13. Pekatan yang dapat larut dalam air Water Solluble Concentrate =
WSC 14.
Seed Treatment ST 15.
Colar Protection CP 16.
Ready Mix RM 17.
Rice Wax Block RB 18.
Pekatan yang dapat diemulsikan dalam air Emulsion in Water = EW
19. Larutan dalam air Aqueous Sollution = AS
20. Pekatan yang larut dalam air Liquid Concentrate = LC
21. Tepung yang dapat didispersikan dalam air untuk perlakuan benih
Water Dispersible Powder for Slurry Treatment = WS 22.
Pekatan yang larut dalam air Solluble Concentrate = SC 23.
Larutan dalam air Liquid = L 24.
Capsule Suspension CS
2.5.3. Metode Apikasi Pestisida
Pestisida diaplikasikan di lapangan dengan berbagai cara Djojosumarto, 2000, yaitu :
1. Penyemprotan spraying, merupakan penggunaan pestisida dengan
cara disemprotkan, baik penyemprotan di darat ground spraying maupun penyemprotan dari udara aerial spraying. Dalam
penyemprotan, larutan pestisida dipecah oleh nozzle cerat, spuyer yang terdapat dalam alat penyemprot sprayer menjadi butiran
semprot atau droplet. 2.
Pengasapan fogging, adalah penyemprotan pestisida dengan volume ultra rendah dengan menggunakan ukuran droplet yang
sangat halus. Perbedaan dengan cara penyemprotan biasa adalah pada pengasapan, campuran pestisida dan bahan pelarut umumnya
minyak tanah dipanaskan sehingga menjadi semacam kabut asap fog yang sangat halus.
27
3. Penghembusan dusting adalah aplikasi produk pestisida yang
diformulasikan sebagai tepung hembus dust dengan menggunakan alat penghembus duster.
4. Penaburanpenebaran broadcasting, adalah penaburan pestisida
dalam bentuk serbuk atau butiran dengan tangan atau dengan mesin penabur broadcaster.
5. Perawatan benih seed dressing, seed treatment, seed coating,
adalah cara aplikasi pestisida untuk melindungi benih sebelum benih ditanam agar kecambah dan tanaman muda tidak diserang oleh
hama dan penyakit. 6.
Pencelupan dipping, adalah penggunaan pestisida untuk melindungi bahan tanaman bibit, cangkokan, stek agar terhindar
dari hama atau penyakit yang mungkin terbawa oleh bahan tanaman tersebut. Pencelupan dilakukan dengan mencelupkan bibit atau stek
ke dalam larutan pestisida. 7.
Fumigasi fumigation, adalah aplikasi pestisida fumigan baik berbentuk padat, cair atau gas dalam ruangan tertutup. Fumigan
dimasukkan ke dalam ruangan gudang yang selanjutnya akan membentuk gas beracun untuk membubuh hama atau penyakit
sasaran yang ada dalam ruangan tersebut. 8.
Injeksi injection, adalah penggunaan pestisida dengan cara dimasukkan ke dalam batang tanaman, baik dengan alat khusus
injektor atau infus maupun dengan membor batang tanaman tersebut. Pestisida yang diinjeksikan diharapkan akan tersebar ke
seluruh bagian tanaman melalui aliran cairan tanaman, sehingga hama dan penyakit sasaran akan terkendali. Teknik ini juga
digunakan untuk sterilisasi tanah. 9.
Penyiraman drenching, pouring on, adalah penggunaan pestisida dengan cara dituangkan di sekitar akar tanaman untuk
mengendalikan hama atau penyakit di daerah perakaran.
28
2.5.4. Efikasi Pestisida