3.3.2. Fungsi Borda
Fungsi Borda adalah metode yang dipakai untuk menetapkan peringkat pada pemungutan suara secara preferensial. Alternatif
pilihan dengan posisi peringkat atas diberi nilai lebih tinggi dengan kandidat pada posisi peringkat berikutnya dalam suatu perbandingan
berpasangan Marimin, 2005. Tahap penyelesaian kasus dengan Fungsi Borda dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Penentuan nilai peringkat pada suatu urutan alternatif pilihan
dengan urutan teratas diberi nilai m dimana m adalah total jumlah pilihan dikurangi 1. Posisi pada urutan kedua diberi nilai m-1 dan
seterusnya sampai pada urutan terakhir diberi nilai 0. b.
Nilai m digunakan sebagai pengali dari suara yang diperoleh pada posisi yang bersangkutan.
c. Berdasarkan perhitungan nilai fungsi Borda dari alternatif pilihan
tersebut, maka pilihan dengan nilai tertinggi merupakan pilihan yang paling disukai responden.
3.3.3. Metode Bayes
Metode Bayes merupakan salah satu teknik yang dapat dipergunakan untuk melakukan analisis dalam pengambilan keputusan
terbaik dari sejumlah alternatif dengan tujuan menghasilkan perolehan yang optimal. Pengambilan keputusan dengan metode Bayes
dilakukan melalui pengkuantifikasian kemungkinan terjadinya suatu kejadian dan dinyatakan dengan suatu bilangan antara 0 dan 1.
Namun seringkali hal ini dianggap sebagai probabilitas pribadi atau subyektif dimana bobot Bayes didasarkan pada tingkat kepercayaan,
keyakinan, pengalaman, serta latar belakang pengambil keputusan Marimin, 2005.
Persamaan Bayes yang digunakan untuk menghitung nilai setiap alternatif dapat disederhanakan menjadi :
35
m Total Nilai
i
= Σ Nilai
ij
Kriteria
j
j =1
Dimana : Total nilai
i
= total nilai akhir dari alternatif ke-i Nilai
ij
= nilai dari alternatif ke-i pada kriteria ke-j Kriteria
j
= tingkat kepentingan bobot kriteria ke-j i
= 1,2,3,.....n; n = jumlah alternatif j
= 1,2,3,.....m; m = jumlah kriteria
3.3.4. Metode Perbandingan Eksponensial
Metode Perbandingan Eksponensial MPE merupakan salah satu metode untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan
kriteria jamak. Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu pengambil keputusan untuk menggunakan rancang bangun model
yang telah terdefinisi dengan baik pada tahapan proses. Berbeda dengan teknik Bayes, MPE akan menghasilkan nilai alternatif yang
perbedaannya lebih kontras Marimin, 2005. Dalam menggunakan metode MPE, terdapat beberapa tahapan
yang harus dilakukan, yaitu : 1 menyusun alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih, 2 menentukan kriteria atau
perbandingan kriteria keputusan yang penting untuk dievaluasi, 3 menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau
pertimbangan kriteria, 4 melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria, 5 menghitung skor atau nilai total
setiap alternatif dan 6 menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif.
Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternatif dalam metode MPE yaitu sebagai berikut :
36
m Total Nilai TN
i
= Σ RK
ij TKKj
j =1
Dimana : TN
i
= total nilai alternatif ke-i RK
ij
= derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i
TKK
j
= tingkat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKK
j
0 ; bulat
i = 1,2,, .....n = jumlah pilihan keputusan
j = 1,2,.....m = jumlah kriteria keputusan
Penentuan tingkat kepentingan kriteria dilakukan dengan cara wawancara dengan pakar atau melalui kesepakatan curah pendapat.
Penentuan skor alternatif pada kriteria tertentu dilakukan dengan memberi nilai setiap alternatif berdasarkan nilai kriterianya. Semakin
besar nilai alternatif, semakin besar pula skor alternatif tersebut. Total skor masing-masing alternatif keputusan akan relatif berbeda secara
nyata karena adanya fungsi eksponensial.
3.3.5. Focus Group Discussion