49 budidaya serta pembinaan dan pengembangan kelompok tani. Sebagai Gapoktan yang
baru terbentuk, Gapoktan Tani bersatu menghadapi banyak kendala terutama dalam pembinaan anggota yang hingga saat ini belum dapat berjalan dengan baik. Namun
pihak penyuluh pertanian setempat serta pengurus Gapoktan berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi semua anggota.
5.3 Karakteristik Petani Responden
Responden dalam penelitian ini adalah petani yang berusahatani padi Bondoyudo yang merupakan anggota Gabungan Kelompok Tani Gapoktan Tani
Bersatu. Beberapa karakteristik responden yang dianggap penting meliputi status usaha, umur, pendidikan, luas lahan, pengalaman dalam usahatani padi dan status
kepemilikan lahan. Karakteristik tersebut dianggap penting karena mempengaruhi pelaksanaan usahatani kedua varietas tersebut terutama dalam melaksanakan teknik
budidaya padi.
5.3.1 Status Usaha
Petani responden di daerah penelitian sebanyak 82,5 persen menjadikan bertani sebagai mata pencaharian utama. Sebagian besar responden tidak memiliki
mata pencaharian lain selain bertani. Sisanya yaitu memiliki mata pencaharian sampingan. Namun pendapatan usaha yang diperoleh petani dari usaha sampingan
tersebut masih dibawah tingkat pendapatan yang diperoleh dari bertani padi. Adapun mata pencaharian sampingan yang dimiliki oleh sebagian petani responden seperti
berdagang, beternak, memelihara ikan, menjahit, supir, buruh tani, dan buruh bangunan.
Tabel 6. Sebaran Jumlah Responden Petani Padi Bondoyudo Anggota Gapoktan Tani Bersatu Menurut Status Usahatani
Status usaha Jumlah Responden orang
Persentase Utama
33 82,5
Sampingan 7
17,5
50
5.3.2 Umur
Umur petani responden di daerah penelitian kebanyakan pada usia produktif antara 30 hingga 60 tahun terdapat 27 orang. Oleh karena itu secara keseluruhan,
petani responden sebagian besar adalah orang-orang yang berusia produktif. Hal tersebut menunjukkan bahwa usahatani padi di daerah penelitian banyak
dikembangkan oleh orang-orang yang masih berusia produktif. Biasanya, orang- orang yang masih berusia produktif memiliki semangat yang tinggi untuk
mengembangkan usahanya karena pada usia tersebut terdapat dorongan kebutuhan yang tinggi. Namun, ada beberapa petani yang telah berusia lanjut masih tetap
bertani. Mereka menganggap bertani merupakan mata pencaharian pokok mereka yang telah turun temurun.
Tabel 7. Sebaran Jumlah Responden Petani Padi Bondoyudo Anggota Gapoktan Tani Bersatu Menurut Umur
Umur tahun Jumlah Responden orang
Persentase 30-60
27 67,5
61-86 13
32,5
Di lain pihak banyak generasi muda tidak ingin bekerja pada sektor pertanian. Mereka menganggap bertani merupakan pekerjaan berat yang membutuhkan tenaga
besar, bukan pekerjaan yang cepat menghasilkan uang tunai dan pendapatan yang diperoleh tidak rutin. Hal tersebut dikarenakan pendapatan dari usahatani diperoleh
setelah panen yaitu beberapa bulan setelah tanam. Pendapatan yang diperoleh dari usahatani juga tidak rutin setiap bulan, hanya diperoleh dua atau tiga kali dalam
setahun. Oleh karena itu, mereka lebih tertarik menjadi tukang ojek, supir angkot atau bekerja di kota.
5.3.3 Pendidikan