Penetapan Atribut Produk dengan Metode Fungsi Borda

dapat ditekan seminimal mungkin. Atribut dosis menjadi salah satu faktor pertimbangan petani dalam membeli produk pestisida karena terkait dengan biaya produksi. Atribut bentuk kemasan berhubungan dengan kemudahan petani dalam menyimpan dan menggunakan pestisida. Atribut volume kemasan terkait dengan tingkat penggunaan pestisida, Tidak semua petani membutuhkan pestisida dalam kemasan besar, karena juga terdapat petani yang lebih menyukai kemasan kecil dalam rangka uji coba produk Adhiwirawan, 2004.

4.2.2. Penetapan Atribut Produk dengan Metode Fungsi Borda

Tahap pertama pengolahan data dengan Metode Fungsi Borda yaitu menghitung jumlah responden yang memilih kombinasi atribut ke- m sebagai rangking ke-n, dimana m merupakan nomor urut jumlah kombinasi dan n merupakan jumlah rangking. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 16. Tabel 16. Jumlah Responden yang Memilih Kombinasi ke-m sebagai Rangking ke-n Jumlah Responden yang Memilih Kombinasi ke-m sebagai Rangking ke-n No Urut. No. Kombin asi m 1 2 3 4 5 6 7 8 Nilai m-1 7 6 5 4 3 2 1 Jumlah Respon- den 1. 1 3 23 41 70 7 3 1 0 148 2. 3 82 31 16 10 8 1 0 0 148 3. 4 8 11 15 13 65 34 1 1 148 4. 5 3 38 35 32 29 8 2 1 148 5. 7 44 36 20 20 20 1 5 2 148 6. 11 2 2 2 2 7 2 128 3 148 7. 19 2 6 19 1 10 98 11 1 148 8. 31 3 2 0 0 1 1 2 139 148 Interpretasi dari data pada Tabel 16 adalah kombinasi atribut pertama nomor kombinasi 1 dipilih oleh 3 orang responden sebagai rangking pertama; 23 orang responden memilih sebagai rangking kedua; 41 orang responden memilih sebagai rangking ketiga; 70 orang responden memilih sebagai rangking keempat; 7 orang responden memilih sebagai rangking kelima; 3 orang responden memilih sebagai rangking keenam; 1 orang responden memilih sebagai rangking ketujuh; dan tidak terdapat 52 responden yang memilih sebagai rangking kedelapan. Interpretasi yang sama juga diberikan kepada kombinasi atribut kedua sampai delapan nomor kombinasi 3, 4, 5, 7, 11, 19 dan 31. Tahap selanjutnya yaitu mengalikan masing-masing jumlah jawaban responden pada masing-masing kombinasi atribut produk dengan nilai m-1, dimana nilai tertinggi 7 diberikan kepada rangking pertama, dan nilai terendah 0 diberikan kepada rangking kedelapan. Hasil perhitungan nilai Fungsi Borda pada masing-masing kombinasi atribut produk dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Nilai Fungsi Borda pada Masing-masing Kombinasi Atribut Produk Nilai Fungsi Borda Masing-masing Kombinasi pada Rangking ke-n No. No. Kombinasi 1 2 3 4 5 6 7 8 Jumlah Nilai Total 1. 1 21 138 205 280 21 6 1 0 672 2. 3 574 186 80 40 24 2 0 0 906 3. 4 56 66 75 52 195 68 1 0 513 4. 5 21 228 175 128 87 16 2 0 657 5. 7 308 216 100 80 60 2 5 0 771 6. 11 14 12 10 8 21 4 128 0 197 7. 19 14 36 95 4 30 196 11 0 386 8. 31 21 12 0 0 3 2 2 0 40 Berdasarkan Tabel 17, diketahui bahwa nilai Fungsi Borda tertinggi diperoleh pada kombinasi atribut produk nomor 3 dengan skor 906, diikuti kombinasi nomor 7 dengan skor 771, kombinasi nomor 1 dengan skor 672, kombinasi nomor 5 dengan skor 657, kombinasi nomor 4 dengan skor 513, kombinasi nomor 19 dengan skor 386, kombinasi nomor 11 dengan skor 197, dan kombinasi nomor 31 dengan skor 40. Dengan demikian diperoleh kesimpulan bahwa kombinasi atribut produk yang paling sesuai dengan kebutuhan konsumen yaitu nomor 3, dengan atribut : kehilangan hasil 0 - 10, biaya per hektar Rp 1 juta – Rp 1,9 juta, volume kemasan 1.000 gr, bentuk kemasan sachet, dosis per hektar 200 kgmusim tanam, bentuk formulasi serbuk dan metode aplikasi dengan cara ditebar. Atribut kehilangan hasil 0 - 10 dipilih petani karena dianggap memberikan tingkat keuntungan yang memadai setelah mengeluarkan 53 biaya sebesar Rp 1 juta – Rp 1,9 juta untuk membeli fungisida. Atribut volume kemasan 1.000 gr lebih disukai petani karena sebagai produk baru, masih dibutuhkan pembuktian di lapangan mengenai efikasi kemanjurannya, sehingga petani tidak mau mengambil resiko membeli produk dengan kemasan besar. Atribut bentuk kemasan sachet lebih disukai karena ringan dan mudah disimpan. Atribut dosis per hektar 200 kgmusim tanam dipilih karena terkait dengan biaya pembelian prduk yang berujung pada biaya produksi. Sedangkan atribut bentuk formulasi serbuk dan metode aplikasi dengan cara ditebar merupakan pilihan yang diajukan oleh PT Agricon dengan pertimbangan kemudahan dalam aplikasi di lapangan.

4.3. Analisis Strategi Pemasaran