Pada Tabel 9 terlihat bahwa sebagian besar responden yang berjumlah 101 orang atau 68,24 memiliki lahan dengan produktivitas
11 – 20 tonhamusim tanam. Sedangkan responden dengan produktivitas lahan kurang dari 10 tonhamusim tanam sebanyak 30
responden atau 20,27, dan hanya 17 orang responden atau 11,48 yang memiliki lahan dengan produktivitas 21-30 tonha. Tidak terdapat
responden yang memiliki produktivitas di atas 30 tonha.
Tabel 9. Sebaran Responden Berdasarkan Produktivitas Lahan
Produktivitas lahan
tonhamusim tanam
Kab. Bandung Kab. Garut
Jumlah
10 25
5 30
20,27 11 – 20
42 59
101 68,24
21 – 30 2
15 17
11,48 30
- -
- -
Jumlah 69 79
148 100,00
4.2. Identifikasi Atribut Produk
4.2.1. Penetapan Skala Kepentingan Atribut Produk dengan Metode
Multivariat Konjoin
Atribut produk fungisida akar gada yang akan diujikan kepada responden berjumlah 5 atribut, yaitu : efikasi kemanjuran, kehilangan
hasil maksimum per hektar, biaya aplikasi per hektar, volume kemasan, bentuk kemasan, dan dosis per hektar. Tahap pertama pada metode
multivariat Konjoin digunakan untuk menentukan level dari masing- masing atribut produk seperti yang terlihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Atribut dan Level Atribut Produk Fungisida Akar Gada
Level Atribut No.
Atribut Produk 1 2
1. Efikasi kehilangan hasil maksimum ha
0 - 10 11 - 20
2. Biaya aplikasi Rpha 1jt –1,9 jt
2 jt – 2,9 jt 3. Volume
kemasan gr
1.000 5.000
4. Bentuk kemasan Botol plastik
sachet 5. Dosis per hektar kgha
200 300
46
Level atribut produk ditetapkan berdasarkan batas kemampuan teknis dan ekonomi yang dimiliki oleh PT Agricon dalam menghasilkan
produk. Pada Tabel 10 terlihat bahwa atribut efikasi, biaya aplikasi per hektar, volume kemasan, bentuk kemasan dan dosis per hektar masing-
masing memiliki dua level. Dengan demikian jumlah kombinasi atribut produk yang dimungkinkan ada sebanyak 32 kombinasi 2 x 2 x 2 x 2 x
2, yang masing-masing menyatakan kemungkinan desain atribut produk. Kombinasi seluruh atribut produk tersebut dapat dilihat pada
Tabel 11.
Tabel 11. Kombinasi Atribut Produk Fungisida Akar Gada
Atribut Produk No.
Kombinasi Kehilangan
Hasil Maksimum
ha Biaya per ha
Rpha juta rupiah
Volume kemasan
gr Bentuk
Kemasan Dosis
kgha
1. 0 - 10
1jt – 1,9 jt 1.000
Botol plastik 200
2. 0 - 10
1jt – 1,9 jt 1.000
Botol plastik 300
3. 0 - 10
1jt – 1,9 jt 1.000
Sachet 200 4.
0 - 10 1jt – 1,9 jt
1.000 Sachet 300
5. 0 - 10
1jt – 1,9 jt 5.000
Botol plastik 200
6. 0 - 10
1jt – 1,9 jt 5.000
Botol plastik 300
7. 0 - 10
1jt – 1,9 jt 5.000
Sachet 200 8.
0 - 10 1jt – 1,9 jt
5.000 Sachet 300
9. 0 - 10
2 jt – 2,9 jt 1.000
Botol plastik 200
10. 0 - 10
2 jt – 2,9 jt 1.000
Botol plastik 300
11. 0 - 10
2 jt – 2,9 jt 1.000
Sachet 200 12.
0 - 10 2 jt – 2,9 jt
1.000 Sachet 300
13. 0 - 10
2 jt – 2,9 jt 5.000
Botol plastik 200
14. 0 - 10
2 jt – 2,9 jt 5.000
Botol plastik 300
15. 0 - 10
2 jt – 2,9 jt 5.000
Sachet 200 16.
0 - 10 2 jt – 2,9 jt
5.000 Sachet 300
17. 11 - 20
1jt – 1,9 jt 1.000
Botol plastik 200
18. 11 - 20
1jt – 1,9 jt 1.000
Botol plastik 300
19. 11 - 20
1jt – 1,9 jt 1.000
Sachet 200 20.
11 - 20 1jt – 1,9 jt
1.000 Sachet 300
21. 11 - 20
1jt – 1,9 jt 5.000
Botol plastik 200
22. 11 - 20
1jt – 1,9 jt 5.000
Botol plastik 300
23. 11 - 20
1jt – 1,9 jt 5.000
Sachet 200 24.
11 - 20 1jt – 1,9 jt
5.000 Sachet 300
25. 11 - 20
2 jt – 2,9 jt 1.000
Botol plastik 200
26. 11 - 20
2 jt – 2,9 jt 1.000
Botol plastik 300
27. 11 - 20
2 jt – 2,9 jt 1.000
Sachet 200 28.
11 - 20 2 jt – 2,9 jt
1.000 Sachet 300
29. 11 - 20
2 jt – 2,9 jt 5.000
Botol plastik 200
30. 11 - 20
2 jt – 2,9 jt 5.000
Botol plastik 300
31. 11 - 20
2 jt – 2,9 jt 5.000
Sachet 200 32.
11 - 20 2 jt – 2,9 jt
5.000 Sachet 300
47
Dari 32 kombinasi atribut produk tersebut, PT Agricon hanya memilih 8 kombinasi dengan pertimbangan untuk mempermudah
responden dalam mengisi kuesioner, yaitu kombinasi nomor 1, 3, 4, 5, 7, 11, 19, dan 31. Penetapan 8 kombinasi atribut produk dilakukan
berdasarkan keputusan rapat intern perusahaan dengan mempertimbangkan faktor kemampuan daya beli petani, kemampuan
sumberdaya perusahaan, dan tingkat keuntungan yang layak bagi perusahaan. Kombinasi atribut produk yang dipilih oleh PT Agricon
dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Kombinasi Atribut Produk yang Dipilih PT Agricon
No. No. Kombi
nasi Kehilangan
Hasil Maksimum
ha Biaya per ha
Rpha juta rupiah
Volume kemasan
gr Bentuk
Kemasan Dosis
kgha
1. 1.
0 – 10 1 – 1,9
1.000 Botol plastik 200
2. 3.
0 - 10 1 – 1,9
1.000 Sachet 200
3. 4.
0 - 10 1 – 1,9
1.000 Sachet 300
4. 5.
0 - 10 1 – 1,9
5.000 Botol plastik 200
5. 7.
0 - 10 1 – 1,9
5.000 Sachet 200
6. 11.
0 - 10 2 – 2,9
1.000 Sachet 200
7. 19.
11 - 20 1 – 1,9
1.000 Sachet 200
8. 31.
11 - 20 2 – 2,9
5.000 Sachet 200
Tahap selanjutnya adalah menanyakan preferensi responden terhadap setiap kombinasi. Bentuk pertanyaan utama dalam kuesioner
yaitu responden diminta memberikan rangking terhadap 8 kombinasi seperti yang tertera pada Tabel 12. Rangking dilakukan dengan cara
mengurutkan kombinasi-kombinasi yang tersedia dari 1 paling disukai sampai 8 paling tidak disukai berdasarkan tingkat kesukaan relatif dari
masing-masing responden. Seluruh responden diminta mengisi kuesioner tentang preferensi
atribut produk dengan cara memberikan rangking terhadap 8 kombinasi atribut produk yang telah ditetapkan oleh PT Agricon. Data primer dari
lapangan kemudian diolah dengan teknik regresi. Langkah pertama adalah mengkodekan seluruh kombinasi atribut menjadi variabel
dummy . Hasil pengkodean variabel dummy untuk masing-masing
48
atribut dapat dilihat pada Tabel 13. Atribut bentuk formulasi dan metode aplikasi hanya memiliki satu level maka tidak terdapat alternatif
pilihan bagi responden. Atribut bentuk formulasi dan metode aplikasi tidak dapat dikodekan menjadi variabel dummy karena sebuah atribut
yang dideskripsikan pada n level, memerlukan n-1 variabel dummy.
Tabel 13. Variabel Dummy untuk Masing-masing Atribut Produk
No. Atribut Produk
Variabel Dummy
Efikasi kehilangan hasil maksimum ha x1
1. 1.
0 - 10 2.
11 - 20 1
Biaya per hektar Rpha juta rupiah x2
2. 1.
1 – 1,9 2.
2 – 2,9 1
Volume kemasan gr x3
3. 1.
1.000 gr 2.
5.000 gr 1
Bentuk kemasan x4
4. 1.
Botol plastik 2.
Sachet 1
Dosis kgha x5
5. 1.
200 2.
300 1
6. Bentuk formulasi : serbuk
- 7.
Metode aplikasi : tebar -
Berdasarkan Tabel 13, variabel dummy untuk atribut kehilangan hasil maksimum diwakili oleh x1, biaya aplikasi per hektar diwakili x2,
volume kemasan diwakili x3, bentuk kemasan diwakili x4 dan dosis per hektar diwakili x5. Hasil pengkodean variabel dummy untuk 8
kombinasi atribut produk dapat dilihat pada Tabel 14. Regresi dilakukan pada data Tabel 14 dengan menjadikan
preferensi sebagai variabel dependen y dan kombinasi atribut sebagai variabel independen x1 sampai x5. Nilai preferensi y diperoleh
dengan memberikan skor pada rangking yang disebutkan oleh masing- masing responden. Skor preferensi tertinggi sebesar 8 diberikan kepada
rangking 1, dan sebaliknya skor preferensi terendah yaitu 1 diberikan kepada rangking 8.
49
Tabel 14. Variabel Dummy untuk 8 Kombinasi Atribut Produk
Variabel Dummy Kehilangan
Hasil Maksimum
Biaya per ha
Volume kemasan
Bentuk Kemasan
Dosis per ha
No
x1 x2 x3 x4 x5 1. 1
1 1
1 1
3. 1 1
1 1
4. 1 1
1 5. 1
1 1
1 7. 1
1 1
11. 1 1
1 19. 0
1 1
1 31. 0
1 Analisis regresi dilakukan dengan menggunakan program SPSS 12
pada tingkat kepercayaan 95 . Analisis regresi dilakukan secara individual pada setiap kuesioner, sehingga hasilnya juga bersifat
individual, yang kemudian diakumulasi secara keseluruhan sebanyak 148 responden. Hasil analisis regresi berupa nilai masing-masing
variabel atribut produk dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada Lampiran 3 terlihat bahwa korelasi antara variabel independen dan variabel
dependen berkisar antara R = 0,857 sampai dengan R = 1,000 atau berkorelasi sempurna. Dengan demikian koefisien determinasi juga
tinggi R
2
= 0,734 sampai R
2
= 1,000 yang berarti bahwa model regresi dapat menjelaskan 73,4 sampai dengan 100 variabel
dependen. Dengan perkataan lain variasi preferensi responden dipengaruhi oleh variasi atribut-atribut produk sebesar 73,4 sampai
100 . Tahap selanjutnya yaitu menghitung nilai utilitas dari masing-
masing level atribut produk secara manual dengan menggunakan teknik persamaan sederhana. Hasil akhir dari analisis multivariat Konjoin
berupa nilai utilitas dan bobot tingkat kepentingan dari masing-masing level atribut dapat dilihat pada Tabel 15.
Berdasarkan Tabel 15, dapat disimpulkan bahwa atribut produk paling penting adalah biaya per hektar dengan skor bobot 0,440; diikuti
50
atribut kehilangan hasil maksimum skor bobot 0,280, dosis per hektar skor bobot 0,135, bentuk kemasan skor bobot 0,119, dan volume
kemasan skor bobot 0,026. Hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.
Tabel 15. Skor Utilitas dan Bobot Tingkat Kepentingan Masing-masing Level Atribut
Level Utilitas
Tingkat Kepentingan No. Atribut
Deskripsi Lambang Skor
Skor Bobot
0 - 10 α11
165,131 1.
Kehilangan Hasil
Maksimum ha
11 - 20 α12
-165,150 330,281 0,280
1 jt – 1,9 jt
α21 259,630
2. Biaya
Rpha 2 jt – 2,9
jt α22
-259,667 519,297 0,440
1.000 α31
15,408 3.
Volume Kemasan
gr 5.000
α32 -15,408
30,816 0,026 Botol
Plastik α41
-69,562 4.
Bentuk Kemasan
Sachet α42
70,562 140,124 0,119
200 α51
13,975 5.
Dosis kgha
300 α52
-144,844
158,819 0,135
Kesimpulan tingkat kepentingan atribut produk ini berbeda dengan Adhiwirawan 2004 yang menyatakan atribut daya bunuh yang kuat
merupakan atribut yang dianggap paling penting harus ada pada produk pestisida. Selanjutnya atribut yang juga dianggap penting dan harus ada
pada produk pestisida berturut turut adalah harga, kepraktisan menggunakan, kemudahan diperoleh, ukuran volume, bentuk formula
produk, dan bentuk kemasan. Atribut harga menjadi pertimbangan utama petani dalam membeli
produk pestisida karena berkaitan dengan perhitungan biaya produksi secara keseluruhan. Atribut kehilangan hasil maksimum atau
kemanjurandaya bunuh produk menempati urutan kedua sebagai atribut terpenting karena petani membutuhkan produk yang benar-benar ampuh
dalam memberantas penyakit supaya tingkat kehilangan hasil panen
51
dapat ditekan seminimal mungkin. Atribut dosis menjadi salah satu faktor pertimbangan petani dalam membeli produk pestisida karena
terkait dengan biaya produksi. Atribut bentuk kemasan berhubungan dengan kemudahan petani dalam menyimpan dan menggunakan
pestisida. Atribut volume kemasan terkait dengan tingkat penggunaan pestisida, Tidak semua petani membutuhkan pestisida dalam kemasan
besar, karena juga terdapat petani yang lebih menyukai kemasan kecil dalam rangka uji coba produk Adhiwirawan, 2004.
4.2.2. Penetapan Atribut Produk dengan Metode Fungsi Borda