Teknologi Autentifikasi Portal Perpustakaan Perguruan Tinggi

menghubungkan pengguna dengan aplikasi baik di dalam maupun luar institusi dan mengijinkan suatu institusi untuk melakukan autentifikasi dan otorisasi dari satu pengguna ke pengguna lain federated identity management system. Aplikasi ini bermanfaat bila ada pemakaian bersama sumber-sumber elektronik dari dua atau lebih perpustakaan konsorsium perpustakaan ataupun suatu proyek bersama antar dua institusi. Autentifikasi adalah proses identifikasi bagi pengguna untuk masuk ke website atau sumber-sumber elektronik atau jika ingin menghubungi pustakawan yang mensyaratkan adanya permintaan untuk memasukkan identitas atau kode tertentu seperti nomor mahasiswastafdosen. Aplikasi autentifikasi Shibboleth dan Kerberos bisa dintegrasikan dengan beberapa jenis browser engine dan sistem operasi, dengan tujuan dapat memfasilitasi kebutuhan pengguna dalam memilih browser engine maupun sistem operasi komputer. Pendit 2008 mengemukakan bahwa Shibboleth dapat diintegrasikan dengan browser engine, proses autentifikasi dilakukan Shibboleth di server milik institusi, sehingga informasi pengguna tetap berada di satu institusi. Sistem autentifikasi Shibboleth memfasilitasi proses single sign on, artinya informasi pengguna tersimpan pada browser cookies, dan bila pengguna ingin melakukan navigasi lain seperti ke suatu aplikasi lain tanpa perlu menutup browser engine, maka pengguna dapat masuk pada suatu layanan tertentu tanpa perlu melakukan autentifikasi ulang. Kerberos merupakan protokol autentifikasi jaringan network authentication system dengan menggunakan suatu enkripsi untuk verifikasi pengguna dan memastikan pertukaran informasi berjalan aman Dean, 2010. Autentifkasi Kerberos bisa kompatibel dengan browser engine seperti Modzilla Firefox, Google Chrome, Safari serta sistem operasi Windows, Linux, Mac OS. Pengembangan teknologi autentifikasi juga dilengkapi dengan penyediaan layanan proxy server, terutama untuk mengakses sumber-sumber elektronik berlisensi dari luar kampus. Disamping itu penggunaan proxy server juga diterapkan pada internal jaringan kampus. Penggunaan VPN Virtual Private Network merupakan fasilitas alternatif bagi pengguna untuk mengakses dari luar kampus. Perpustakaan ITB dan MIT menyediakan akses luar kampus melalui sarana VPN untuk mengidentifikasi pengguna perpustakaan. Dengan penyediaan VPN, pengguna ketika mengakses dari luar kampus ITB dikondisikan seperti mengakses dari dalam kampus ITB. Perpustakaan ITB mengembangkan aplikasi VPN dengan berbasis open source. Demikian pula perpustakaan UI, akun anggota difungsikan sebagai autentifikasi anggota perpustakaan dan dikembangkan dari aplikasi berbasis open source. Sedangkan untuk mengakses sumber elektronik berlisensi dari luar kampus UI, pengguna perpustakaan difasilitasi dengan penyediaan kode masuk dari masing-masing sumber elektronik berlisensi. Keterkaitan teknologi autentifikasi berkaitan dengan fitur personalisasi dan kustomisasi, seperti pengguna dapat memilih jenis browser engine atau sistem operasi komputer untuk mengakses sumber pengetahuan. Stanford University mengombinasikan teknologi autentifikasi dengan aplikasi WebAuth, sedangkan MIT dengan aplikasi Touchtone. Demikian pula dengan perpustakaan UI, teknologi autentifikasi sebagai bagian dari pengembangan sarana penelusuran Lontar. Teknologi proxy server dapat digunakan untuk mengakses sumber elektronik berlisensi electronic resources dari luar institusi dengan mensyaratkan identitas anggota insititusi. Beberapa sumber elektronik berlisensi mensyaratkan suatu IP address institusi untuk disimpan dalam server penyedia sumber elektronik berlisensi. Ketika IP address pengguna teridentifikasi dalam server, maka proxy server milik penyedia sumber elektronik mengijinkan pengguna untuk masuk ke sumber elektronik tersebut. Beberapa penyedia sumber elektronik berlisensi mensyaratkan penggunaan IP address meskipun di dalam lingkungan institusi. Perpustakaan Stanford University dan Harvard University menggunakan library proxy untuk mengakses sumber elektronik berlisensi. Perpustakaan MIT dan UGM menggunakan aplikasi yang sama yaitu EZ Proxy untuk mengakses sumber elektronik berlisensi.

4.1.4 Manajemen Sitasi

Manajemen sitasi merupakan sarana yang disediakan perpustakaan untuk mendukung pengguna perpustakaan dalam mengelola sitasi dan daftar pustaka. Pemanfaatan sitasi dan daftar pustaka diperoleh dari hasil pencarian sumber elektronik berlisensi, dan dapat dikombinasikan dengan sitasi yang diperoleh dari hasil pencarian dari sarana penelusuran lainnya. Tabel 5 Manajemen sitasi Sarana Sitasi Stanford University Harvard University MIT UI UGM ITB Dalam elektronik berlisensi √ √ √ √ √ √ Sarana sitasi lain Refworks EndNote Zotero Refworks EndNote Zotero Refworks EndNote Zotero Mendeley Refworks Zotero -- √= ketersediaan Pada Tabel 5 disajikan bahwa keenam perpustakaan perguruan tinggi menggunakan sarana manajemen sitasi yang sudah ada dalam sumber elektronik berlisensi. Setiap sumber elektronik berlisensi memiliki menu untuk menciptakan sitasi dan daftar pustaka meskipun tidak selengkap tambahan sarana manajemen sitasi. Sarana manajemen sitasi tambahan seperti RefWorks, EndNote dan Zotero digunakan perpustakaan Stanford University, Harvard University, MIT, sedangkan Refworks digunakan perpustakaan UI, Zotero digunakan perpustakaan UGM, serta Mendeley digunakan perpustakaan MIT. Beberapa sarana manajemn sitasi diperoleh secara gratis karena aplikasi sitasi tersebut berbasis open source seperti Reference Manager dan Zotero, meskipun fungsi-fungsinya lebih sedikit dibanding dengan sarana manajemen sitasi yang diperoleh dengan cara berlangganan atau berbayar seperti Refworks dan EndNote. Kelebihan dari Refworks dan EndNote dibanding dengan sarana menajemen sitasi lainnya, karena kedua aplikasi ini berbasis web, sehingga memfasilitasi pengguna untuk mengakses dari berbagai tempat dan terhubung dengan internet. Aplikasi EndNote tersedia dalam dua bentuk: perangkat lunak desktop dan diakses melalui internet. Penggunaan manajemen sitasi pada