berkaitan dengan media blog. Seperti pada website perpustakaan MIT, penggunaan blog dikombinasikan dengan RSS Feeds.
3. Media blog digunakan oleh perpustakaan Stanford University dan MIT
untuk menyampaikan berita dan kegiatan perpustakaan. Aplikasi blog dikombinasikan dengan teknologi RSS Feeds diimplementasikan
perpustakaan MIT untuk menyampaikan berita dan kegiatan. Blog digunakan perpustakaan MIT tidak hanya sebagai media penyampaian
berita, tetapi menghadirkan partisipasi aktif bagi anggota perpustakaan untuk mengikuti kegiatan melalui pendaftaran anggota. Sedangkan media
blog digunakan perpustakaan Stanford University dalam bentuk diskusi
online berupa pemberian tanggapan terhadap koleksi terbaru. Penilaian
ataupun tanggapan seperti itu merupakan tacit knowledge yang seharusnya dapat dikelola oleh perpustakaan.
Diskusi melalui blog merupakan implementasi knowledge capture systems
dengan memfasilitasi masuknya ide atau pendapat pengguna, dan implementasi knowledge sharing systems dengan membagikan ide
tersebut kepada pengguna blog perpustakaan lainnya. Penggunaan blog dalam organisasi merupakan salah satu implikasi pemanfaatan teknologi
informasi untuk mengelola tacit knowledge. Pengetahuan tacit sulit diformulisasikan karena tertanam dalam benak seseorang, sehingga
dibutuhkan teknologi informasi untuk mengeluarkan tacit knowledge tersebut. Konversi tacit knowledge menjadi tacit knowledge ataupun
explicit knowledge difasilitasi dengan teknologi informasi, misalnya blog,
sebagai media penyampaian ide atau pendapat atau membangun gagasan- gagasan, sehingga memfasilitasi lahirnya pemikiran baru. Ide-ide dalam
benak pengguna perpustakaan dapat difasilitasi dengan harapan dapat membangun komunitas berdasarkan kesamaan minat dan keahlian atau
menciptakan jaringan-jaringan sosial secara personal. 4.
Aplikasi web 2.0 seperti Facebook, Twitter digunakan oleh perpustakaan MIT, Stanford University, Harvard University dan UI untuk
menyampaikan berita dan kegiatan. Saat ini web 2.0 Facebook dan Twitter
merupakan media yang paling banyak digunakan orang untuk
membangun jejaring sosial. Peluang membangun jejaring sosial dapat digunakan perpustakaan untuk menyampaikan berita atau kegiatan.
Kelebihan aplikasi web 2.0 dapat diakses secara mobile, sehingga pengguna
perpustakaan dapat
berinteraksi kapanpun
dengan perpustakaan.
4.1.10 Bantuan Pustakawan
Analisis pada Tabel 11 adalah jenis bantuan yang diberikan perpustakaan bagi penggunanya.
Tabel 11 Bantuan pustakawan
Bantuan Perpustakaan
Stanford University
Harvard University
MIT UI UGM
ITB Telepon, e-mail
√ √
√ √
√ √
Chat
√ --
√ --
√ --
Pustakawan subyek
√ √
√ --
-- --
FAQ √
√ √
-- --
--
Form online
-- √
√ --
-- --
Panduan online
√ √
√ --
-- --
√ = ketersediaan Pada Tabel 11 disajikan identifikasi jenis bantuan perpustakaan yang
diberikan bagi pengguna perpustakaan sebagai media bantuan dan komunikasi. Analisis terhadap jenis bantuan perpustakaan menunjukkan:
a Layanan e-mail dan telepon digunakan keenam perpustakaan perguruan tinggi, tetapi tidak semua perpustakaan memberikan layanan e-mail terbuka
bagi pengguna di luar insititusi. Perpustakaan MIT hanya memberikan layanan e-mail secara terbatas bagi anggota MIT. Media e-mail pada website
perpustakaan Stanford University disediakan dalam bentuk interaktif berupa form isian. Layanan e-mail dari Stanford University dan Harvard University
diberikan secara terbuka kepada internal maupun eksternal dari kedua institusi tersebut.
b Layanan chat diberikan oleh perpustakaan Stanford University dan UGM. Sedangkan layanan chat pada perpustakaan Stanford University bisa
dimanfaatkan baik dari dalam maupun luar anggota perpustakaan. Layanan chat dan e-mail merupakan penerapan sarana pemanfaatan teknologi
informasi untuk memfasilitasi pengelolaan tacit knowledge dengan cara berbagi pengalaman atau keahlian knowledge sharing. Ketersediaan
teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai sarana mengelola pengetahuan yang masih berada dalam pikiran anggota perpustakaan untuk
dibagikan kepada anggota lainnya. Penciptaan pengetahuan dilakukan dengan mengkonversi tacit knowledge dari anggota perpustakaan atau
pustakawan menjadi tacit knowledge bagi anggota perpustakaan lainnya melalui media e-mail dan chat perpustakaan.
c Konversi pengetahuan
dengan bentuk
sosialisasi model
SECI diimplementasikan dengan e-mail, chat dan blog. Sedangkan aspek
eksternalisasi melalui penyediaan FAQ kumpulan pertanyaan dan jawaban sebagai sarana untuk mencipta dan berbagi pengetahuan melalui proses
konversi pengetahuan tersebut. Mengacu pendapat Daneshgar et al. 2008 bahwa FAQ yang disimpan dalam basisdata merupakan proses eksternalisasi
dengan mengkonversi tacit knowledge menjadi explicit knowledge. Setiap pertanyaan yang pernah diajukan dikelompokkan dalam beberapa kategori
topik pertanyaan untuk mempermudah ditelusur kembali. Pada website perpustakaan Harvard University disediakan sarana penelusuran khusus
untuk FAQ. Pengguna dapat mencari topik-topik yang pernah diajukan dalam FAQ dan tidak perlu lagi mengajukan pertanyaan yang sudah pernah
ada. Topik pertanyaan dan jawaban dalam FAQ tidak selalu berasal dari pertanyaan yang diajukan pengguna, tetapi dapat juga dibuat pustakawan.
Fasilitas seperti ini dapat mempersingkat pekerjaan pustakawan dalam menjawab pertanyaan pengguna. Becerra-Fernandez et al. 2004
menyatakan FAQ berbasis web adalah suatu produk repositori pengetahuan elektronik dan memberi manfaat bagi perpustakaan untuk menyimpan dan