Manajemen Pengetahuan Basis Teori
Yong dan Abas 2010 menyatakan manajemen pengetahuan memiliki kapabilitas dalam berbagi dan transfer pengetahuan dalam perpustakaan
perguruan tinggi, karena pengguna perpustakaan dianggap memiliki keahlian dalam menciptakan pengetahuan. Kidwell et al. 2000 menyebutkan manajemen
pengetahuan memiliki manfaat yang penting bagi pendidikan tinggi, karena memberi peluang pada dukungan kapabilitas pengambilan keputusan, mengurangi
pengembangan produk yang memiliki siklus misalnya: pengembangan kurikulum dan penelitian sehingga meminimalkan pengulangan atau duplikasi, memperbaiki
layanan administrasi dan akademi, rencana strategis, proses penelitian, pengembangan kurikulum serta mengurangi biaya lainnya.
Townley 2001 menyatakan perpustakaan perguruan tinggi sebenarnya telah mengimplementasikan prinsip-prinsip manajemen pengetahuan melalui
kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan menyebarkan pengetahuan. Perpustakaan perguruan tinggi memfasilitasi hadirnya kesempatan untuk
menciptakan pengetahuan untuk dapat meningkatkan efektivitas organisasi, baik untuk perpustakaan itu sendiri maupun perguruan tingginya, memperluas peran
perpustakaan dalam komunitas akademi serta memperkuat relasi dengan unit di dalam dan luar perguruan tinggi.
Sarrafzadeh et al. 2010 mengemukakan tujuan manajemen pengetahuan dalam perpustakaan untuk mempromosikan inovasi pengetahuan, mempererat
hubungan antara perpustakaan dengan pengguna, memperkuat knowledge internetworking serta mempercepat aliran pengetahuan.