Analisis Pendapatan Usahatani Analisis Data

38 keluarga dan responden yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 40 responden petani padi Bondoyudo yang mewakili empat Kelompok Tani. Penentuan responden untuk tataniaga ditentukan dengan metode snow ball sampling dengan mengikuti alur tataniaga mulai dari petani padi sampai ke tingkat konsumen. Dari tingkat produsen atau petani akan diketahui kemana aliran produk dan lembaga-lembaga apa saja yang terlibat dalam pemasaran produk sampai ke konsumen. Metode ini digunakan berdasarkan informasi dari responden sebelumnya sehingga responden yang terpilih di saluran tataniaga akan disesuaikan dengan pola tataniaga yang terjadi di lokasi penelitian.

4.4 Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran tentang usahatani dan tataniaga padi di Kelompok Tani Suka Tani Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis pendapatan, analisis RC ratio, analisis marjin, farmer’s share dan rasio keuntungan terhadap biaya tataniaga. Analisis usahatani dilakukan untuk petani yang tergabung dalam Kelompok Tani. Analisis pendapatan usahatani dilakukan dengan menghitung satu musim tanam dengan luasan satu hektar. Analisis RC ratio masing-masing dihitung berdasarkan RC atas biaya tunai dan RC atas biaya total. Analisis saluran tataniaga dilakukan dengan menelusuri pola tataniaga yang dilalui dari produsen hingga konsumen. Dalam menganalisis marjin tataniaga dihitung besarnya harga beli, besarnya keuntungan yang diterima oleh masing-masing lembaga tataniaga yang terlibat dalam suatu saluran tataniaga.

4.4.1 Analisis Pendapatan Usahatani

Penerimaan total usahatani total farm revenue merupakan nilai produk dari usahatani yaitu harga produk dikalikan dengan total produksi periode tertentu. Total biaya atau pengeluaran adalah semua nilai faktor produksi yang dipergunakan untuk menghasilkan suatu produk dalam periode tertentu. 39 Pendapatan total usahatani merupakan selisih antara penerimaan total dengan pengeluaran total. Rumus penerimaan, total biaya dan pendapatan adalah : TR = P x Q TC = biaya tunai + biaya diperhitungkan π atas biaya tunai = TR - biaya tunai π atas biaya total = TR – TC Keterangan : TR : total penerimaan usahatani Rp TC : total biaya usahatani Rp P : harga output RpKg Q : jumlah output Kg π : pendapatan atau keuntungan Rp Pendapatan dianalisis berdasarkan biaya tunai dan biaya tidak tunai atau biaya yang diperhitungkan. Biaya tunai digunakan untuk melihat seberapa besar likuiditas tunai yang dibutuhkan petani untuk menjalankan kegiatan usahataninya. Biaya tidak tunai digunakan untuk menghitung berapa sebenarnya pendapatan kerja petani jika penyusutan, sewa lahan dan nilai kerja keluarga diperhitungkan. Pendapatan selain dapat diukur dengan nilai mutlak juga dapat diukur analisis efisiensinya. Salah satu ukuran efisiensi adalah penerimaan untuk tiap rupiah yang dikeluarkan revenue cost ratio atau analisis RC. Rasio RC yang dihitung dalam analisis ini terdiri dari RC atas biaya tunai dan RC atas biaya total. Rasio RC atas biaya tunai dihitung dengan membandingkan antara penerimaan total dengan biaya tunai dalam satu periode tertentu. Rasio RC atas biaya total dihitung dengan membandingkan antara penerimaan total dengan biaya total dalam satu periode tertentu. Rumus analisis imbangan penerimaan dan biaya usahatani adalah sebagai berikut : RC rasio atas biaya tunai = TR biaya tunai RC rasio atas biaya total = TR TC Keterangan : TR : total penerimaan usahatani Rp TC : total biaya usahatani Rp 40 Secara teoritis RC menunjukkan bahwa setiap satu rupiah biaya yang dikeluarkan akan memperoleh penerimaan sebesar nilai RC-nya. Suatu usaha dapat dikatakan menguntungkan untuk diusahakan apabila nilai RC rasio lebih besar dari satu RC 1, makin tinggi nilai RC menunjukkan bahwa penerimaan yang diperoleh semakin besar. Namun apabila nilai RC lebih kecil dari satu RC 1, usaha ini tidak menguntungkan karena biaya yang dikeluarkan lebih besar dari keuntungan yang dihasilkan.

4.4.2 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Padi Bondoyudo Produksi