Tabel 9 Antarmuka pencarian
Antarmuka pencarian
Stanford University
Harvard University
MIT UI
UGM ITB
Antarmuka pencarian
sarana penelusuran
√ √
√ √
√ √
Antarmuka pencarian
terintegrasi --
-- --
-- --
-- √ = ketersediaan
Analisis antarmuka pencarian pada Tabel 9 merupakan antarmuka pencarian utama dan ditampilkan pada halaman pencarian. Dari keenam website
perpustakaan perguruan tinggi di atas belum ditampilkan antarmuka pencarian tunggal sebagai integrasi semua sarana penelusuran yang dimiliki. Perpustakaan
Harvard University memiliki antarmuka pencarian melalui penyediaan kotak pencarian tunggal, tetapi terbatas pada pencarian koleksi dengan data bibliografi
WebPAC. Sedangkan perpustakaan Stanford University, MIT, UI, UGM dan ITB belum menyediakan antarmuka pencarian tunggal dengan fungsi sebagai
antarmuka pencarian utama sebagai integrasi berbagai sarana penelusuran yang dimiliki.
Antarmuka pencarian yang ditampilkan keenam website merupakan antarmuka dari masing-masing sarana penelusuran. Antarmuka pencarian yang
berfungsi sebagai antarmuka terintegrasi terbatas pada pencarian sumber elektronik berlisensi, dan disediakan perpustakaan Stanford University, Harvard
University, MIT dan UI lihat Tabel 8. Aplikasi Blacklight digunakan perpustakaan Stanford University untuk antarmuka sarana penelusuran;
AquaBrowser digunakan perpustakaan Harvard University sebagai antarmuka
sarana penelusuran WebPAC; aplikasi Aleph digunakan perpustakaan MIT sebagai antarmuka sarana penelusuraan Catalog Barton.
4.1.9 Media Penyampaian Berita dan Kegiatan
Pada Tabel 10 disajikan hasil identifikasi pada penggunaan media penyampaikan berita dan kegiatan perpustakaan.
Tabel 10 Media penyampaian berita dan kegiatan
Media penyampaian
berita Stanford
University Harvard
University MIT
UI UGM
ITB Halaman
depan
√ √
√ √
√ √
Blog
√ --
√ --
-- --
RSS Feeds
√ √
√ --
-- --
Web 2.0
√ √
√ √
-- --
√ = ketersediaan
Pada Tabel 10 disajikan penggunaan media untuk penyampaian berita dan kegiatan perpustakaan sebagai berikut:
1. Halaman depan website dijadikan media untuk menyampaikan berita dan kegiatan oleh keenam perpustakaan perguruan tinggi. Penyampaian berita
dalam website sebagian besar organisasi disajikan pada halaman depan website, dengan maksud pengunjung website pasti melihat berita dan
kegiatan ketika membuka halaman depan website. 2. Perpustakaan Stanford University, Harvard University dan MIT
menggunakan media lain yaitu RSS Feeds. Berita dan kegiatan yang disampaikan melalui RSS Feeds dapat berupa arsip berita maupun berita
yang akan datang. Disamping itu pula melalui RSS Feeds dapat ditampilkan berdasarkan topik, sehingga mempermudah pengguna
website perpustakaan untuk memilih berita yang diinginkan. Pemanfaatan teknologi RSS Feeds sebenarnya mempemudah pengguna
perpustakaan untuk mendapatkan berita dan kegiatan terbaru tanpa harus membuka halaman website perpustakaan tersebut. Teknologi RSS Feeds
berkaitan dengan media blog. Seperti pada website perpustakaan MIT, penggunaan blog dikombinasikan dengan RSS Feeds.
3. Media blog digunakan oleh perpustakaan Stanford University dan MIT
untuk menyampaikan berita dan kegiatan perpustakaan. Aplikasi blog dikombinasikan dengan teknologi RSS Feeds diimplementasikan
perpustakaan MIT untuk menyampaikan berita dan kegiatan. Blog digunakan perpustakaan MIT tidak hanya sebagai media penyampaian
berita, tetapi menghadirkan partisipasi aktif bagi anggota perpustakaan untuk mengikuti kegiatan melalui pendaftaran anggota. Sedangkan media
blog digunakan perpustakaan Stanford University dalam bentuk diskusi
online berupa pemberian tanggapan terhadap koleksi terbaru. Penilaian
ataupun tanggapan seperti itu merupakan tacit knowledge yang seharusnya dapat dikelola oleh perpustakaan.
Diskusi melalui blog merupakan implementasi knowledge capture systems
dengan memfasilitasi masuknya ide atau pendapat pengguna, dan implementasi knowledge sharing systems dengan membagikan ide
tersebut kepada pengguna blog perpustakaan lainnya. Penggunaan blog dalam organisasi merupakan salah satu implikasi pemanfaatan teknologi
informasi untuk mengelola tacit knowledge. Pengetahuan tacit sulit diformulisasikan karena tertanam dalam benak seseorang, sehingga
dibutuhkan teknologi informasi untuk mengeluarkan tacit knowledge tersebut. Konversi tacit knowledge menjadi tacit knowledge ataupun
explicit knowledge difasilitasi dengan teknologi informasi, misalnya blog,
sebagai media penyampaian ide atau pendapat atau membangun gagasan- gagasan, sehingga memfasilitasi lahirnya pemikiran baru. Ide-ide dalam
benak pengguna perpustakaan dapat difasilitasi dengan harapan dapat membangun komunitas berdasarkan kesamaan minat dan keahlian atau
menciptakan jaringan-jaringan sosial secara personal. 4.
Aplikasi web 2.0 seperti Facebook, Twitter digunakan oleh perpustakaan MIT, Stanford University, Harvard University dan UI untuk
menyampaikan berita dan kegiatan. Saat ini web 2.0 Facebook dan Twitter
merupakan media yang paling banyak digunakan orang untuk