Pengembangan Produk Baru TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

6

2.1. Pengembangan Produk Baru

Bagi sebuah perusahaan, mengembangkan produk baru merupakan kegiatan rutin untuk menggantikan produk yang masih eksis tetapi sudah turun penjualannya, mencari peluang pasar baru, atau menggantikan produk yang telah hilang dari peredaran. Terdapat dua kemungkinan yang dapat dilakukan perusahaan dalam mengembangkan produk barunya. Pertama, produk yang dikembangkan secara kreatif, artinya produk dikembangkan dari produk yang sudah ada. Kedua, produk yang muncul pertama kali dari penemuan-penemuan para pendahulu yang dianggap sebagai penemuan inovatif. Pada produk consumer good, produk kreatif juga berarti produk yang diciptakan dengan cara meniru produk yang sudah ada dari perusahaan itu sendiri maupun perusahaan lain. Produk diubah menjadi produk yang lebih banyak isinya, kemasan produk diubah, atau teknologi produksinya diubah dengan menggunakan mesin yang lebih modern. Produk kreatif ini bisa diciptakan oleh perusahaan yang lebih dahulu masuk, dan mengembangkan produk lama menjadi baru. Namun ada pula pendatang baru yang menciptakan produk sama dengan yang telah dibuat oleh produsen terdahulu, tetapi dengan menggunakan merk yang berbeda Royan, 2007. Ide mengenai produk baru dapat berasal dari product life cycle PLC untuk produk yang sudah mendekati ambang batasnya. Secara umum produk mengalami siklus atau daur hidup yang biasanya dimulai dari perkenalan produk, pertumbuhan produk, kematangan produk dan kematian produk. Pada tahap perkenalan, produk baru diperkenalkan pada konsumennya. Begitu pula ketika masa pertumbuhan, volume produksi akan mengalami peningkatan sampai pada masa kedewasaan. Adanya berbagai faktor seperti bertambahnya pesaing, trend produk yang semakin memudar, menyebabkan konsumen secara perlahan tapi pasti sudah mulai meninggalkan produk sehingga akhirnya produk benar-benar ditinggalkan oleh konsumennya. Pada saat ini diperlukan usaha untuk memperbaharui produk, baik dengan merk yang baru maupun dengan mengembangkan merk yang sudah ada tetapi dengan melakukan berbagai inovasi di dalamnya. Untuk itu diperlukan strategi pengembangan produk berdasarkan PLC yaitu : 1. Pada fase perkenalan biaya produk baru relatif masih tinggi dan keuntungan rendah. Diketahui pesaing belum banyak, permintaan akan produk dan awareness terhadap produk juga masih rendah karena produk belum terdistribusi dengan maksimal. Pada fase perkenalan ini strategi yang sesuai untuk mengembangkan pemasaran adalah mempengaruhi dan mendidik konsumen dengan menggunakan promosi serta pricing yang tepat. Pengembangan lebih ditekankan pada promosi, pricing, saluran distribusi dan launching produk pada momen yang tepat. 2. Pada fase pertumbuhan, produk sudah diterima oleh pasar sehingga penjualan produk meningkat, dan pesaing mulai masuk pasar. Produsenpemasar harus melakukan pemantapan posisi pasar, melakukan expand product line yaitu menambah variasi produk, melakukan modifikasi produk untuk memperluas positioning yang berkaitan dengan ukuran baru, packaging serta tambahan formula. Produsenpemasar juga harus menetapkan strategi market segmentation dengan cara menjual produk dengan berbagai merk, serta melakukan promosi secara kreatif dan menggunakan multiple channel. 3. Ketika fase dewasa akan terjadi persaingan yang sangat ketat, penjualan produk cenderung stabil dan harga cenderung turun. Strategi yang digunakan yaitu meningkatkan profit margin, melakukan promosi, mengurangi saluran distribusi yang tidak efisien dan mencari pasar baru. 4. Pada fase decline penurunan penjualan dan profit menurun sangat tajam, hanya terdapat beberapa pemain dan pembeli sangat selektif. Strategi yang digunakan adalah mendesain ulang produk, mengurangi biaya, menunda decline, mengurangi inventori dan saluran distribusi, serta membatasi promosi untuk segmen pasar terpilih selected market. 7

2.2. Atribut Produk