujuan untuk efisiensi waktu. Sebelum penyulaman ngageudag terlebih dahulu diamati apakah ada bibit padi yang tidak tumbuh atau terbawa oleh aliran 60 air atau bibit yang mati karena dimakan keong. Jika terdapat bibit yang mati atau hilang maka dilakukan penyulaman dengan mengganti bibit yang mati atau hilang tersebut dengan bibit yang baru.

f. Pengendalian Hama Penyakit