Saluran Distribusi Strategi Pemasaran

harga, 2 Biaya produksi per unit dapat diturunkan dengan memproduksi lebih banyak produk, dan 3 Produk dengan harga rendah dapat memancing persaingan sebelum produsen memasuki pasar Royan, 2007. Prestige pricing berarti menetapkan harga produk lebih tinggi daripada harga pesaing guna menjual kualitas citra produk atau status produk Metode penetapan harga ini hanya sesuai untuk produk mewah karena pertimbangan gengsi pemiliknya, dan kurang cocok diterapkan untuk produk consumer good karena konsumen jenis produk ini pada umumnya sensitif dengan over pricing Royan, 2007.

2.3.4. Saluran Distribusi

Dalam membangun saluran distribusi channel of distribution terdapat dua kondisi yang harus diketahui. Pertama, perusahaan memang baru memulai dalam memasarkan produknya. Kedua, perusahaan adalah perusahaan yang sudah eksis dan akan meluncurkan produk baru. Infrastruktur yang paling penting dalam memasarkan produk baru adalah saluran distribusi, dimana di dalamnya terdiri dari pilihan konsumen yang dibidik, luasan wilayah pemasaran, partner kerja sama dalam memasarkan produk, personal dalam memasarkan produk, armada yang mengirim produk, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan membangun saluran distribusi Royan, 2007. Luasnya wilayah pemasaran tergantung kepada visi dan misi perusahaan, apakah perusahaan memiliki visi ingin menjadi produsen secara lokal, nasional, regional maupun internasional. Selain itu apakah misi perusahaan akan menyediakan produk tertentu dengan kualitas prima bagi konsumennya, dimana hal ini juga menyangkut kuantitas produk yang dibuat. Dalam membangun saluran distribusi, dikenal dua metode yaitu 1 membangun saluran distribusi milik sendiri, dan 2 membangun saluran distribusi dengan cara melakukan kerja sama dengan distributor milik orang lain. Membangun saluran distribusi sendiri sering menjadi 17 pilihan konsumen karena : 1 produsen tidak yakin menyerahkan produknya kepada orang lain, 2 produsen tidak yakin dengan kestabilan harga produk di pasar, dan 3 produsen merasa yakin dengan manajemennya sendiri terutama dalam membangun merk produk Royan, 2007. Keunggulan membangun saluran distribusi sendiri yaitu : 1 dapat menstabilkan harga, 2 secara manajemen setiap cabang dapat dikendalikan oleh manajemen sendiri sehingga proses pemasaran dan penjualan perusahaan dapat berkesinambungan dan 3 terdapat sinergi yang cepat dan akurat ketika sedang melakukan launching produk baru. Sedangkan kelemahannya yaitu : 1 biaya operasional akan sangat tinggi jika volume penjualan setiap cabang tidak memenuhi target minimal agar perusahaan berada dalam kondisi titik impas break even pointBEP . Metode kedua yaitu membangun saluran distribusi dengan cara bekerja sama dengan distributor milik orang lain. Membangun saluran distribusi dengan metode ini dilakukan dengan langkah-langkah seperti : 1 memberikan diskon kepada distributor partner kerja sama, 2 menempatkan personel pada distributor sebagai perwakilan, 3 membantu promosi dengan berbagai program promosi, 4 meminta garansi bank sebagai jaminan dan 5 menggunakan MoU memorandum of understanding nota kesepahaman sebagai perangkat hukum dalam bekerja sama. Distributor adalah perusahaan atau perorangan yang bertindak sebagai perantara antara perusahaan manufaktur dan pengecer. Distributor mengadakan pergudangan untuk menyimpan barang dagangan, yang seringkali dibeli dari banyak perusahaan manufaktur berbeda untuk didistribusikan kepada grosir maupun pengecer Toffler dan Imber, 2002. Jika perusahaan menggunakan distributor sebagai mitra kerja sama, maka yang harus dilakukan adalah mencari distributor yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan. Kotler 2000 18 menyarankan untuk menggunakan konsep 3 C Competency, Capital dan Coverage. Competency merupakan kemampuan distributor yang dinilai dari aspek kemampuan menjual produk. Capital adalah kemampuan finansial distributor, apakah selama bekerjasama dengan berbagai prinsipal, distributor tersebut selalu tepat waktu dalam melakukan pembayaran. Coverage adalah seberapa luas wilayah kerja distributor. Disamping itu faktor lain yang harus diperhatikan bagi produk baru dalam memilih distributor adalah 1 jumlah prinsipal yang ia tangani, karena jika terlalu banyak maka kemungkinan kecil distributor tersebut akan fokus dalam mengelola produk baru, dan 2 produknya harus satu lini dengan produk baru.

2.3.5. Promosi